Pelabuhan Anggrek Gorontalo: Proyek Strategis Hutama Karya Capai 65 Persen dan Dukung Konektivitas Hijau Indonesia Timur

Selasa, 06 Mei 2025 | 12:44:02 WIB
Pelabuhan Anggrek Gorontalo: Proyek Strategis Hutama Karya Capai 65 Persen dan Dukung Konektivitas Hijau Indonesia Timur

JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) terus mempercepat pembangunan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pelabuhan Anggrek di Gorontalo. Hingga awal Mei 2025, progres pembangunan telah mencapai 65% dari total rencana, dengan nilai investasi sebesar Rp 1,4 triliun.

Proyek Strategis Nasional

Pelabuhan Anggrek dirancang sebagai pelabuhan transhipment (alih muat) pertama di Kawasan Timur Indonesia dengan kapasitas hingga 35.000 TEUs per tahun. Fasilitasnya mencakup dermaga modern yang mampu menampung tiga kapal besar secara bersamaan, lapangan kontainer seluas 19.000 m², depo kontainer kosong 9.700 m², serta area pergudangan, perkantoran, dan pengelolaan limbah.

Proyek ini juga menggunakan produk dalam negeri serta menyerap tenaga kerja lokal, memberikan dampak ekonomi langsung dan tidak langsung bagi masyarakat sekitar.

Dibangun dengan skema KPBU dan model Build-Operate-Transfer (BOT) dengan masa konsesi 30 tahun, proyek ini melibatkan konsorsium PT Gotrans Logistic International dan PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, dengan Hutama Karya sebagai kontraktor utama.

Progres Pembangunan

Hingga awal Mei 2025, progres pembangunan Pelabuhan Anggrek telah mencapai 65% dari total rencana. Pekerjaan terbagi dalam dua area utama: sisi laut dan sisi darat. Pekerjaan sisi laut telah rampung 85%, mencakup struktur dermaga, trestle (akses jalan), pemancangan, dan proteksi pantai. Sementara itu, pekerjaan sisi darat baru mencapai sekitar 30%, terkendala pembebasan lahan.

“Kami menargetkan pekerjaan sisi laut selesai pada akhir Agustus. Meski ada tantangan di sisi darat, koordinasi terus kami lakukan untuk mempercepat pelaksanaan konstruksi,” ujar Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Setelah beroperasi, Pelabuhan Anggrek akan melayani rute-rute strategis seperti Anggrek–Makassar–Surabaya dan Anggrek–Bitung–Ternate–Sorong. Keberadaan pelabuhan ini diproyeksikan dapat menurunkan biaya logistik hingga 25%, sekaligus meningkatkan daya saing komoditas lokal seperti jagung, perikanan, dan hasil perkebunan.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Pelabuhan Anggrek juga menerapkan konsep green port. Ini tercermin dari penggunaan lampu LED hemat energi, sistem pengelolaan limbah terintegrasi, serta area penghijauan di sekitar pelabuhan.

“Melalui sinergi dengan pemilik proyek, PT AGIT, Kementerian Perhubungan, dan mitra terkait, kami berkomitmen menuntaskan proyek ini dengan kualitas terbaik,” tutup Adjib.

Prospek Masa Depan

Pelabuhan Anggrek diharapkan dapat menjadi pusat logistik utama di Kawasan Timur Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi regional, dan meningkatkan konektivitas antar pulau. Dengan dukungan dari berbagai pihak, proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Dengan adanya Pelabuhan Anggrek, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi barang, mengurangi biaya logistik, dan membuka peluang investasi baru di Gorontalo dan sekitarnya.

Proyek ini juga menjadi contoh sukses kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam pengembangan infrastruktur strategis nasional melalui skema KPBU.

Keberhasilan pembangunan Pelabuhan Anggrek akan menjadi model bagi pengembangan pelabuhan lainnya di Indonesia, khususnya di kawasan timur yang memiliki potensi besar dalam sektor perdagangan dan industri.

Dengan demikian, Pelabuhan Anggrek bukan hanya sebagai proyek infrastruktur, tetapi juga sebagai pendorong utama dalam mewujudkan konektivitas hijau dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia Timur.

Sebagai penutup, Adjib Al Hakim menegaskan, “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Anggrek dengan kualitas terbaik dan tepat waktu, demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas di Kawasan Timur Indonesia.”

Terkini

14 Kebiasaan Buruk yang Mempercepat Penuaan Dini Tubuh

Senin, 22 September 2025 | 16:18:21 WIB

6 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium yang Perlu Diketahui

Senin, 22 September 2025 | 16:18:17 WIB

Tablet Redmi Pad 2 Pro: Layar 12,1 Inci dan Baterai Jumbo

Senin, 22 September 2025 | 16:18:15 WIB

Pesona Miyagi, Surga Alam dan Kuliner Otentik di Jepang

Senin, 22 September 2025 | 16:18:12 WIB