Harga BBM Nonsubsidi Mei 2025 Diramal Tak Berubah, Imbas Kebijakan Trump dan Tren Global

Rabu, 30 April 2025 | 11:26:26 WIB
Harga BBM Nonsubsidi Mei 2025 Diramal Tak Berubah, Imbas Kebijakan Trump dan Tren Global

JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di Indonesia diperkirakan akan tetap stabil sepanjang Mei 2025. Proyeksi ini mengacu pada tren pergerakan harga minyak mentah dunia yang cenderung melemah di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global, termasuk kebijakan energi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang enggan membatasi pengeboran minyak serta perang tarif yang dia gulirkan. Stabilitas harga BBM ini diharapkan membawa kelegaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang selama beberapa bulan terakhir menghadapi dinamika harga energi, terutama saat momen libur panjang dan hari besar keagamaan.

Menurut analis senior dari Indonesia Strategic and Economic Action, Ronny P. Sasmita, tren harga minyak mentah global memang menunjukkan kecenderungan menurun. Hal ini disebabkan oleh dua faktor utama, yakni keputusan Presiden Donald Trump yang secara terbuka menolak pembatasan pengeboran minyak, serta kebijakan tarif agresif terhadap sejumlah negara mitra dagang AS yang menimbulkan ketidakpastian dalam rantai pasokan energi global. “Saya memproyeksi harga BBM pada Mei masih stabil. Kalaupun ada pergerakan minyak dunia itu tidak terlalu signifikan kalau saya lihat grafiknya ya, trennya juga tidak terlalu signifikan naik,” ujar Ronny.

Data pergerakan harga minyak mentah global memperkuat analisis Ronny. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni tercatat turun sebesar 0,2% menjadi US$64,13 per barel pada pagi hari di Singapura. Untuk kontrak Juli yang lebih aktif, juga mengalami penurunan 0,2% menjadi US$63,18 per barel. Di sisi lain, harga minyak lightsweet West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni juga turun 0,2% ke level US$60,31 per barel. Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada gejolak ekonomi, harga minyak tetap berada dalam zona yang relatif stabil atau bahkan melemah.

Ronny juga menyoroti bahwa bila pemerintah Indonesia memutuskan untuk menaikkan harga BBM nonsubsidi dalam waktu dekat, langkah tersebut kemungkinan besar akan dikategorikan sebagai keadaan kahar (force majeure), bukan murni karena faktor ekonomi global yang mendesak. “Kalau nantinya naik, tanpa faktor ekonomi yang jelas, saya pikir itu berdasarkan kebijakan pemerintah saja,” tegas Ronny.

Faktor-faktor lain turut mendukung prediksi stagnannya harga BBM di Indonesia. Salah satunya adalah laporan dari American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan kenaikan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat sebesar hampir 4 juta barel dalam sepekan terakhir. Selain itu, laporan tersebut mencatat adanya peningkatan ringan dalam cadangan minyak di pusat penyimpanan utama di Cushing, Oklahoma, yang merupakan indikator penting dalam menilai kondisi suplai minyak di AS.

Sentimen pelemahan harga minyak juga diperkuat oleh data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Menurut sejumlah survei, tingkat kepercayaan konsumen AS turun ke titik terendah dalam hampir lima tahun terakhir. Hal ini memperkuat prediksi bahwa data ekonomi yang akan dirilis pada akhir April 2025 kemungkinan akan menunjukkan pertumbuhan yang melambat. Dalam kondisi ini, permintaan energi diprediksi akan menurun, yang berdampak pada tekanan harga minyak global.

Selain faktor domestik dan Amerika Serikat, dinamika di lingkup OPEC+ juga menjadi salah satu penentu arah harga minyak ke depan. Organisasi negara-negara pengekspor minyak ini dikabarkan mulai melonggarkan pembatasan produksi. Bahkan, JPMorgan Chase & Co memperingatkan bahwa OPEC+ bisa mempercepat rencana peningkatan pasokan dalam pertemuan yang dijadwalkan pekan depan. Jika rencana itu terealisasi, maka pasokan global akan melimpah, memperkuat tren penurunan harga minyak dunia.

Sebagai catatan penting, pada April 2025 lalu, sejumlah operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seperti Shell dan BP-AKR menurunkan harga BBM nonsubsidi mereka. Penyesuaian harga ini dilakukan pada 1 April 2025, yang bertepatan dengan masa libur dan cuti bersama Idulfitri 1446 Hijriah. Penurunan harga saat itu menjadi indikasi bahwa pelaku usaha sektor energi merespons tren global yang cenderung melemah.

Berikut adalah rincian harga BBM nonsubsidi dari tiga operator utama yang berlaku pada April 2025 dan kemungkinan akan bertahan hingga Mei mendatang. Untuk Pertamina, harga Pertamax dibanderol Rp12.500 per liter, Pertamax Green Rp13.250 per liter, Pertamax Turbo Rp13.500 per liter, Dexlite Rp13.600 per liter, dan Pertamina Dex Rp13.900 per liter. Sementara itu, Shell menjual Shell Super seharga Rp12.920 per liter, Shell V-Power Rp13.730 per liter, Shell V-Power Diesel Rp14.060 per liter, dan Shell V-Power Nitro+ Rp13.550 per liter. Di sisi lain, BP-AKR menetapkan harga BP 92 pada angka Rp12.800 per liter, BP Ultimate Rp13.730 per liter, BP Ultimate Diesel Rp14.060 per liter, serta BP Diesel Rp13.640 per liter.

Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut  mulai dari kebijakan energi global, pasokan dan permintaan minyak dunia, laporan cadangan minyak AS, hingga dinamika kebijakan dalam negeri  besar kemungkinan harga BBM nonsubsidi di Indonesia pada Mei 2025 akan tetap berada di level yang sama seperti bulan sebelumnya. Keputusan harga di bulan mendatang akan sangat bergantung pada arah kebijakan pemerintah dan pergerakan pasar global beberapa pekan ke depan.

Namun demikian, konsumen diharapkan tetap waspada dan memantau pengumuman resmi dari operator SPBU serta pemerintah terkait harga BBM. Meski kondisi global saat ini mendukung stabilitas, ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global bisa sewaktu-waktu memengaruhi kebijakan harga energi nasional.

Terkini

Spinjam Cair Berapa Lama? Simak Penjelasan Ini!

Senin, 22 September 2025 | 23:32:15 WIB

Hukum Zakat Emas Perhiasan dan Cara Menghitungnya

Senin, 22 September 2025 | 23:32:11 WIB

Simulasi KPR BTN Terbaru, Berdasarkan Harga dan Tenor Rumah

Senin, 22 September 2025 | 23:32:09 WIB

7 Rekomendasi Harga Tv Led 32 Inch Terbaik di Indonesia 2025

Senin, 22 September 2025 | 23:32:07 WIB