Peluang Besar: Ekspor UMKM Indonesia ke Pasar Haji di Arab Saudi

Selasa, 25 Februari 2025 | 15:47:11 WIB
Peluang Besar: Ekspor UMKM Indonesia ke Pasar Haji di Arab Saudi

JAKARTA - Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tengah menghadapi peluang yang menarik untuk menembus pasar ekspor, dengan fokus utama untuk memasok kebutuhan jamaah haji di Arab Saudi. Salah satu sektor yang menjadi pusat perhatian adalah ekspor produk makanan khas Indonesia, terutama rendang dan aneka bumbu masakan tradisional.

Menurut Harry Alexander, anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), keterlibatan UMKM dalam ekosistem haji bukan sekadar membuka jalan baru dalam dunia usaha, melainkan juga berperan dalam mendukung perekonomian secara nasional. "UMKM memiliki peluang besar untuk menjadi bagian dari rantai pasok kebutuhan jamaah haji, khususnya dalam penyediaan makanan khas Indonesia," ujar Harry Alexander. Dengan akses pasar yang lebih luas, diharapkan para pelaku UMKM akan lebih berkembang dan bahkan memiliki kesempatan lebih besar untuk mendaftar haji.

Dukungan Organisasi Keagamaan dan Pemerintah Daerah

Dukungan terhadap upaya ekspor produk UMKM ini tidak hanya datang dari pemerintah pusat, tetapi juga dari organisasi keagamaan dan pemerintah daerah. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua PP Muhammadiyah yang membawahi UMKM, Buya Anwar Abbas, mengemukakan bahwa potensi ekspor tidak sebatas pada produk rendang saja. "Ekspor tidak hanya terbatas pada rendang, tetapi juga mencakup produk kuliner khas Indonesia lainnya dengan potensi besar di pasar internasional," tegas Anwar Abbas.

Anwar Abbas juga menjelaskan bahwa PP Muhammadiyah memiliki 24 cabang di berbagai negara yang bisa dimanfaatkan sebagai jalur promosi dan distribusi produk UMKM. Salah satu organisasi yang aktif dalam mendukung ekspor ini adalah Himpunan Pengusaha Randang Minang Indonesia (HIPERMI). Ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan jaringan internasional dalam mempromosikan produk UMKM.

Penguatan Kebijakan dan Pendampingan

Dari sisi kebijakan fiskal, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumatera Barat, Syukriah, menekankan bahwa pemerintah terus berupaya menggali potensi ekonomi daerah. Ini termasuk pengembangan industri bumbu rendang yang memiliki korelasi kuat dengan sektor pertanian lokal. "Industri bumbu dan rendang memiliki rantai pasok yang melibatkan petani hingga pengusaha kuliner. Pengembangan sektor ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat dan memperkuat daya saing ekspor," ujar Syukriah.

Selain itu, Endrizal, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat, menyatakan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memberikan pendampingan yang diperlukan oleh para pelaku usaha agar memenuhi standar ekspor dan meningkatkan daya saing produk lokal. "Kami akan memastikan UMKM mendapatkan dukungan yang dibutuhkan sehingga mampu berkembang dan berkontribusi dalam ekosistem ekspor ke Arab Saudi," pungkas Endrizal.

Kesiapan dan Tantangan di Lapangan

Meski peluang terbuka lebar, ada sejumlah tantangan yang dihadapi UMKM dalam proses ekspor ini. Salah satunya adalah memenuhi standar kualitas dan sertifikasi yang dipersyaratkan di pasar internasional. Pemerintah dan organisasi pendukung harus memastikan bahwa produk-produk UMKM tidak hanya unik dan berkualitas, tapi juga mematuhi regulasi ekspor yang ketat.

Dukungan teknologi menjadi elemen penting lainnya untuk mengatasi berbagai kendala operasional yang sering dihadapi UMKM. Pelaku usaha didorong untuk memanfaatkan platform digital guna memperluas jangkauan pasar mereka dan menambah nilai produk dengan inovasi.

Besarnya peluang yang tercipta dari pasar haji di Arab Saudi membuka jalan baru bagi UMKM Indonesia untuk mengukir prestasi di kancah internasional. Dengan kolaborasi antara pemerintah, organisasi keagamaan, serta dukungan tokoh masyarakat, peluang tersebut diharapkan bisa direalisasikan secara optimal. Ekspor produk kuliner khas Indonesia seperti rendang tidak hanya meningkatkan devisa negara, tapi juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia. Peluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendongkrak ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Terkini