JAKARTA - Manchester United dipastikan akan melepas dua pemain seniornya, Tom Heaton dan Jonny Evans, pada akhir musim 2024/2025. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari restrukturisasi skuad menjelang musim baru Liga Inggris, seiring dengan upaya klub untuk melakukan peremajaan komposisi pemain.
Kabar hengkangnya dua pemain veteran tersebut pertama kali diberitakan oleh media Sky Sports dan dikonfirmasi oleh jurnalis sepak bola kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano. Melalui unggahan di akun media sosial X (sebelumnya Twitter), Romano menyatakan bahwa keputusan klub untuk berpisah dengan kedua pemain itu sudah final.
"Tom Heaton dan Jonny Evans keduanya akan meninggalkan Manchester United pada akhir musim, rencana ini telah terkonfirmasi," tulis Romano.
Keputusan tersebut diyakini tidak terlepas dari evaluasi performa tim selama beberapa musim terakhir, di mana Manchester United terus berusaha memperkuat skuadnya dengan wajah-wajah baru yang lebih muda dan kompetitif di semua lini.
Tom Heaton: Kiper Pengganti yang Jarang Tampil
Tom Heaton, kiper asal Inggris yang kini berusia 39 tahun, pertama kali kembali ke Manchester United pada musim panas 2021 setelah sebelumnya sempat memperkuat klub-klub lain seperti Burnley dan Aston Villa. Meskipun memiliki pengalaman panjang di Liga Inggris, kontribusinya di atas lapangan untuk United terbilang sangat minim.
Sejak bergabung kembali, Heaton hanya mencatatkan tiga penampilan bersama Manchester United di semua kompetisi. Dua penampilannya terjadi pada ajang Piala Liga Inggris musim 2022/2023, sementara satu laga lainnya terjadi di Liga Champions musim 2021/2022. Sebagian besar waktunya dihabiskan sebagai penjaga gawang pelapis, berada di belakang kiper utama Andre Onana dan kiper cadangan lainnya dalam rotasi tim.
Minimnya menit bermain membuat masa depan Heaton di Old Trafford sudah lama dispekulasikan. Dengan kontraknya yang habis di akhir musim dan tidak adanya tawaran perpanjangan kontrak, kepergiannya sudah diprediksi oleh banyak pengamat.
Meski demikian, kehadiran Heaton tetap dianggap penting di ruang ganti, terutama dalam memberikan pengalaman dan dukungan moral bagi kiper-kiper muda. Namun, dalam konteks kebutuhan akan regenerasi skuad dan efisiensi anggaran, kepergian Heaton dianggap langkah yang logis oleh manajemen klub.
Jonny Evans: Kembali Sebentar, Pergi Lagi
Nasib serupa juga dialami oleh Jonny Evans, bek tengah berpengalaman asal Irlandia Utara yang sempat menjadi bagian dari generasi emas Manchester United pada era Sir Alex Ferguson. Evans kembali ke Old Trafford pada musim panas 2023 setelah lebih dari satu dekade meninggalkan klub.
Evans sempat menunjukkan performa solid di awal musim, terlebih saat skuad utama United dilanda krisis cedera. Ia dipercaya tampil dalam sejumlah pertandingan penting, termasuk di Liga Inggris dan kompetisi domestik lainnya.
Total, sepanjang musim ini, Evans tampil sebanyak 12 kali dan mencetak satu gol dari total 623 menit bermain. Namun, sejak bulan Desember 2024, ia tak lagi masuk dalam daftar pemain yang diturunkan oleh manajer Erik ten Hag, diduga karena masalah kebugaran dan rotasi pemain yang ketat.
Secara keseluruhan, sejak kembali ke klub, Evans telah mencatatkan total 42 pertandingan bersama Setan Merah, mencerminkan kepercayaan manajemen terhadap pengalaman serta mentalitas juangnya. Namun, dengan bertambahnya usia dan performa yang mulai menurun, Evans tidak masuk dalam rencana jangka panjang klub.
Strategi Klub: Peremajaan dan Efisiensi
Keputusan untuk melepas dua pemain senior ini diyakini sebagai bagian dari strategi jangka panjang Manchester United untuk melakukan regenerasi skuad. Dengan tekanan tinggi untuk bersaing di papan atas Liga Inggris dan kompetisi Eropa, klub merasa perlu menyiapkan komposisi pemain yang lebih muda, cepat, dan sesuai dengan gaya bermain modern.
Di bawah arahan Erik ten Hag, manajemen Setan Merah ingin mengedepankan filosofi permainan berbasis penguasaan bola, pressing ketat, dan kecepatan transisi, yang menuntut pemain dengan stamina tinggi dan kemampuan teknis yang mumpuni.
Selain itu, langkah ini juga berkaitan dengan efisiensi anggaran gaji. Pemain senior biasanya mengantongi gaji tinggi, sementara kontribusinya di lapangan sering kali tidak sebanding dengan beban keuangan klub. Dengan mengosongkan slot dari Heaton dan Evans, klub bisa mengalokasikan dana tersebut untuk memperkuat posisi lain yang lebih krusial.
Langkah Selanjutnya untuk Heaton dan Evans
Meski sudah berusia senja dalam dunia sepak bola, masa depan Tom Heaton dan Jonny Evans masih terbuka. Banyak klub di divisi bawah Liga Inggris atau liga luar negeri yang diyakini tertarik menggunakan jasa mereka karena pengalaman yang mereka miliki.
Untuk Heaton, kemungkinan kembali ke klub-klub Championship sebagai kiper utama masih terbuka. Ia juga bisa mempertimbangkan peran sebagai pelatih kiper setelah pensiun, mengingat pemahamannya terhadap posisi tersebut sangat mendalam.
Sementara itu, Evans mungkin akan ditawari peran sebagai pemain-pelatih di klub yang lebih kecil atau kembali ke Liga Irlandia Utara jika ingin menutup karier di negara asalnya. Tidak tertutup kemungkinan pula ia mendapat posisi dalam staf pelatih Manchester United di masa depan, mengingat sejarah panjangnya bersama klub.
Perubahan Besar di Old Trafford
Dengan bursa transfer musim panas yang semakin dekat, pergerakan keluar-masuk pemain di Manchester United diprediksi akan cukup aktif. Selain Heaton dan Evans, beberapa nama lain juga dikabarkan masuk daftar jual, sementara manajemen sudah mengincar sejumlah pemain muda berbakat dari Eropa dan Amerika Selatan.
Fans Setan Merah tentu berharap bahwa perombakan skuad ini bisa membawa dampak positif bagi performa tim di musim depan. Target kembali ke papan atas klasemen Liga Inggris dan melangkah jauh di Liga Champions masih menjadi prioritas utama klub yang pernah mendominasi Eropa ini.
Dalam konteks yang lebih luas, keputusan melepas Heaton dan Evans mencerminkan bagaimana klub-klub top Eropa kini semakin fokus pada regenerasi dan efisiensi, tanpa mengesampingkan kontribusi dari para pemain veteran.
Manchester United kini memasuki babak baru. Dengan struktur tim yang mulai dibenahi dan visi jangka panjang yang mulai dijalankan, fans tinggal menunggu apakah semua ini akan berbuah manis di atas lapangan atau tidak.