Kereta Api Lempuyangan Jadi Primadona Baru Akses Wisata dan Mobilitas Yogyakarta

Jumat, 25 Juli 2025 | 14:48:39 WIB
Kereta Api Lempuyangan Jadi Primadona Baru Akses Wisata dan Mobilitas Yogyakarta

JAKARTA - Stasiun Lempuyangan, yang selama ini dikenal sebagai stasiun ikonik di wilayah timur Yogyakarta, mencatatkan pencapaian signifikan pada paruh pertama tahun 2025. Berdasarkan data terbaru, jumlah penumpang yang menggunakan layanan di stasiun tersebut telah mencapai 2.758.457 orang, angka yang mencerminkan pentingnya peran Lempuyangan sebagai simpul utama mobilitas masyarakat, baik lokal maupun wisatawan.

Volume tersebut mencakup penumpang dari layanan kereta jarak jauh dan kereta lokal yang terus menunjukkan tren peningkatan. Stasiun ini bukan hanya menjadi terminal keberangkatan dan kedatangan, tetapi juga wajah pertama Yogyakarta yang menyambut kedatangan ribuan pelancong setiap harinya.

Distribusi Penumpang Kereta Jarak Jauh dan KRL

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa dari total penumpang selama semester satu, sebanyak 1.473.087 di antaranya merupakan pengguna kereta jarak jauh. Sementara itu, sisanya sebanyak 1.285.370 orang adalah penumpang KRL.

Kehadiran layanan kereta api jarak jauh yang semakin beragam dan terjadwal dengan baik membuat akses dari luar kota menuju Yogyakarta kian mudah dan efisien. Di sisi lain, peningkatan jumlah pengguna KRL juga menunjukkan bahwa layanan ini mulai menjadi pilihan utama warga Yogyakarta dan sekitarnya dalam mobilitas sehari-hari.

“Stasiun Lempuyangan memang merupakan stasiun yang krusial keberadaannya, baik untuk mobilitas warga lokal maupun sebagai titik distribusi utama bagi arus wisata dan komuter antarkota,” ujar Feni dalam keterangannya.

Posisi Strategis dalam Peta Transportasi Daop 6

Sebagai salah satu stasiun tertua dan paling sibuk di Daop 6 Yogyakarta, posisi Lempuyangan kini kian strategis. Bukan hanya karena lokasinya yang dekat dengan kawasan wisata dan pusat kota, tetapi juga karena infrastruktur yang terus diperbarui.

Dengan fasilitas yang makin lengkap dan mudah dijangkau, Stasiun Lempuyangan tidak hanya menjadi pilihan utama bagi warga lokal, tapi juga bagi wisatawan dari luar kota yang hendak mengakses destinasi-destinasi favorit seperti Malioboro, Keraton Yogyakarta, Taman Sari, hingga ke kawasan Gunung Kidul dan Kulon Progo.

"Di Stasiun Lempuyangan yang kini menjadi akses andalan masyarakat dari berbagai kota, fasilitasnya makin lengkap dan mudah dijangkau," kata Feni menambahkan.

Hal ini sekaligus memperkuat posisi Lempuyangan sebagai simpul transportasi modern yang mengedepankan efisiensi, kenyamanan, dan integrasi dengan moda lain seperti Trans Jogja dan layanan taksi daring.

Dukungan Fasilitas dan Komitmen Pelayanan

KAI Daop 6 terus mendorong transformasi pelayanan di Stasiun Lempuyangan dengan beragam pembaruan fasilitas. Mulai dari ruang tunggu yang nyaman, jalur akses ramah disabilitas, loket digital, hingga kebersihan dan keamanan yang ditingkatkan secara berkala, semuanya menjadi bagian dari upaya memanjakan penumpang.

Feni Novida Saragih juga menegaskan bahwa komitmen KAI untuk terus meningkatkan layanan akan dilakukan secara menyeluruh, mencakup area stasiun, pelayanan penumpang, serta sistem informasi yang semakin digital.

"KAI Daop 6 akan berusaha memberikan layanan dan fasilitas terbaik untuk memanjakan penumpang kereta api," ujarnya.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi KAI dalam mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus menyesuaikan diri terhadap kebutuhan perjalanan yang kian kompleks dan dinamis, terutama dari segmen wisatawan dan pengguna harian.

Kontribusi terhadap Wisata dan Ekonomi Yogyakarta

Pertumbuhan jumlah penumpang yang signifikan di Stasiun Lempuyangan juga berdampak langsung terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Setiap kedatangan kereta membawa potensi transaksi ekonomi, baik untuk sektor penginapan, kuliner, transportasi lokal, hingga pusat oleh-oleh.

Tidak sedikit UMKM yang merasakan manfaat dari arus penumpang yang tinggi di stasiun ini. Dari pedagang makanan hingga pengusaha travel, semua turut merasakan denyut ekonomi yang terpicu oleh geliat transportasi darat ini.

Peningkatan ini juga turut mendorong Yogyakarta untuk terus memperbaiki tata kelola kawasan wisata agar tetap bersahabat bagi wisatawan. Integrasi antar moda menjadi perhatian utama, termasuk peningkatan akses dan konektivitas antara stasiun dan destinasi-destinasi unggulan.

Terkini

Harga Minyak Dunia Berpotensi Jatuh hingga USD 50

Selasa, 23 September 2025 | 10:13:05 WIB

Daftar Harga BBM Pertamina Hari ini, 23 September 2025

Selasa, 23 September 2025 | 10:13:04 WIB

5 Pilihan Rumah Murah di kota Dumai, Mulai dari Rp 130 Juta

Selasa, 23 September 2025 | 10:13:02 WIB