JAKARTA - Di tengah maraknya pilihan transportasi modern seperti KRL Jogja-Solo dan Kereta Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), PT Kereta Api Indonesia (Persero) tetap mempertahankan operasional Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) untuk melayani rute Yogyakarta–Kutoarjo dan sebaliknya. Keputusan ini diambil sebagai respons atas tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan kereta api komuter yang menghubungkan dua kota penting di wilayah selatan Jawa tersebut.
Meskipun keberadaan KA Prameks kini tidak sebanyak dulu sejak kehadiran KRL Jogja-Solo yang lebih sering dan terintegrasi dengan berbagai fasilitas modern, namun PT KAI menyadari bahwa rute Jogja–Kutoarjo tetap menjadi jalur vital, terutama bagi kalangan pekerja harian, pelajar, serta masyarakat umum yang membutuhkan moda transportasi efisien dan ekonomis.
Menurut data terbaru, jadwal perjalanan KA Prameks pada hari Kamis, 1 Mei 2025, terdiri atas lima kali keberangkatan dari masing-masing stasiun, baik dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Kutoarjo, maupun sebaliknya. Dari Stasiun Tugu, KA Prameks dijadwalkan berangkat pada pukul 06.40 WIB, 11.50 WIB, 15.15 WIB, 16.20 WIB, dan 18.05 WIB. Sementara itu, keberangkatan dari Stasiun Kutoarjo menuju Yogyakarta berlangsung pada pukul 05.10 WIB, 09.05 WIB, 13.19 WIB, 16.50 WIB, dan 18.45 WIB.
Jadwal tersebut dirancang agar dapat melayani berbagai segmen masyarakat dengan kebutuhan perjalanan yang berbeda-beda, mulai dari pagi hari untuk para pekerja dan pelajar, hingga sore dan malam hari bagi mereka yang melakukan perjalanan pulang atau aktivitas lainnya. KA Prameks masih menjadi pilihan andalan, terutama karena tarifnya yang terjangkau dan konektivitasnya yang baik dengan berbagai angkutan lanjutan di masing-masing stasiun.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyatakan bahwa perusahaan terus memantau kebutuhan masyarakat terhadap layanan Prameks dan berupaya untuk tetap menghadirkan layanan terbaik sesuai dengan ekspektasi pengguna. “KA Prameks tetap beroperasi karena tingginya minat masyarakat terhadap rute Yogyakarta–Kutoarjo. Kami melihat bahwa meski moda transportasi lain berkembang, rute ini tetap dibutuhkan,” ujar Ixfan.
Ia juga menegaskan bahwa PT KAI berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang aman dan nyaman bagi seluruh pelanggan, termasuk dalam hal ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta, kebersihan rangkaian, serta pelayanan petugas di stasiun dan dalam perjalanan. Selain itu, Prameks juga menjadi alternatif penting bagi masyarakat yang belum sepenuhnya beralih ke moda transportasi berbasis listrik seperti KRL.
“KA Prameks adalah bagian dari sejarah perkeretaapian komuter di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Keberadaannya sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat antarwilayah,” tambah Ixfan.
Di sisi lain, tingginya animo terhadap Prameks ini juga terlihat dari stabilnya okupansi penumpang harian yang meskipun tidak sepadat saat masa kejayaannya sebelum KRL beroperasi, namun tetap menunjukkan angka keterisian yang baik. Hal ini juga didukung oleh akses yang mudah ke stasiun seperti Stasiun Tugu di pusat kota Yogyakarta dan Stasiun Kutoarjo yang terhubung dengan wilayah Purworejo dan sekitarnya.
Harga tiket KA Prameks juga menjadi daya tarik tersendiri. Dengan tarif yang relatif terjangkau, Prameks menawarkan kenyamanan dan efisiensi waktu bagi pengguna yang ingin bepergian ke luar kota tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Tiket dapat dibeli melalui aplikasi Access by KAI, situs resmi kai.id, maupun di loket dan mesin penjual tiket otomatis di stasiun.
PT KAI juga mengimbau agar masyarakat melakukan pembelian tiket lebih awal untuk menghindari kehabisan tempat, terutama di jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Pihaknya menjamin bahwa seluruh proses pembelian tiket, check-in, dan boarding telah mengikuti standar pelayanan terbaru, termasuk kemudahan akses digital dan pelayanan pelanggan yang responsif.
“Selain faktor kenyamanan dan efisiensi, faktor historis juga membuat Prameks tetap dicintai. Banyak masyarakat yang sudah akrab dan merasa nyaman dengan layanan ini sejak lama,” jelas Ixfan.
Dalam beberapa tahun terakhir, KA Prameks memang mengalami penyesuaian jadwal dan pengurangan jumlah perjalanan seiring dengan beroperasinya KRL Jogja–Solo. Namun demikian, Prameks tetap eksis sebagai kereta komuter lintas DIY dan Jateng yang mampu melayani masyarakat menengah ke bawah secara luas.
Kehadiran Prameks juga memberi kontribusi signifikan terhadap pengurangan kemacetan di jalan raya, terutama pada jalur-jalur padat seperti lintas Purworejo–Kulon Progo–Sleman–Yogyakarta. Moda transportasi berbasis rel ini dianggap lebih ramah lingkungan, efisien dari sisi energi, dan minim emisi dibanding kendaraan pribadi maupun angkutan umum berbasis jalan raya.
Melalui komitmen PT KAI dalam mempertahankan KA Prameks, masyarakat di wilayah Jogja dan Kutoarjo masih dapat menikmati layanan transportasi yang cepat, nyaman, dan terjangkau. Jadwal operasional yang tetap berjalan normal di hari libur nasional seperti 1 Mei 2025 juga menjadi bukti bahwa Prameks masih menjadi andalan dalam menunjang aktivitas masyarakat lintas wilayah.
Dengan segala keunggulan tersebut, PT KAI mengajak masyarakat untuk terus memanfaatkan layanan KA Prameks dan turut menjaga fasilitas umum ini agar tetap lestari. “Kami mengundang masyarakat untuk menggunakan layanan Prameks sebagai pilihan transportasi yang aman dan tepat waktu. Jangan lupa untuk datang lebih awal ke stasiun agar proses keberangkatan lebih lancar,” tutup Ixfan.
Ke depan, PT KAI terus mengevaluasi operasional KA Prameks dan tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan layanan atau penyesuaian jadwal sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari pengguna setia, Prameks diharapkan tetap menjadi moda transportasi favorit lintas Jogja–Kutoarjo dalam jangka panjang.