JAKARTA - Telur adalah salah satu bahan makanan paling serbaguna di dapur. Namun, tidak semua telur aman dikonsumsi jika disimpan terlalu lama.
Kesegaran telur menentukan rasa, kualitas masakan, dan yang terpenting, kesehatan tubuh. Mengonsumsi telur busuk bisa menyebabkan keracunan makanan dan gangguan pencernaan serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda telur masih segar atau sudah rusak. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat menghindari risiko tanpa membuang telur yang sebenarnya masih aman.
Memeriksa Tanggal dan Kualitas Telur
Langkah pertama adalah memperhatikan tanggal pada kemasan telur. Tanggal tersebut dapat berupa “sell-by date”, “expiration date”, atau “pack date”.
Sell-by date menandakan batas waktu penjualan, bukan kerusakan telur. Expiration date menunjukkan kualitas terbaik telur, sedangkan pack date adalah tanggal telur dikemas dan paling akurat untuk menilai kesegaran.
Telur biasanya masih aman dikonsumsi 3–5 minggu setelah pembelian jika disimpan di kulkas dengan benar. Jangan langsung membuang telur hanya karena melewati tanggal di kemasan tanpa pemeriksaan lain.
Tes Air: Cara Sederhana Mengetahui Kesegaran
Float test adalah metode klasik untuk mengecek kesegaran telur. Masukkan telur ke dalam mangkuk berisi air dingin untuk melihat perilakunya.
Jika telur tenggelam dan rebah di dasar, berarti sangat segar. Telur yang tenggelam tapi berdiri tegak masih aman, meski sudah agak lama.
Telur yang mengapung di permukaan air menandakan telur sudah busuk. Udara yang masuk melalui pori-pori kulit membuat telur lebih ringan seiring waktu.
Tes Bau dan Penampilan Telur
Tes bau adalah cara paling akurat untuk memastikan telur masih layak dikonsumsi. Telur busuk akan mengeluarkan bau belerang menyengat, baik mentah maupun setelah dimasak.
Pecahkan telur di piring terpisah untuk memeriksa aromanya sebelum digunakan. Jika baunya tidak normal atau amis berlebihan, segera buang telur tersebut dan bersihkan wadah dengan air sabun panas.
Selain bau, perhatikan putih dan kuning telur setelah dipecahkan. Putih kental dan kuning bulat utuh menandakan telur segar, sedangkan putih cair dan kuning mudah pecah menandakan kualitas menurun.
Bintik hitam, hijau, atau keabu-abuan pada telur adalah tanda kontaminasi jamur atau bakteri. Telur dengan ciri ini harus dibuang agar tidak membahayakan kesehatan.
Cara Penyimpanan Telur Agar Tetap Segar
Penyimpanan yang tepat bisa memperpanjang kesegaran telur. Simpan telur di rak tengah atau bawah kulkas, bukan di pintu, karena suhu di pintu lebih fluktuatif.
Biarkan telur tetap berada di wadah karton aslinya untuk melindungi dari udara dan bau kulkas. Pastikan suhu kulkas tidak lebih dari 7°C agar telur tidak cepat rusak.
Jangan biarkan telur berada di suhu ruang lebih dari dua jam, atau satu jam jika suhu di atas 32°C. Langkah sederhana ini mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan keracunan.
Tips Aman Mengolah Telur
Untuk mencegah risiko bakteri Salmonella, selalu cuci tangan, peralatan, dan wadah sebelum dan sesudah menyentuh telur mentah. Masak telur hingga putih dan kuning benar-benar matang.
Pastikan makanan berbahan telur, seperti puding atau casserole, mencapai suhu dalam minimal 71°C. Simpan makanan berbahan telur yang sudah dimasak di kulkas dan konsumsi dalam waktu 3–4 hari.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menikmati telur tanpa khawatir. Kesegaran telur, penyimpanan, dan pengolahan yang tepat memastikan makanan tetap aman dan bergizi.
Menjadi Konsumen Telur yang Cerdas
Mengetahui cara membedakan telur segar dan busuk adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Tes air, tes bau, pemeriksaan penampilan, serta penyimpanan dan pengolahan yang benar membantu mengurangi risiko keracunan.
Telur tetap menjadi bahan makanan yang aman dan bergizi bila diperhatikan sejak awal. Dengan kebiasaan sederhana ini, dapur Anda tetap aman dan masakan selalu berkualitas tinggi.