JAKARTA - Peringatan Hari Koperasi ke-78 di Jawa Timur menjadi momen istimewa yang dimanfaatkan oleh ratusan pelaku UMKM untuk menampilkan karya terbaiknya. Bertempat di halaman Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro, sebanyak 195 stand UMKM dari berbagai daerah hadir dalam Expo dan Pasar Rakyat Koperasi & UMKM Jatim.
Keberagaman produk dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur terlihat meriah dalam gelaran ini. Tidak hanya menampilkan kuliner dan kerajinan khas Bojonegoro, tetapi juga produk unggulan dari daerah lain turut menjadi bagian dari kemeriahan. Surabaya, misalnya, membawa koleksi batik dan tenun khas seperti Batik Abhi Boyo dan motif Tjap Toendjoengan yang menjadi daya tarik tersendiri.
Tak sekadar bazar, ajang ini menjadi tempat pertemuan antara inovasi, kreativitas, dan kekuatan komunitas pelaku usaha kecil di Jawa Timur.
UMKM Unjuk Gigi Lewat Ragam Produk Kreatif
Expo ini menampilkan kekayaan kreativitas UMKM dari berbagai bidang. Mulai dari makanan dan minuman tradisional, tas, aksesoris, hingga kerajinan tangan berbahan lokal seperti gedebog pisang turut mengisi stand-stand yang tersedia.
Salah satu pelaku UMKM dari Bojonegoro, Widya Agustina, memamerkan produk camilan andalannya, Marble Cake. Dengan harga terjangkau, yaitu Rp15 ribu per potong, kue buatan Widya dikenal memiliki tekstur lembut dan aroma khas yang menggugah selera. Widya menyebutkan bahwa pelanggannya setia, termasuk sosok bernama Bu Cantika, yang kerap memesan sejak beberapa waktu lalu.
Widya, yang telah menjalani usaha ini sejak 2016, mengaku bahwa konsistensi dan keikutsertaannya dalam berbagai bazar menjadi kunci agar produknya terus dikenal masyarakat luas. Ia menganggap kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena membuka peluang memperluas pasar.
Peran Forum dan Dukungan Lintas Daerah
Ketua Forum IKM Jawa Timur (FIJ) Bojonegoro, Silvia Merris, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bukti antusiasme tinggi dari pelaku UMKM untuk tampil dan berkembang bersama. Sekitar 23 pemilik UMKM turut bergabung di bawah naungan FIJ untuk menyemarakkan pameran.
Menurut Silvia, event ini bukan hanya soal menjual produk, tapi lebih dari itu — menjadi ajang kolaborasi dan penguatan komunitas UMKM di seluruh wilayah Jawa Timur. Kebersamaan dan sinergi antar pelaku usaha kecil ini menciptakan atmosfer yang positif serta mendorong inovasi yang berkelanjutan.
Dukungan dari berbagai daerah pun tampak nyata. Partisipasi dari pelaku usaha di luar Bojonegoro menunjukkan bahwa peringatan Hari Koperasi ini memiliki daya tarik regional yang kuat. Inilah bentuk nyata dari semangat koperasi yang terus relevan di masa kini: kerja bersama demi pertumbuhan bersama.
Layanan Perizinan Online Dukung UMKM Naik Kelas
Selain menjual produk, beberapa stand menyediakan layanan informasi dan fasilitas pengurusan perizinan bagi para pelaku usaha. Salah satu layanan yang menjadi perhatian adalah JOSS GANDOS, sebuah sistem perizinan online terintegrasi yang dikembangkan oleh DPMPTSP Provinsi Jawa Timur.
Melalui sistem ini, pelaku UMKM yang belum memiliki legalitas usaha dapat mengurus dokumen perizinan secara langsung dan cepat. Layanan ini membantu pelaku usaha agar bisa lebih mudah mendapatkan akses permodalan dan program-program pengembangan dari pemerintah maupun swasta.
Keberadaan sistem seperti JOSS GANDOS menandai komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing, sekaligus menjadi penopang ekonomi daerah.
Wadah Interaksi dan Edukasi bagi Pelaku Usaha
Lebih dari sekadar ruang jual beli, Expo dan Pasar Rakyat ini juga menjadi wadah pembelajaran langsung bagi pelaku UMKM. Melalui interaksi dengan konsumen, peserta dapat memperoleh umpan balik yang berharga untuk peningkatan produk mereka.
Berbagai pelaku usaha juga memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun relasi, saling bertukar pengalaman, bahkan membuka peluang kemitraan jangka panjang. Nuansa kekeluargaan yang kental serta dukungan moral dari sesama pelaku usaha menjadikan acara ini tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan emosional bagi peserta.