JAKARTA - Lintasan penyeberangan antara Ketapang dan Gilimanuk yang sempat terganggu akibat pembatasan jumlah kapal kini kembali normal. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan antrean kendaraan pribadi dan umum di Pelabuhan Ketapang telah terurai sepenuhnya. Pemulihan ini tidak lepas dari langkah evaluasi keselamatan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas III Banyuwangi, yang dilakukan menyusul insiden kecelakaan kapal beberapa waktu lalu.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyebut antrean kendaraan sudah mulai berkurang sejak pagi hari. Sisa antrean hanya terdapat pada kendaraan logistik yang masih menunggu giliran bongkar muat di kawasan Bulusan. Di sisi lain, antrean di Pelabuhan Gilimanuk telah habis malam sebelumnya. Operasional pelabuhan pun berjalan lancar dan tertib.
Kembali Beroperasinya Kapal Sesuai Standar Laik Laut
Pemeriksaan kelayakan kapal dilakukan menyeluruh oleh tim dari Kementerian Perhubungan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan pelayaran. Dari 54 kapal yang diperiksa, sebanyak 45 dinyatakan memenuhi standar keselamatan dan telah kembali melayani lintasan Selat Bali.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa inspeksi ini merupakan langkah krusial demi memastikan seluruh armada dalam kondisi laik laut. Langkah ini mendapat dukungan penuh dari pihak ASDP, yang turut memperketat proses penimbangan dan pengaturan muatan untuk menjamin keamanan pelayaran.
General Manager ASDP Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan, mengatakan aktivitas bongkar muat berjalan kondusif. Fokus operasional saat ini tertuju pada pengangkutan kendaraan barang yang masih tertahan, dengan memanfaatkan kapal perbantuan seperti KMP Liputan 12.
Dukungan Armada Jumbo dan Strategi Pengaturan Dermaga
Sebagai langkah percepatan pelayanan, ASDP kembali mengoperasikan kapal jumbo untuk mendukung kapasitas angkut. Total 23 kapal dioperasikan secara bergantian, dengan pola perjalanan delapan kali trip. Distribusi kapal dilakukan merata antara Dermaga MB dan LCM, guna mengoptimalkan arus kendaraan dan mempercepat bongkar muat.
Tidak hanya itu, penyortiran kendaraan juga dilakukan di area tollgate untuk menghindari penumpukan. Kendaraan ringan dialihkan ke Dermaga MB guna mempercepat rotasi kapal. Penambahan kapal pengganti seperti KMP Gilimanuk I dan Portlink VII juga dilakukan sebagai bagian dari respons cepat terhadap peningkatan kebutuhan layanan.
Koordinasi aktif terus dilakukan antara ASDP, BPTD, dan KSOP, sehingga setiap perubahan operasional dapat direspons secara real-time dan tepat sasaran.
Kondisi Alam yang Mendukung Layanan Penyeberangan
Selain kesiapan armada dan koordinasi di lapangan, cuaca menjadi faktor pendukung kelancaran pelayaran. Berdasarkan data BMKG, kondisi perairan Selat Bali saat ini sangat kondusif untuk aktivitas pelayaran. Angin tenang, gelombang rendah, serta jarak pandang yang optimal menciptakan suasana pelayaran yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa.
Hal ini sangat membantu pelaksanaan operasional kapal, terutama dalam kondisi padat seperti saat pemulihan pasca-pengurangan jumlah armada. Situasi ini turut mempercepat proses normalisasi layanan di kedua pelabuhan.
Imbauan ASDP untuk Pengguna Jasa
ASDP mengapresiasi kesabaran para pengguna jasa selama periode gangguan layanan dan menegaskan kembali komitmen untuk menjaga keselamatan sebagai prioritas utama. Untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan perjalanan, masyarakat diimbau melakukan pembelian tiket secara mandiri melalui platform resmi Ferizy, baik lewat aplikasi maupun situs web.
Pengguna jasa juga diingatkan untuk tidak menggunakan jasa calo, serta selalu mengikuti arahan petugas di lapangan demi keamanan bersama. Komunikasi terus dijaga melalui kanal resmi ASDP guna memastikan seluruh pengguna jasa mendapat informasi yang valid dan terkini.