Tol Semarang Demak Seksi 1B Hadirkan Inovasi Infrastruktur Ramah Lingkungan dan Tanggul Laut

Kamis, 24 Juli 2025 | 09:34:51 WIB
Tol Semarang Demak Seksi 1B Hadirkan Inovasi Infrastruktur Ramah Lingkungan dan Tanggul Laut

JAKARTA - Proyek Tol Semarang–Demak Seksi 1B menjadi salah satu pencapaian infrastruktur yang mencuri perhatian karena tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai solusi pengendali banjir rob di wilayah pesisir Semarang. PT PP (Persero) Tbk (PTPP), sebagai pelaksana proyek, mengonfirmasi bahwa tol ini dirancang dengan fungsi ganda: infrastruktur jalan sekaligus tanggul laut.

Joko Rahardjo selaku Corporate Secretary PTPP menyampaikan bahwa Seksi 1B dari proyek ini merupakan konstruksi pertama di Indonesia yang menggabungkan jalan tol dengan perlindungan tanggul dari banjir rob. Inovasi ini diharapkan dapat membantu warga pesisir yang selama ini kerap terdampak air pasang dan genangan.

Keunikan ini menjadikan proyek tol Semarang–Demak lebih dari sekadar proyek konektivitas, melainkan juga proyek mitigasi bencana yang mengintegrasikan kebutuhan mobilitas dan ketahanan wilayah pesisir.

Progres Konstruksi Melebihi Target

Joko Rahardjo menyatakan bahwa progres konstruksi yang dikerjakan oleh PTPP saat ini telah mencapai angka 52,473 persen. Angka ini disebut melebihi target, menandakan bahwa pekerjaan berlangsung dengan ritme yang cepat dan manajemen proyek yang tertib.

Pencapaian tersebut juga menunjukkan keseriusan PTPP dalam menjalankan mandat pembangunan strategis yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat dan ekonomi daerah. Proyek ini dikerjakan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk kolaborasi antar-BUMN yang dinilai sangat solid dalam menyukseskan infrastruktur nasional.

Dengan nilai investasi sebesar Rp6,16 triliun, proyek ini diposisikan sebagai salah satu tulang punggung konektivitas di wilayah Jawa Tengah, menghubungkan Semarang dan Demak secara efisien serta mempercepat pertumbuhan wilayah sekitarnya.

Inovasi Material Ramah Lingkungan

Salah satu terobosan dalam pembangunan Tol Semarang–Demak Seksi 1B adalah penggunaan cerucuk bambu dengan teknologi mal template. Inovasi ini merupakan bagian dari pendekatan konstruksi berkelanjutan yang diusung oleh PTPP dalam proyek berskala besar.

Cerucuk bambu digunakan sebagai fondasi pendukung struktur di wilayah dengan tanah lunak, dan teknologi mal template diterapkan agar pemasangan cerucuk tetap akurat. Hal ini menjadi contoh nyata penerapan teknologi lokal yang ramah lingkungan dan efisien dalam proyek infrastruktur strategis nasional.

Melalui pendekatan ini, proyek tol Semarang–Demak tidak hanya menciptakan solusi jangka panjang untuk infrastruktur, tetapi juga memperhatikan kelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial konstruksi.

Apresiasi dan Penghargaan Nasional

Kinerja luar biasa dari proyek ini telah mendapat pengakuan dalam bentuk berbagai apresiasi. Salah satu penghargaan yang diterima adalah penghargaan Zero Accident yang diberikan atas keberhasilan mencatatkan 1,5 juta jam kerja tanpa insiden kecelakaan.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyebut tol ini sebagai bentuk nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat memberikan solusi komprehensif terhadap permasalahan banjir yang selama ini membayangi wilayah pesisir Semarang. Ia juga menekankan pentingnya keberadaan tol ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan dan mempercepat mobilitas barang dan orang.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan rasa bangganya atas kolaborasi antar-BUMN yang mendasari proyek ini. Menurutnya, proyek ini tidak hanya membangun jalan, melainkan membangun masa depan Indonesia yang lebih kuat menghadapi bencana dan lebih efisien dalam logistik.

Pengalaman Baru dan Konektivitas Estetik

Salah satu aspek menarik dari proyek ini adalah rencana pembangunan rest area dengan panorama Laut Jawa. Rest area ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dengan pemandangan laut langsung dari jalan tol, menghadirkan pengalaman berkendara yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis.

Kehadiran rest area ini diproyeksikan menambah daya tarik jalur tol, khususnya bagi pengendara yang melintasi jalur pantura. Selain berfungsi sebagai tempat istirahat, lokasi ini diharapkan menjadi titik wisata baru yang menunjang sektor ekonomi kreatif di sekitarnya.

Terkini