JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan akan terjadinya cuaca ekstrem pada Selasa, khususnya di sejumlah wilayah di Jawa Barat. Berdasarkan analisis terkini, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi melanda beberapa kawasan. BMKG menyatakan bahwa Kota Bandung menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak, dengan curah hujan tertinggi dilaporkan di daerah Lengkong atau Telaga Bodas mencapai 87 mm per hari.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Bandung; di sana, alat Automatic Rain Gauge (ARG) yang terletak di Ciwidey mencatat curah hujan sebesar 15.1 mm per jam antara pukul 12.00 hingga 13.00 WIB. Sementara itu, wilayah Kabupaten Bogor mengalami hujan sangat lebat yang terdeteksi oleh ARG di Katulampa dengan intensitas 39.8 mm antara pukul 13.00 hingga 14.00 WIB.
Beberapa wilayah lainnya seperti Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, dan Kota Bekasi mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menyampaikan bahwa berdasarkan citra satelit Himawari-9 dan radar cuaca, terpantau adanya awan konvektif yang signifikan di wilayah Kota Bandung sejak pukul 16.30 WIB. Awan ini bergerak menuju sebagian wilayah Kabupaten Bandung, dengan suhu puncak awan minimum yang terpantau mencapai -75 hingga -69 derajat Celsius antara pukul 15.30 hingga 16.00 WIB.
"Kondisi ini mengindikasikan potensi terjadinya hujan ringan hingga sedang yang mungkin disertai kilat atau petir dan angin kencang," ungkap Teguh Rahayu. Ia juga menambahkan bahwa awan konvektif serupa terpantau di Kota Bogor sekitar pukul 14.01 WIB. Awan bergerak menuju wilayah tengah hingga utara Kota Bogor dengan intensitas radar reflektivitas (dBZ) mencapai puncak 43 pada pukul 14.01 hingga 16.00 WIB, sebelum berkurang menjadi 30 dBZ hingga pukul 18.30 WIB.
"Dari data ini, kami memperkirakan terjadinya hujan dengan intensitas sedang di bagian selatan tenggara Kota Bogor, masuk wilayah Kabupaten Bogor, yang kemungkinan besar disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang," tambahnya. Setelah periode tersebut, hujan yang turun di Kota Bogor diperkirakan menjadi ringan.
Kondisi serupa juga terdeteksi di Kota Bekasi. Awan konvektif terpantau mulai muncul dari arah selatan Kota Bekasi sekitar pukul 16.30 WIB, dengan nilai puncak awan mencapai 42 dBZ pada pukul 17.00 hingga 18.05 WIB, sebelum meluruh pada pukul 18.30 WIB. "Ini mengindikasikan adanya potensi hujan ringan hingga sedang disertai kilat, petir, dan angin kencang di wilayah Kota Bekasi," jelas Teguh.
Cuaca ekstrem yang terjadi ini telah menyebabkan beberapa dampak, termasuk meluapnya Sungai Cikapundung di daerah Kampung Sukabirus, Desa Citereup, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berlangsung selama beberapa jam, dari sore hingga malam, turut menyebabkan banjir di beberapa titik strategis di Kota Bandung. Beberapa ruas jalan seperti Jalan Leuwi Panjang, Jalan Cibaduyut di Kecamatan Bojongloa Kidul, Jalan Turangga di Kecamatan Lengkong, Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Cibeunying Kidul, Jalan Guntursari Wetan di Kecamatan Lengkong, dan Jalan Sultan Agung di Kecamatan Bandung Wetan turut terdampak.
Dengan situasi cuaca yang penuh tantangan ini, BMKG terus memantau perkembangan dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini, terutama yang berkaitan dengan banjir, longsor, dan angin kencang. BMKG juga mengingatkan agar masyarakat selalu memperhatikan informasi cuaca terkini dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk, guna meminimalkan risiko dan dampak yang mungkin terjadi.