Sejarah Kuliner Pempek Tumpah di Pasar 16 Ilir

Kamis, 31 Juli 2025 | 10:26:35 WIB
Sejarah Kuliner Pempek Tumpah di Pasar 16 Ilir

JAKARTA - Palembang dikenal luas sebagai kota dengan ragam kuliner khas yang menggoda selera. Salah satu ikon kuliner yang tidak pernah kehilangan peminat adalah pempek. Di antara banyak tempat yang menjajakan makanan khas ini, kawasan Pasar 16 Ilir memiliki satu spot legendaris yang selalu dipadati pembeli: Pempek Tumpah. Lapak-lapak yang berada tepat di bawah Jembatan Ampera ini sudah menjadi tujuan wajib bagi pecinta kuliner saat berkunjung ke Palembang.

Julukan "pempek tumpah" muncul bukan tanpa alasan. Penyajian pempek di tempat ini terkenal dengan kuah cuko yang melimpah hingga terlihat seperti ‘tumpah’. Selain tampilannya yang menggoda, cita rasanya pun mampu memikat siapa saja. Beragam varian pempek disajikan dengan kesederhanaan namun penuh kelezatan, menjadikannya primadona jajanan kaki lima di Palembang.

Lapak ini bukan sekadar tempat makan biasa, melainkan bagian dari memori kolektif warga Palembang yang tumbuh dengan rasa dan aroma khas pempek yang tiada duanya. Dari waktu ke waktu, eksistensi pempek tumpah terus bertahan dan bahkan semakin populer, terutama di kalangan generasi muda dan wisatawan luar daerah.

Kisah Susi, Pedagang Pempek Tumpah yang Konsisten Melayani

Salah satu nama yang tak bisa dilepaskan dari kesuksesan pempek tumpah di Pasar 16 Ilir adalah Susi. Wanita paruh baya ini telah berjualan pempek di lokasi tersebut selama hampir satu dekade. Meski lapaknya sederhana, pembeli yang mengantre setiap harinya membuktikan bahwa cita rasa lebih penting daripada penampilan semata.

Setiap hari, sejak pukul 07.00 WIB, Susi sudah siap menyambut pelanggan yang datang dari berbagai penjuru kota. Mulai dari pelajar, ibu rumah tangga, pekerja pasar, hingga pegawai kantor — semuanya pernah mencicipi pempek hasil racikan tangan Susi. Ia mengaku mampu menjual antara 200 hingga 300 potong pempek per hari, sebuah angka yang mencerminkan betapa besar antusiasme masyarakat terhadap lapaknya.

Menurut pengakuannya, resep pempek yang ia gunakan merupakan warisan keluarga yang telah dijaga turun-temurun. Hal ini diperkuat dengan pemilihan bahan-bahan segar setiap harinya, terutama ikan dan sagu yang menjadi bahan utama. Dedikasi Susi dalam mempertahankan kualitas membuat pempeknya tidak pernah kehilangan pelanggan.

Harga Bersahabat yang Menjangkau Semua Kalangan

Salah satu faktor penting yang membuat pempek tumpah begitu diminati adalah harganya yang sangat ramah di kantong. Dengan hanya seribu rupiah per potong, pelanggan sudah bisa menikmati pempek gurih yang disajikan bersama kuah cuko pedas manis khas Palembang. Harga ini jelas menjadi keunggulan tersendiri, terutama bagi pembeli dari kalangan pelajar atau pekerja harian.

Keputusan Susi untuk mempertahankan harga murah ini bukan tanpa alasan. Ia mengutamakan keberkahan dan kebermanfaatan daripada keuntungan besar. Menurutnya, lebih baik menjual dalam jumlah banyak dengan harga terjangkau dibandingkan menaikkan harga dan kehilangan pelanggan setia.

Harga yang merakyat ini pun membuat pempek tumpah selalu habis sebelum siang. Dalam wawancara pada Selasa (29/7/2025), Susi menyampaikan bahwa biasanya seluruh stok pempeknya telah ludes sekitar pukul 14.00 WIB. Dengan begitu, pelanggan yang ingin menikmati jajanan ini harus datang lebih pagi agar tidak kehabisan.

Rahasia Rasa: Kuah Cuko yang Membuat Ketagihan

Selain rasa pempeknya yang gurih, kekuatan utama dari pempek tumpah terletak pada kuah cukonya. Cuko adalah saus khas Palembang yang terbuat dari gula merah, cabai, bawang putih, asam jawa, dan sedikit garam. Di tangan Susi, cuko tersebut disajikan dengan porsi melimpah dan rasa yang sangat seimbang.

Keunikan dari cuko buatan Susi adalah perpaduan rasa pedas, manis, dan asam yang tidak saling menutupi. Bahkan banyak pelanggan yang mengatakan bahwa kuah cuko inilah yang membuat mereka selalu kembali. Tak sedikit juga yang meminta tambahan cuko untuk dibawa pulang.

Cuko disiapkan setiap hari agar selalu segar dan terjaga kualitasnya. Proses pembuatannya pun dilakukan dengan penuh perhatian, dimasak perlahan untuk menghasilkan rasa yang meresap dan konsisten. Aroma khas cuko yang tercium sejak mendekati lapak menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli.

Pempek Tumpah sebagai Ikon Kuliner Pasar 16 Ilir

Tidak dapat dimungkiri, pempek tumpah kini telah menjadi bagian dari identitas kuliner Pasar 16 Ilir. Keberadaannya bukan hanya menghidupkan ekonomi pasar, tetapi juga mengangkat nama Palembang sebagai kota dengan cita rasa kuliner yang kuat. Keberhasilan lapak-lapak pempek ini turut menginspirasi banyak pelaku UMKM lainnya untuk menjaga kualitas dan orisinalitas produk mereka.

Pasar 16 Ilir sendiri merupakan salah satu pusat keramaian di Palembang yang tidak hanya dikenal sebagai tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai surga kuliner kaki lima. Keberadaan pempek tumpah semakin melengkapi pesona pasar ini, menjadikannya destinasi wajib bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tak heran jika banyak pengunjung rela mengantre panjang demi mendapatkan seporsi pempek yang rasanya autentik dan menggugah selera. Selain mencicipi kelezatan, mereka juga merasakan suasana khas pasar tradisional yang penuh dinamika dan kehangatan.

Terkini

OPPO Find X9 Series Hadir dengan Performa Tinggi

Selasa, 23 September 2025 | 15:47:55 WIB

Spesifikasi, Fitur, dan Performa iQOO Pad 5e

Selasa, 23 September 2025 | 15:47:33 WIB

Perbandingan Lengkap HP POCO C75 dan POCO C85

Selasa, 23 September 2025 | 15:47:29 WIB