JAKARTA - Dukungan terhadap pelaku usaha mikro di Karawang kembali ditunjukkan melalui peluncuran tiga program strategis yang digagas Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop) Karawang bersama Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan bertajuk Opening Ceremony Centra Wirausaha Kabupaten Karawang Tahun 2025 ini diikuti oleh 500 pelaku UMKM dan digelar di Hotel Swiss-Belinn Karawang. Kepala Dinkop UKM Karawang, Dindin Rachmadhy, menyampaikan bahwa tiga program yang diluncurkan yakni UMKM Naik Kelas, Mentorship 360, dan Jelajah Bisnis diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan kualitas dan daya saing UMKM lokal.
“Program ini merupakan jawaban konkret bagi pelaku UMKM untuk memperoleh dukungan yang terukur, nyata, dan berdampak langsung terhadap usaha mereka,” ujar Dindin di hadapan para peserta.
Fokus Program pada Legalitas dan Akses Pasar
Ketiga program yang digulirkan membawa arah kebijakan yang berpihak pada kebutuhan riil pelaku usaha. Dindin memaparkan bahwa UMKM Naik Kelas bertujuan mendorong pelaku usaha mikro agar mampu melangkah ke jenjang usaha kecil dengan dukungan legalitas usaha, pelatihan berkelanjutan, dan akses pasar yang lebih luas.
Sementara Mentorship 360 dirancang untuk memberi pendampingan intensif melalui mentor-mentor berpengalaman yang akan membimbing para pelaku usaha dari sisi pengelolaan keuangan, pemasaran digital, hingga pengembangan produk.
Program ketiga, Jelajah Bisnis, menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk menjajaki peluang usaha baru dan memperluas jejaring kemitraan. Dindin menyebutkan bahwa dari total peserta, sebanyak 300 pelaku UMKM telah lolos verifikasi untuk mendapatkan bantuan alat produksi.
Sebanyak 150 peserta tergabung dalam program UMKM Naik Kelas, serta 50 lainnya berasal dari 30 kecamatan yang siap menjalani pendampingan intensif.
Kontribusi UMKM terhadap Ekonomi Daerah
Perwakilan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, M. Danny Fulton, turut menyampaikan bahwa pelaku UMKM merupakan bagian vital dalam struktur ekonomi provinsi.
Ia menyebutkan, dari sekitar 4,7 juta pelaku UMKM di Jawa Barat, mayoritas sebesar 85% merupakan usaha mikro, disusul 13% usaha kecil, dan 1,8% usaha menengah. Menurutnya, keberadaan UMKM memiliki peran strategis karena bukan hanya menyokong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“UMKM menyumbang 17% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat dan menyerap lebih dari 90% tenaga kerja. Artinya, pelaku UMKM bukan hanya mandiri, tapi juga membuka lapangan kerja bagi orang lain,” ungkap Danny.
Ia pun menekankan pentingnya dukungan lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga swasta, dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan UMKM.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Karawang
Pemerintah Kabupaten Karawang menyatakan komitmen penuh dalam mendukung penguatan sektor UMKM sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah.
Asisten Daerah II (Asda II), Asep Hazar, mewakili Bupati Karawang, menegaskan bahwa pemkab siap memberikan fasilitas, pelatihan, serta pembinaan berkelanjutan kepada para pelaku usaha lokal.
“Saya tidak meragukan komitmen Bupati Karawang dalam membangun UMKM. Dinas koperasi siap memandu Bapak Ibu semua menjadi pengusaha tangguh,” ujar Asep di hadapan peserta acara.
Ia juga menekankan bahwa melalui peluncuran program strategis ini, pelaku UMKM tidak hanya diposisikan sebagai pendukung ekonomi informal, melainkan telah diberi status sebagai pengusaha yang memiliki peran penting dalam sistem ekonomi daerah.
“Kalian bukan lagi sekadar pelaku UMKM, tapi sudah didaulat sebagai pengusaha,” kata Asep, memberikan semangat kepada para peserta.
Antusiasme Peserta dan Harapan Ke Depan
Sebanyak 500 pelaku UMKM Karawang yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program yang diluncurkan. Mereka berasal dari berbagai kecamatan dan sektor usaha, mulai dari makanan dan minuman, kerajinan, fesyen, hingga jasa layanan.
Banyak peserta menyambut baik adanya pendampingan intensif dan bantuan alat produksi, yang selama ini menjadi kendala utama dalam pengembangan usaha mereka. Beberapa peserta mengaku siap mengikuti rangkaian pelatihan lanjutan agar bisa mengakses pasar lebih luas dan meningkatkan produktivitas.