JAKARTA - PT Medela Potentia Tbk (MDLA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Initial Public Offering (IPO) pada Selasa, 15 April 2025. Langkah ini menandai tonggak penting dalam perjalanan perusahaan yang bergerak di industri produk kesehatan. Dengan dana yang terkumpul dari IPO, Medela berencana memperluas jangkauan bisnisnya baik di dalam negeri maupun secara internasional, melalui berbagai kemitraan strategis dan peningkatan kapasitas produksi.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Panji, mengungkapkan bahwa perusahaan akan memfokuskan penggunaan dana hasil IPO untuk membangun fasilitas produksi, membeli gudang, dan meningkatkan kapasitas produksi guna mendukung strategi integrasi vertikal. "Saat ini kami sedang fokus pada pengembangan produk wound care, yang lebih dikenal dengan plester. Kami menyadari bahwa plester memiliki berbagai tingkat kelengketan, dan sebagian besar diproduksi di Eropa yang memiliki kelembapan berbeda dengan di Indonesia. Dengan menjadi produsen, kami dapat mengoptimalkan proses produksi melalui vertical integration," kata Krestijanto.
Medela Perluas Jangkauan dengan Mitra Asing
Setelah mencatatkan debut yang sukses di pasar saham Indonesia, Medela kini melanjutkan rencananya untuk memperluas skala operasionalnya dengan menggandeng mitra asing. Salah satu pasar yang menjadi fokus utama adalah China, di mana perusahaan tengah menjajaki kemungkinan kerja sama produksi dengan sejumlah perusahaan besar. "China adalah pasar yang sangat potensial. Kami sedang melakukan eksplorasi dengan beberapa perusahaan di China yang tertarik untuk bekerja sama dengan kami," ujar Krestijanto, menyoroti peluang besar yang ada di negara dengan populasi terbesar di dunia tersebut.
Selain itu, Medela juga tengah membangun hubungan bisnis dengan negara-negara Asia lainnya untuk memperluas distribusi produknya. Krestijanto menyebutkan bahwa perusahaan saat ini telah membuka komunikasi dengan perusahaan di Filipina untuk potensi distribusi produk mereka. "Kami sudah melakukan pembicaraan dengan salah satu perusahaan di Filipina, dan kami juga sedang mempertimbangkan beberapa negara lain, seperti Vietnam dan Thailand, untuk memperluas jaringan distribusi kami," tambahnya.
Rencana ekspansi internasional ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan Medela, mengingat potensi pasar Asia yang sangat besar dalam sektor produk kesehatan. Sebagai bagian dari strategi ekspansi ini, Medela berharap dapat memanfaatkan jaringan mitra asing untuk memperkenalkan produk-produknya ke pasar global dengan lebih efektif.
Kinerja Keuangan dan Proyeksi Pertumbuhan Medela
Dalam laporan kinerja keuangan yang belum diaudit, Krestijanto mengungkapkan bahwa pendapatan Medela dalam satu tahun terakhir mencapai sekitar Rp 14 triliun. "Tahun lalu, kami berhasil mencatatkan pendapatan yang cukup signifikan, dengan pertumbuhan sekitar 11% hingga 12% dibandingkan tahun 2023. Kami sangat optimis bahwa dengan berbagai upaya yang kami lakukan, seperti peningkatan kapasitas produksi dan ekspansi pasar, kami akan mampu mempertahankan laju pertumbuhan yang baik pada tahun 2025," jelasnya.
Medela juga memiliki target yang ambisius untuk tahun 2025, dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan yang diperkirakan mencapai 11% hingga 12%. "Kami menargetkan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan, dengan fokus utama pada ekspansi pasar dan peningkatan kualitas produk yang kami tawarkan," tambah Krestijanto.
Peningkatan kapasitas produksi yang direncanakan oleh Medela akan mencakup pembangunan pabrik baru dan pembelian gudang untuk mendukung distribusi produk yang lebih luas. Dengan strategi integrasi vertikal, Medela berharap dapat mengoptimalkan rantai pasokannya, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, serta memastikan kualitas dan keandalan produk yang lebih baik.
Sukses IPO dan Rencana Strategis Medela ke Depan
IPO yang dilakukan oleh Medela menjadi salah satu langkah strategis perusahaan untuk memperoleh dana yang dibutuhkan dalam mempercepat ekspansi dan pengembangan bisnis. Dengan masuknya Medela ke pasar saham, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya di industri produk kesehatan yang sangat kompetitif. Krestijanto menjelaskan bahwa dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk mendukung berbagai rencana pengembangan, mulai dari investasi pada teknologi dan inovasi produk hingga penguatan jaringan distribusi.
"Dengan dukungan dana hasil IPO, kami memiliki peluang besar untuk mengembangkan produk yang lebih inovatif dan meningkatkan kapasitas produksi. Kami juga akan terus berinovasi dalam menghadirkan produk-produk kesehatan yang dapat memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat," tambah Krestijanto.
Dengan rencana ekspansi yang meliputi kerja sama dengan mitra asing dan penguatan infrastruktur produksi, Medela berharap dapat menjawab tantangan yang ada di pasar global dan meningkatkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri produk kesehatan. Proyek-proyek strategis yang tengah dijalankan akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Langkah Medela Menuju Pertumbuhan Global
Medela (MDLA) telah mengambil langkah penting dengan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO. Fokus perusahaan kini terarah pada ekspansi bisnis yang melibatkan peningkatan kapasitas produksi, kerja sama dengan mitra asing, dan penguatan distribusi produk. Dengan rencana strategis yang matang, Medela berharap dapat memanfaatkan potensi pasar global dan terus berkembang dalam industri produk kesehatan yang semakin dinamis.
Krestijanto Panji dan tim manajemen perusahaan yakin bahwa langkah-langkah yang diambil, termasuk ekspansi ke pasar internasional dan integrasi vertikal dalam produksi, akan memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas Medela dalam jangka panjang. Sebagai pemain baru di pasar saham Indonesia, Medela siap menghadapi tantangan pasar global dengan optimisme tinggi.