Bahaya Ngabuburit di Jalur Kereta Api: KAI Tegaskan Peringatan Keselamatan

Minggu, 02 Maret 2025 | 10:06:55 WIB
Bahaya Ngabuburit di Jalur Kereta Api: KAI Tegaskan Peringatan Keselamatan

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali menegaskan pentingnya keamanan di sekitar jalur kereta api, terutama selama bulan suci Ramadhan. Aktivitas ngabuburit, atau menunggu waktu berbuka puasa di sekitar jalur rel, merupakan kegiatan yang tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa. Peringatan ini disampaikan langsung oleh Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, sebagai upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamatan diri di area yang khusus diperuntukkan bagi operasional kereta api.

Anne Purba menekankan bahwa "selama bulan suci Ramadhan, masih ditemukan masyarakat yang berkumpul atau bermain di sekitar jalur rel kereta api, baik saat sahur maupun menjelang berbuka." Situasi ini sangat memprihatinkan mengingat jalur kereta api adalah area yang seharusnya steril dari aktivitas manusia, kecuali untuk kepentingan perkeretaapian. Hal ini sejalan dengan regulasi yang tercantum dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang secara jelas melarang segala bentuk aktivitas di ruang manfaat jalur kereta api, termasuk menyeret, menggerakkan, maupun menempatkan barang di atas rel. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat dikenakan sanksi pidana penjara maksimal tiga bulan atau denda hingga Rp 15 juta, sesuai Pasal 199.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, KAI secara aktif mensosialisasikan bahaya tersebut kepada masyarakat. "Kami mengunjungi sekolah-sekolah dan berbagai komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya beraktivitas di sekitar jalur rel," ujar Anne. Langkah ini dipandang penting mengingat edukasi menjadi kunci dalam perubahan perilaku masyarakat agar lebih sadar akan keselamatan di sekitar jalur kereta api.

Selain mencanangkan program sosialisasi, KAI juga memperkuat pengawasan melalui patroli keamanan di area-area yang dianggap rawan. "Untuk memastikan keamanan perjalanan kereta api, stasiun, serta jalur rel, KAI bekerja sama dengan aparat setempat guna meningkatkan pengamanan di daerah yang dianggap rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," jelas Anne. Penambahan personel keamanan dilakukan di titik-titik rawan untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan dan memastikan bahwa operasional kereta api berjalan dengan aman dan efisien.

Dalam rangka menghadapi lonjakan penumpang selama periode angkutan Lebaran 2025, KAI tidak hanya meningkatkan frekuensi pengawasan tetapi juga mengimplementasikan berbagai tindakan preventif lainnya seperti safety talk, inspeksi berkala, serta pengecekan langsung ke lapangan. Anne menambahkan bahwa personel keamanan disiagakan di berbagai lokasi strategis, termasuk perlintasan sebidang yang tidak terjaga tetapi memiliki tingkat lalu lintas kendaraan bermotor yang tinggi.

Fokus khusus juga diberikan pada Daerah Perhatian Khusus (DAPSUS), area yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap gangguan keamanan maupun keselamatan perjalanan kereta api. Pengawasan ketat di wilayah-wilayah ini diharapkan dapat menekan potensi gangguan yang bisa membahayakan baik penumpang maupun masyarakat sekitar jalur rel.

Lebih lanjut, Anne menegaskan bahwa keselamatan penumpang serta masyarakat sekitar adalah prioritas utama dalam operasional KAI. Oleh karena itu, KAI mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga keamanan dan tertibnya area di sekitar jalur rel. “Dengan adanya berbagai langkah ini, KAI berharap dapat menciptakan lingkungan perkeretaapian yang lebih aman, tertib, dan nyaman bagi semua pihak, terutama selama momen Ramadhan dan menjelang Lebaran," tambah Anne.

Dengan komitmen yang tinggi terhadap keselamatan operasional dan masyarakat, KAI terus berupaya membangun kesadaran serta memperkuat sistem pengamanan di semua aspek. Perlunya kesadaran bersama dan disiplin terhadap peraturan bukan hanya dari pihak operator, tetapi juga masyarakat, menjadi elemen vital dalam menciptakan suasana yang kondusif dan aman bagi semua pihak. Diharapkan, langkah-langkah strategis yang diambil oleh KAI dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam menjaga keseimbangan antara operasional yang efektif dan keselamatan publik. Kewaspadaan dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat adalah kunci utama untuk menghadirkan kenyamanan dan ketertiban dalam penggunaan layanan kereta api di Indonesia.

Terkini

14 Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Penuaan Dini Tubuh

Senin, 22 September 2025 | 16:18:21 WIB

6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium yang Perlu Diketahui

Senin, 22 September 2025 | 16:18:17 WIB

Tablet Redmi Pad 2 Pro: Layar 12,1 Inci dan Baterai Jumbo

Senin, 22 September 2025 | 16:18:15 WIB

Pesona Miyagi, Surga Alam dan Kuliner Otentik di Jepang

Senin, 22 September 2025 | 16:18:12 WIB