Green Power Group Ekspansi ke Tambang Nikel, Saham Baru Siap Diterbitkan

Kamis, 20 Maret 2025 | 22:44:04 WIB
Green Power Group Ekspansi ke Tambang Nikel, Saham Baru Siap Diterbitkan

JAKARTA - PT Green Power Group Tbk (LABA) berencana melakukan ekspansi bisnis dengan memasuki sektor pertambangan nikel. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya, perseroan akan mengubah ruang lingkup usahanya menjadi holding company serta menerbitkan saham baru guna mendukung akuisisi tambang nikel dan aset strategis lainnya.

Direktur LABA, An Shaohong, menyatakan bahwa perseroan akan menerbitkan tambahan saham hingga 6 miliar lembar dengan total nilai mencapai Rp900 miliar. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas operasional dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. “Dalam rights issue ini, pemegang saham pengendali akan memasukkan (inbreng) aset yang mencakup tambang nikel dan gedung perkantoran yang dimiliki PT Neopower Teknologi Indonesia (NTI), serta menghimpun dana tunai,” ujar An Shaohong.

Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan nilai aset perusahaan dan memperkuat posisi LABA dalam industri energi dan pertambangan. “Aset-aset tersebut memiliki profitabilitas tinggi dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam jangka panjang,” tambahnya.

Selain penerbitan saham, LABA juga akan bekerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk melakukan kajian mendalam mengenai rencana pembelian saham baru tersebut. Proses ini akan melibatkan berbagai profesi penunjang guna memastikan akuisisi dilakukan secara transparan dan sesuai regulasi yang berlaku.

Di sisi lain, langkah ekspansi ini beriringan dengan keputusan PT Nev Stored Energy, pemegang saham pengendali LABA, yang telah melepas 165 juta sahamnya pada 18 Maret 2025. Transaksi ini menyebabkan kepemilikan Nev Stored Energy berkurang dari 41,14% menjadi 26,19%.

Sekretaris Perusahaan LABA, Ferry Cahyo, mengonfirmasi bahwa penjualan saham tersebut dilakukan dengan harga Rp140 per lembar saham, dengan total transaksi mencapai Rp23,1 miliar. “Tujuan dari transaksi ini adalah untuk mendukung pengembangan PT Green Power Group Tbk beserta entitas anaknya, terutama dalam proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pengembangan dan produksi baterai, serta perdagangan produk energi baru terbarukan,” jelasnya.

Namun, pihak perusahaan belum mengungkapkan secara rinci mengenai calon pembeli saham yang dilepas oleh Nev Stored Energy. Spekulasi mengenai siapa investor yang akan mengambil alih saham tersebut masih menjadi perbincangan di kalangan pelaku pasar.

Langkah ekspansi LABA ini menunjukkan arah strategis perusahaan dalam diversifikasi bisnisnya ke sektor energi hijau dan pertambangan nikel. Dengan pertumbuhan permintaan global terhadap nikel sebagai bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik, LABA berupaya untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok industri ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menjadi pemain utama dalam industri nikel dunia, mengingat cadangan mineral ini yang melimpah. Sejumlah perusahaan besar pun berlomba-lomba untuk mengamankan sumber daya strategis ini, termasuk LABA yang kini mulai serius dalam mengembangkan sektor pertambangannya.

Para analis menilai bahwa langkah ini dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan LABA dalam jangka panjang. “Akuisisi tambang nikel dapat meningkatkan pendapatan perseroan secara signifikan, terutama dengan meningkatnya permintaan global akan bahan baku baterai kendaraan listrik,” ujar seorang analis pasar modal.

Dengan berbagai strategi yang telah dirancang, LABA berharap dapat mengoptimalkan peluang bisnisnya di sektor energi baru terbarukan dan pertambangan, sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan investor.

Terkini