Romano Mussolini Ingin Dikenal Lewat Sepak Bola , Bukan Warisan Nama

Kamis, 24 Juli 2025 | 10:25:06 WIB
Romano Mussolini Ingin Dikenal Lewat Sepak Bola , Bukan Warisan Nama

JAKARTA - Romano Floriani Mussolini kembali menjadi sorotan publik, bukan karena garis keturunannya, melainkan langkah barunya di dunia sepak bola profesional. Pemain berusia 22 tahun ini resmi bergabung dengan klub promosi Serie A, Cremonese, sebagai pemain pinjaman dari Lazio. Meski membawa nama belakang yang sarat sejarah, Mussolini menegaskan bahwa kehadirannya di lapangan hijau adalah untuk menunjukkan kualitas, bukan mengulang narasi masa lalu.

“Nama keluarga saya tidak pernah menjadi masalah bagi saya. Dari sudut pandang saya, semakin sedikit dibicarakan, semakin baik,” ungkapnya dalam konferensi pers perkenalannya yang dikutip kantor berita Ansa. Sebuah pernyataan yang mencerminkan keinginannya untuk fokus pada karier sepak bola secara profesional.

Posisinya sebagai bek kanan maupun gelandang kanan menjadi nilai tambah bagi tim barunya. Dengan durasi pinjaman selama satu musim dan opsi pembelian permanen, Romano berharap bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berkembang dan membuktikan diri.

Jejak Karier dan Perjalanan Profesional

Sebelum tiba di Cremonese, Mussolini sempat menjalani berbagai pengalaman di beberapa klub Italia. Ia memulai karier dari akademi muda Roma dan Lazio, dua klub besar yang terkenal memiliki sistem pembinaan pemain muda yang kompetitif. Pada musim sebelumnya, ia memperkuat Juve Stabia di Serie B dan mencetak gol pertamanya pada Desember lalu.

Perjalanan kariernya juga pernah membawanya ke Pescara di Serie C, di mana ia menjalani masa pinjaman pada musim 2023–2024. Pengalaman bermain di berbagai level kompetisi ini memperkaya wawasan taktis dan mental bertandingnya.

Selama di Juve Stabia, ia memilih untuk memakai nama “F. Mussolini” di bagian belakang jersey-nya. Pemilihan nama tersebut merujuk pada nama lengkapnya, Floriani Mussolini. Keputusan ini dilihat oleh sebagian orang sebagai bentuk diplomasi pribadi atas nama yang selama ini menimbulkan reaksi beragam di publik.

Menjawab Kontroversi dengan Fokus

Tidak mudah bagi seorang pemain muda untuk membawa nama keluarga yang begitu identik dengan masa kelam sejarah. Dalam beberapa kesempatan, kehadiran Romano di lapangan menimbulkan perdebatan di luar konteks olahraga. Salah satunya terjadi saat ia mencetak gol pertamanya untuk Juve Stabia. Penyiar stadion kala itu memanggil nama depannya sebanyak tujuh kali, yang kemudian diikuti oleh sorakan nama “Mussolini” dari sebagian penonton. Situasi tersebut sempat disorot karena diduga mengandung simbolisme fasis.

Namun pihak klub langsung membantah tudingan itu. Sementara itu, Romano memilih untuk tidak terjebak dalam kontroversi. “Saya ingin menunjukkan apa yang bisa saya lakukan dan membuktikan nilai saya,” ujarnya, menegaskan bahwa penilaian publik seharusnya berdasarkan performa, bukan silsilah.

Sikap tenang dan profesionalnya menjadi nilai lebih yang jarang dimiliki pemain seusianya. Ia tak ingin sejarah keluarganya menutupi kerja keras yang telah ia bangun sejak meniti karier di dunia sepak bola.

Latar Keluarga dan Identitas Diri

Romano Floriani Mussolini merupakan anak dari politisi Italia, Alessandra Mussolini, yang juga cucu dari Benito Mussolini, pemimpin rezim fasis Italia di masa Perang Dunia II. Ayahnya, Mario Floriani, bekerja sebagai seorang polisi. Uniknya, nama lengkap Romano merupakan gabungan dua nama keluarga orang tuanya, yang disusun berdasarkan kesepakatan bersama dan mendapat persetujuan dari otoritas sipil dan gereja.

Pemberian dua nama keluarga ini sebelumnya belum diatur secara eksplisit dalam hukum Italia. Baru pada 2022, pengadilan tertinggi di Italia menetapkan bahwa anak-anak harus diberikan nama keluarga dari kedua orang tuanya sejak lahir. Sebelumnya, hanya nama keluarga dari pihak ayah yang digunakan, aturan yang akhirnya dinyatakan bertentangan dengan konstitusi.

Identitas ganda yang ia miliki tak membuatnya goyah. Romano memilih menjalani hidup dengan jalur sendiri, dan dunia sepak bola menjadi ruang di mana ia merasa bisa bebas dari bayang-bayang masa lalu.

Peluang Baru di Cremonese

Bergabungnya Romano ke Cremonese memberi warna baru bagi tim yang tengah bersiap menghadapi kompetisi Serie A setelah promosi. Pemain yang bisa ditempatkan di dua posisi ini diharapkan mampu menambah kedalaman skuat dan fleksibilitas taktik tim.

Dengan semangat membangun karier tanpa terikat oleh sejarah keluarga, Romano bertekad menjadikan musim ini sebagai ajang pembuktian diri. Pilihannya untuk terus maju, tetap fokus, dan menghindari perdebatan politik menunjukkan bahwa ia ingin dikenal bukan karena masa lalu keluarganya, melainkan karena kemampuannya sebagai seorang pemain sepak bola profesional.

Terkini

Pasar Minyak Bergejolak, Ekspor Irak-Kurdistan Tertahan

Rabu, 24 September 2025 | 09:09:01 WIB

Harga BBM Non-Subsidi Turun per 24 September 2025

Rabu, 24 September 2025 | 09:09:01 WIB

Tarif Listrik September 2025 Tetap, Masyarakat Tenang

Rabu, 24 September 2025 | 09:09:01 WIB

Transformasi Logistik: AI Tak Lagi Pilihan Tapi Kebutuhan

Rabu, 24 September 2025 | 09:09:00 WIB