Laba Kuartalan Tembus Rp13,80 Triliun, BRI Optimistis Hadapi Gejolak Global Berkat Strategi Kredit Selektif

Rabu, 30 April 2025 | 10:49:21 WIB
Laba Kuartalan Tembus Rp13,80 Triliun, BRI Optimistis Hadapi Gejolak Global Berkat Strategi Kredit Selektif

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan kinerja keuangan yang impresif pada awal tahun ini. Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh dinamika geopolitik dan perdagangan internasional, BRI sukses mencetak laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada kuartal I tahun 2025. Capaian ini menjadi bukti bahwa strategi penyaluran kredit yang diterapkan secara selektif dan disertai dengan upaya menjaga kualitas aset menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan kinerja positif perseroan.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan langsung pencapaian ini dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu, 30 April 2025. Menurutnya, keberhasilan meraih laba signifikan pada awal tahun merupakan cerminan dari kemampuan perseroan dalam mengelola portofolio kredit secara hati-hati di tengah tantangan ekonomi makro yang tidak menentu. "Alhamdulillah hingga akhir Maret 2025 ini BRI mampu mencatat laba bersih Rp13,80 triliun," ujar Hery Gunardi.

Tak hanya dari sisi laba, total aset BRI pun mengalami pertumbuhan yang solid. Per akhir Maret 2025, total aset perseroan tercatat mencapai Rp2.098 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,49 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Pertumbuhan aset tersebut memperkuat posisi BRI sebagai salah satu bank dengan basis keuangan terbesar di Indonesia, sekaligus mempertegas komitmen manajemen dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Hery juga mengulas dampak kondisi global terhadap kinerja BRI, khususnya ketegangan perdagangan internasional yang kembali memanas akibat kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kebijakan tarif dan langkah proteksionisme yang diambil oleh Negeri Paman Sam disebut berpotensi memberikan tekanan terhadap aktivitas perdagangan global dan rantai pasok internasional. Hal ini, menurut Hery, juga membawa potensi risiko terhadap sektor perbankan dan perekonomian domestik secara umum.

“Perekonomian global diwarnai ketidakpastian, terutama tensi geopolitik dan dampak lanjutan terhadap perdagangan internasional serta rantai pasok. BRI memperkirakan akan ada dampak jangka pendek akibat tarif baru,” jelas Hery. Namun demikian, ia menambahkan bahwa saat ini telah berlangsung proses negosiasi antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang diharapkan mampu menghasilkan kesepakatan yang lebih menguntungkan kedua belah pihak. “Saat ini tengah berlangsung negosiasi antara Indonesia dan AS yang diharapkan menghasilkan kesepakatan lebih baik,” tambahnya.

Meski menghadapi tekanan eksternal, BRI tetap menunjukkan optimisme tinggi terhadap prospek bisnis ke depan. Hery menegaskan bahwa permintaan domestik yang kuat masih menjadi penggerak utama ekonomi nasional dan menopang kinerja sektor perbankan, termasuk BRI. Dalam pandangannya, faktor fundamental Indonesia yang cukup kokoh, ditambah dengan basis nasabah BRI yang luas dan tersebar hingga ke pelosok Tanah Air, menjadi kekuatan utama dalam menjaga performa perseroan tetap positif meski di tengah badai global.

"Perekonomian Indonesia, termasuk bisnis BRI, lebih banyak ditopang oleh permintaan domestik. Selain dari faktor depresiasi mata uang, perang tarif tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap bisnis BRI maupun perekonomian nasional," tutur Hery dengan penuh keyakinan.

Optimisme tersebut sejalan dengan pendekatan BRI yang mengedepankan inklusi keuangan dan pelayanan menyeluruh kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penyaluran kredit ke sektor produktif, khususnya UMKM, masih menjadi fokus utama BRI sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat dan perluasan akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini terbukti tidak hanya memperkuat daya tahan bisnis BRI, tetapi juga membantu menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh dan berdaya saing.

Keberhasilan BRI dalam membukukan kinerja keuangan positif juga tak lepas dari upaya digitalisasi yang terus digencarkan oleh manajemen. Peningkatan layanan berbasis teknologi dan pengembangan platform digital seperti BRImo, AgenBRILink, dan sistem perbankan berbasis kecerdasan buatan menjadi salah satu pilar penting dalam menjangkau lebih banyak nasabah serta meningkatkan efisiensi operasional. Transformasi digital ini semakin memperkuat posisi BRI di tengah era perbankan yang kian terdigitalisasi.

Kinerja cemerlang yang diraih BRI pada kuartal pertama 2025 menjadi sinyal positif bagi para investor dan pelaku pasar keuangan bahwa sektor perbankan Indonesia masih memiliki ketahanan tinggi di tengah tekanan global. Dengan pendekatan yang adaptif, strategi bisnis yang konsisten, serta fokus pada sektor produktif, BRI dinilai mampu menjadi motor penggerak ekonomi nasional sekaligus mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas keuangan negara.

Pencapaian laba sebesar Rp13,80 triliun bukan hanya angka semata, tetapi mencerminkan efektivitas manajemen risiko, kekuatan struktur permodalan, dan kepercayaan nasabah terhadap layanan yang diberikan oleh BRI. Di tengah berbagai tantangan global, bank pelat merah ini tetap mampu mempertahankan kinerja positif dan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia.

Dengan mempertahankan momentum pertumbuhan dan terus memperkuat sinergi dengan pelaku usaha lokal serta komunitas ekonomi mikro, BRI optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan hasil yang lebih baik lagi. Apalagi dengan reformasi struktural dan regulasi yang semakin mendukung perbankan nasional, BRI diyakini memiliki ruang untuk tumbuh lebih agresif namun tetap berkelanjutan dalam beberapa kuartal ke depan.

Terkini

OPPO Find X9 Series Hadir dengan Performa Tinggi

Selasa, 23 September 2025 | 15:47:55 WIB

Spesifikasi, Fitur, dan Performa iQOO Pad 5e

Selasa, 23 September 2025 | 15:47:33 WIB

Perbandingan Lengkap HP POCO C75 dan POCO C85

Selasa, 23 September 2025 | 15:47:29 WIB