RMK Energy Optimistis Capai Target Volume Jasa Batu Bara 2025 setelah Rampungnya Uji Coba Hauling Road di Muara Enim

Rabu, 16 April 2025 | 08:11:14 WIB
RMK Energy Optimistis Capai Target Volume Jasa Batu Bara 2025 setelah Rampungnya Uji Coba Hauling Road di Muara Enim

JAKARTA -  PT RMK Energy Tbk (RMKE) menunjukkan performa impresif di awal tahun 2025 dengan capaian signifikan dalam kegiatan logistik batu bara. Hingga Februari 2025, RMKE telah memuat sebanyak 191 kapal dengan total muatan mencapai 1,5 juta ton batu bara. Angka ini mencatatkan peningkatan sebesar 27,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di angka 1,2 juta ton. Lonjakan volume pengiriman ini tak lepas dari meningkatnya volume bongkaran kereta, yang turut tumbuh sebesar 10,5% secara tahunan menjadi 1,4 juta ton batu bara.

Efisiensi operasional menjadi kunci utama peningkatan kinerja ini, dengan on-time performance (OTP) bongkar kereta yang berhasil ditekan hingga 2 jam 57 menit. Waktu ini tercatat lebih efisien 18 menit dibandingkan tahun sebelumnya yang masih berada di angka 3 jam 15 menit. Pencapaian tersebut menunjukkan komitmen RMKE dalam mengoptimalkan pelayanan logistik batu bara dan meningkatkan keandalan rantai pasok.

Salah satu langkah strategis yang memperkuat optimisme RMKE adalah selesainya uji coba hauling road yang dibangun di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Uji coba pertama pengangkutan batu bara melalui jalan khusus ini telah dilakukan pada Januari 2025 dan menandai dimulainya babak baru dalam penguatan infrastruktur logistik perusahaan.

Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, menjelaskan bahwa pembangunan hauling road ini merupakan terobosan penting dalam upaya menciptakan sistem logistik yang seamless dari hulu ke hilir. Ia menegaskan bahwa jalan hauling ini akan menjadi solusi atas tantangan logistik yang selama ini dihadapi di wilayah Sumatera Selatan.

“Dengan beroperasinya hauling road ini menandai kemajuan signifikan bagi RMKE dalam menyediakan layanan logistik yang seamless dari hulu ke hilir. Fasilitas ini akan mengatasi tantangan logistik di Sumatera Selatan dengan memberikan akses yang lebih baik ke beberapa tambangan potensial di daerah tersebut,” ujar Vincent.

Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi RMKE karena perusahaan menargetkan volume jasa batu bara sebesar 11,2 juta ton. Target ini meningkat signifikan dari realisasi tahun 2024 yang berhasil mencapai 9 juta ton. Vincent menyampaikan keyakinannya bahwa target tersebut bisa dicapai, terutama dengan adanya dukungan dua pelanggan baru yang bergabung tahun ini, yakni PT Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL) dan PT Duta Bara Utama (DBU), dua pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Muara Enim.

“Tahun ini RMKE juga akan mendapat tambahan volume jasa dari dua pelanggan baru, yaitu PT Wiraduta Sejahtera Langgeng (WSL) dan PT Duta Bara Utama (DBU), dua pemegang IUP di Muara Enim. Dengan ini, kami optimistis dapat mencapai target volume jasa sebesar 11,2 juta ton pada tahun 2025, tahun lalu kita sudah achieved target sebesar 9 juta ton,” ungkap Vincent.

Dalam mendukung target ambisius tersebut, RMKE telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 miliar untuk tahun 2024. Dana ini difokuskan pada pembangunan jalan hauling sepanjang kurang lebih 30 kilometer yang menghubungkan area pertambangan di Muara Enim dengan fasilitas logistik RMKE. Penyelesaian proyek infrastruktur ini diharapkan mempercepat dan mempermudah distribusi batu bara dari tambang ke pelabuhan pengapalan.

Vincent menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur ini akan menjadi pendorong utama peningkatan volume jasa sekaligus efisiensi biaya operasional. “Target kita di capex tahun depan sebesar Rp300 miliar, untuk menyelesaikan jalan yang sudah jalan tahun ini,” katanya saat memberikan paparan publik.

Meskipun proyek hauling road ini menjanjikan dari sisi operasional dan komersial, proses pembangunannya juga menghadapi sejumlah tantangan di lapangan. Salah satunya adalah penolakan dari sejumlah warga di Desa Saka Jaya, Kecamatan Muara Enim, yang menolak pembangunan jalan hauling karena khawatir akan dampaknya terhadap lingkungan dan pemukiman mereka. Kondisi ini sempat memicu permintaan dari anggota DPRD setempat agar perusahaan mencari alternatif jalur yang tidak melewati wilayah pemukiman warga.

Di sisi lain, isu kontribusi terhadap pendapatan daerah juga mencuat. Perhimpunan Tambang Batuan Sumatera Selatan (PTBSS) mengkritisi pembangunan hauling road yang disebut telah menggunakan material batuan lokal dalam jumlah besar tanpa memberikan kontribusi yang jelas terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ketua PTBSS menyampaikan bahwa sekitar 60.000 meter kubik batuan lokal telah digunakan untuk membangun jalan hauling sepanjang 39 kilometer, namun hingga saat ini tidak ada kejelasan mengenai kompensasi atau kontribusi PAD dari penggunaan material tersebut.

Meskipun menghadapi hambatan tersebut, RMKE tetap menunjukkan optimisme yang tinggi. Perusahaan berkomitmen menyelesaikan proyek infrastruktur dengan tetap mengedepankan praktik pertambangan yang baik (good mining practice) serta memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan sosial. Dengan demikian, RMKE berharap proyek hauling road ini bukan hanya berdampak pada peningkatan volume jasa, tetapi juga membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

RMKE menilai bahwa kehadiran hauling road akan membuka akses ke tambang-tambang baru di wilayah Sumatera Selatan, sehingga memperluas potensi pasar dan meningkatkan daya saing logistik batu bara nasional. Selain memperkuat posisi perusahaan dalam industri batu bara, langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi distribusi komoditas strategis.

Ke depan, RMKE akan terus fokus pada ekspansi volume jasa, efisiensi operasional, dan penyelesaian proyek infrastruktur strategis. Dengan sinergi antara kinerja operasional yang solid dan pengembangan fasilitas pendukung, perusahaan meyakini dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan, sekaligus menjaga kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.

Terkini

14 Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Penuaan Dini Tubuh

Senin, 22 September 2025 | 16:18:21 WIB

6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium yang Perlu Diketahui

Senin, 22 September 2025 | 16:18:17 WIB

Tablet Redmi Pad 2 Pro: Layar 12,1 Inci dan Baterai Jumbo

Senin, 22 September 2025 | 16:18:15 WIB

Pesona Miyagi, Surga Alam dan Kuliner Otentik di Jepang

Senin, 22 September 2025 | 16:18:12 WIB