JAKARTA - Mulai Jumat, 1 Agustus 2025, sejumlah penerbangan domestik milik Citilink dan Batik Air yang sebelumnya beroperasi dari Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) resmi dipindahkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK). Perubahan ini berlaku untuk rute tertentu dan dimaksudkan untuk mendukung efisiensi operasional sekaligus meningkatkan kapasitas layanan di kedua bandara.
Untuk maskapai Citilink, rute yang dipindahkan mencakup penerbangan menuju Palembang, Medan, dan Kulon Progo. Sementara itu, Batik Air mengalihkan delapan rute penerbangan tujuan Semarang, Malang, Denpasar (Bali), Pekanbaru, Padang, Palembang, Medan Kualanamu, serta sebagian penerbangan ke Surabaya.
Pemindahan ini akan berdampak langsung terhadap calon penumpang yang terbiasa berangkat dari Bandara Halim. Mereka kini harus menyesuaikan diri dengan bandara keberangkatan baru dan memeriksa ulang jadwal serta lokasi terminal sebelum melakukan perjalanan.
Terminal Keberangkatan yang Harus Diperhatikan
Dengan adanya pemindahan rute ini, Citilink dan Batik Air menempati terminal yang berbeda di Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang Citilink akan dilayani melalui Terminal 1B, sedangkan penumpang Batik Air akan diberangkatkan dari Terminal 2D. Penyesuaian terminal ini penting untuk diketahui agar calon penumpang tidak salah lokasi saat tiba di bandara.
Pihak Angkasa Pura II juga mengimbau agar penumpang datang lebih awal guna mengantisipasi antrean dan waktu tempuh antar terminal yang lebih panjang. Mengingat peningkatan trafik yang diperkirakan akan terjadi, kehadiran lebih awal akan membantu kelancaran proses check-in dan boarding.
Selain itu, semua informasi mengenai lokasi terminal dan jadwal terbaru telah tersedia melalui media sosial resmi maskapai, situs web bandara, serta layar informasi digital yang tersebar di area publik bandara.
Akses dan Transportasi ke Bandara Diperkuat
Untuk mendukung transisi ini, akses transportasi menuju Bandara Soekarno-Hatta telah dipersiapkan secara menyeluruh. Salah satu moda transportasi yang direkomendasikan adalah Kereta Bandara (Airport Railink) yang terintegrasi langsung dengan CGK.
Setelah tiba di Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta, penumpang dapat melanjutkan perjalanan ke terminal masing-masing menggunakan Kalayang (Skytrain) secara gratis. Layanan ini disediakan secara berkala dan telah dirancang untuk mempermudah mobilitas antar terminal di area bandara.
Dengan sistem transportasi terintegrasi tersebut, penumpang tidak perlu khawatir mengenai jarak antar terminal yang cukup berjauhan. Namun demikian, perencanaan waktu yang baik tetap disarankan, terutama bagi mereka yang membawa banyak barang atau bepergian bersama keluarga.
Langkah Strategis untuk Efisiensi Operasional
Menurut General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, langkah pemindahan ini merupakan bagian dari penyesuaian besar yang dilakukan untuk mengakomodasi pertumbuhan penumpang di kedua maskapai. Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai pembaruan guna memastikan seluruh proses keberangkatan berlangsung aman dan tertib.
Penyesuaian operasional yang dimaksud mencakup pengaturan ulang slot time penerbangan, penempatan parking stand pesawat, serta peningkatan layanan ground handling. Selain itu, area check-in, boarding gate, serta fasilitas umum seperti toilet, ruang tunggu, dan informasi penumpang juga telah diatur ulang sesuai kebutuhan trafik yang baru.
Pihak bandara juga menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan maskapai guna menjamin transisi berjalan lancar. Seluruh persiapan tersebut ditujukan untuk menjaga standar pelayanan, khususnya kenyamanan dan keamanan penumpang.
Informasi Disiarkan Lewat Banyak Kanal
Sebagai bagian dari upaya mengedukasi penumpang tentang perubahan ini, PT Angkasa Pura II bersama pihak maskapai telah menyebarluaskan informasi melalui berbagai kanal komunikasi. Informasi seperti lokasi terminal, jadwal keberangkatan terbaru, dan layanan bantuan penumpang telah diumumkan secara masif.
Selain informasi digital di bandara dan media sosial, petugas customer service juga telah disiapkan di sejumlah titik penting di area terminal untuk membantu penumpang yang masih bingung atau baru pertama kali menggunakan Bandara Soekarno-Hatta.
Seluruh upaya ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kebingungan penumpang, terutama di masa awal transisi rute. Komunikasi yang efektif antara pengelola bandara, maskapai, dan pengguna jasa transportasi udara dianggap sebagai kunci sukses dalam pelaksanaan perubahan rute ini.