JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin gencar mendorong digitalisasi layanan keuangan syariah dengan menggandeng generasi milenial dalam berbagai aktivitas berbasis gaya hidup. Salah satu langkah nyata yang dilakukan BSI adalah partisipasinya dalam gelaran Liburland Fest 2025 yang berlangsung meriah di Amanah Borneo Park (ABP), Kalimantan Selatan, pada Sabtu dan Minggu, 12–13 April 2025.
Melalui ajang hiburan yang menghadirkan sederet musisi nasional seperti JKT48, Lyodra, Kangen Band, For Revenge, Andmesh Kamaleng, Sal Priadi, hingga Anji, BSI memanfaatkan momentum ini untuk memperluas edukasi dan penetrasi layanan keuangan syariah digital di kalangan generasi muda.
Seluruh tenant yang hadir di kawasan festival menerapkan sistem pembayaran non-tunai berbasis QRIS, sebagai bagian dari komitmen BSI dalam memperkenalkan gaya hidup cashless dan mobile banking yang sesuai dengan prinsip syariah.
“BSI mendukung karena ini merupakan kolaborasi sinergi antara hiburan dan pengembangan bisnis, terutama untuk meningkatkan UMKM di Banjarmasin. BSI hadir mendukung kegiatan ini kepada para UMKM yang mengoptimalkan pembayarannya dengan menggunakan QRIS cashless. Ini juga bagian dari sosialisasi QRIS kepada kaum milenial, sehingga mereka semakin terbiasa menggunakan QRIS,” ujar Ricky Rikardo Mulyadi, Regional CEO BSI Regional Office IX Kalimantan.
BSI juga menyediakan tenant khusus selama gelaran Liburland Fest, menghadirkan berbagai permainan interaktif dan edukatif guna memperkenalkan layanan perbankan syariah modern yang inklusif, cepat, dan mudah diakses. Pengunjung dapat mencoba berbagai fitur layanan seperti pembukaan rekening digital, informasi pembiayaan syariah, serta edukasi keuangan melalui pendekatan yang lebih menyenangkan dan dekat dengan generasi muda.
Salah satu inovasi utama yang disosialisasikan BSI dalam acara ini adalah aplikasi Byond by BSI, sebuah platform digital lifestyle banking yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan transaksi harian kaum milenial. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur lengkap mulai dari transfer antar bank, pembayaran tagihan, top-up e-wallet, pembelian tiket konser, hingga transaksi merchant gaya hidup lainnya.
Sebagai bagian dari kampanye digitalisasi dan upaya menarik minat pengguna baru, BSI juga memberikan promo eksklusif berupa diskon tiket Liburland Fest. Pembelian tiket dua hari melalui aplikasi Byond hanya dibanderol seharga Rp155.000, lebih murah dibandingkan harga reguler. Strategi ini sukses menarik minat pengunjung untuk mencoba aplikasi dan mengenal lebih dekat layanan keuangan syariah digital yang ditawarkan BSI.
Tak hanya fokus pada transaksi, BSI turut menghadirkan nilai-nilai spiritual dalam setiap kehadirannya di acara publik. Dalam Liburland Fest, BSI menyediakan fasilitas musala lengkap bagi pengunjung yang ingin menunaikan ibadah salat. Uniknya, QRIS juga disediakan di musala untuk memudahkan pengunjung yang ingin bersedekah secara digital. Inisiatif ini sekaligus menunjukkan bahwa kemajuan teknologi dapat berjalan selaras dengan nilai-nilai religius dan sosial.
Kehadiran BSI di acara seperti Liburland Fest juga menjadi bentuk nyata dari komitmen mereka dalam mengembangkan ekosistem halal dan inklusif. Melalui pendekatan lifestyle, BSI berupaya memperluas inklusi keuangan syariah tidak hanya di sektor formal seperti perkantoran atau institusi pemerintahan, tetapi juga merambah ranah hiburan, seni, dan kreativitas yang selama ini menjadi pusat perhatian generasi milenial.
Ricky Rikardo Mulyadi menambahkan bahwa partisipasi dalam event-event seperti ini juga berdampak positif bagi pelaku UMKM lokal. “Dengan digitalisasi sistem pembayaran, para pelaku UMKM bisa lebih mudah melakukan transaksi, tercatat dengan rapi, dan membuka peluang ke akses permodalan yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Liburland Fest merupakan salah satu festival musik dan hiburan terbesar yang digelar di Kalimantan Selatan, dengan pengunjung mencapai ribuan orang selama dua hari penyelenggaraan. Acara ini menjadi wadah untuk berkumpulnya komunitas muda, pelaku seni, pelaku UMKM, dan institusi keuangan dalam satu ruang kolaboratif.
Dalam skema besar, partisipasi BSI dalam ajang seperti Liburland juga sejalan dengan upaya pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong adopsi QRIS secara nasional. Melalui pendekatan berbasis komunitas dan hiburan, edukasi transaksi non-tunai diharapkan lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama generasi muda yang memiliki mobilitas dan ketergantungan tinggi pada perangkat digital.
Tidak hanya berhenti di Liburland, BSI juga mengisyaratkan akan terus aktif mengikuti dan menyelenggarakan berbagai kegiatan berbasis community engagement untuk memperkenalkan layanan syariah digital ke lebih banyak segmen masyarakat, khususnya milenial dan Gen Z. Dengan strategi ini, BSI menargetkan posisi sebagai bank syariah pilihan utama anak muda Indonesia.
Upaya ini juga sejalan dengan visi BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia yang tidak hanya menawarkan produk keuangan, tetapi juga membawa nilai-nilai Islam dalam ekosistem digital modern. Dengan sinergi antara teknologi, gaya hidup, dan prinsip syariah, BSI optimistis mampu mendorong transformasi keuangan umat menuju arah yang lebih inklusif dan berdaya saing global.
Melalui kegiatan seperti Liburland Fest 2025, BSI berhasil membuktikan bahwa keuangan syariah kini bisa tampil relevan, modern, dan menyenangkan bagi generasi muda. Momentum ini diharapkan menjadi titik awal dari gelombang adopsi layanan keuangan syariah yang lebih luas di seluruh Indonesia, dengan generasi milenial sebagai penggerak utama transformasi tersebut.