JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali mencatat temuan ribuan barang tertinggal milik pelanggan selama periode Januari hingga April 2025. Data resmi menunjukkan sebanyak 4.036 barang ditemukan oleh petugas di berbagai stasiun dan di dalam kereta api yang beroperasi di bawah naungan KAI. Temuan ini mencerminkan tingginya mobilitas penumpang sekaligus pentingnya peningkatan kewaspadaan dalam menjaga barang bawaan.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa dari total 4.036 barang yang tertinggal, sebanyak 1.471 di antaranya tergolong barang berharga. Barang-barang tersebut meliputi ponsel, laptop, dompet, perhiasan, dan dokumen penting lainnya. Estimasi nilai total dari seluruh barang tertinggal ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 4,5 miliar, tepatnya sebesar Rp 4.553.099.912.
“Temuan barang ini menunjukkan bahwa mobilitas pelanggan cukup tinggi, dan kadang masih ada yang terlupa membawa seluruh barang bawaannya,” ujar Anne dalam siaran persnya.
Layanan Lost and Found Disiagakan di Seluruh Stasiun KAI
Dalam mengantisipasi dan menangani situasi ini, KAI terus mengoptimalkan layanan Lost and Found di seluruh stasiun utama. Barang-barang yang ditemukan oleh petugas akan langsung diamankan, dicatat secara detail, dan disimpan dengan sistem penyimpanan yang rapi agar mudah dikembalikan kepada pemiliknya.
Anne menjelaskan bahwa layanan ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi seluruh pelanggan. “Kami akan bantu semaksimal mungkin. Asalkan data dan ciri barang sesuai, proses pengambilan bisa dilakukan dengan mudah,” tambahnya.
Cara Mengambil Barang yang Tertinggal
Bagi pelanggan yang merasa kehilangan barang saat menggunakan layanan KAI, tersedia beberapa saluran resmi untuk melakukan pelaporan dan permintaan pencarian barang. Berikut adalah prosedur lengkapnya:
Melalui Contact Center
Pelanggan dapat menghubungi Contact Center 121 yang aktif 24 jam untuk melaporkan barang yang tertinggal.
Melalui WhatsApp
KAI juga menyediakan layanan melalui WhatsApp di nomor 08111-2111-121. Layanan ini memudahkan pelanggan menyampaikan laporan secara praktis.
Melalui Email
Laporan bisa dikirimkan melalui email ke cs@kai.id dengan mencantumkan informasi detail mengenai barang yang hilang, waktu perjalanan, dan stasiun keberangkatan serta tujuan.
Langsung ke Loket Stasiun
Pelanggan juga bisa datang langsung ke Customer Service atau loket layanan pelanggan di stasiun terdekat untuk melaporkan barang hilang dan mendapatkan bantuan langsung dari petugas.
Jenis Barang yang Paling Sering Ditemukan
Berdasarkan data KAI, selain barang-barang berharga, petugas juga menemukan berbagai jenis barang lain yang umum tertinggal di dalam kereta. Barang-barang tersebut di antaranya adalah:
Charger ponsel dan kabel data
Tas dan ransel kecil
Botol minum
Jaket atau pakaian
Buku dan dokumen non-pribadi
Namun, prioritas utama tetap diberikan kepada barang-barang yang tergolong bernilai tinggi atau mengandung informasi pribadi penting.
Pengambilan Barang Tak Dikenakan Biaya
Salah satu hal penting yang ditegaskan oleh pihak KAI adalah bahwa seluruh proses layanan Lost and Found ini diberikan secara gratis. Tidak ada biaya yang dikenakan kepada pelanggan untuk pengambilan barang tertinggal.
“Layanan ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami kepada pelanggan. Kami tidak memungut biaya apa pun untuk proses pengembalian barang,” kata Anne.
Selain itu, Anne juga menekankan bahwa sebagian besar pelanggan yang kehilangan barang mampu mendapatkan kembali miliknya dalam waktu relatif singkat setelah melapor, selama data yang diberikan sesuai dan lengkap.
Imbauan kepada Pelanggan: Tetap Waspada dan Teliti
KAI juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk lebih teliti dalam memeriksa barang bawaannya saat akan turun dari kereta ataupun ketika hendak meninggalkan area stasiun. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kejadian barang tertinggal yang bisa menyebabkan kerugian dan kerepotan di kemudian hari.
“Kami berkomitmen memberikan layanan yang tanggap dan tepercaya, termasuk dalam hal penanganan barang tertinggal,” ujar Anne menegaskan.
Bagian dari Upaya Peningkatan Layanan Publik
Langkah proaktif KAI dalam menangani barang hilang ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat kepercayaan publik. Dengan keberadaan sistem pencatatan digital dan layanan pelanggan yang responsif, KAI berharap dapat menciptakan pengalaman perjalanan kereta api yang lebih aman dan nyaman.
Layanan Lost and Found KAI juga telah terintegrasi dengan sistem manajemen penumpang sehingga pencocokan barang dengan data perjalanan pelanggan bisa dilakukan dengan akurat dan cepat.
Penanganan Aman dan Profesional
Barang-barang tertinggal yang berhasil ditemukan oleh petugas tidak langsung dibuka atau digunakan. Semua barang tersebut diamankan dalam kondisi sebagaimana ditemukan, kemudian diproses berdasarkan protokol keamanan yang berlaku.
Jika barang yang ditemukan mengandung dokumen penting seperti KTP, SIM, paspor, atau tiket elektronik, maka identitas tersebut menjadi acuan utama dalam proses verifikasi kepemilikan.
Dorongan Digitalisasi dan Inovasi Layanan
Ke depan, KAI juga berencana untuk mengembangkan aplikasi pelacakan barang hilang yang dapat diakses pelanggan secara daring. Inovasi ini diharapkan dapat memangkas waktu pencarian barang dan memberikan informasi real-time kepada pelanggan.
“Dengan digitalisasi layanan, kami ingin menjawab kebutuhan pelanggan yang menginginkan kemudahan dan kecepatan,” tambah Anne.
Dengan lebih dari 4.000 barang yang berhasil ditemukan hanya dalam empat bulan pertama 2025, KAI menunjukkan keseriusannya dalam memberikan perlindungan dan kenyamanan kepada pelanggan. Melalui sistem layanan yang rapi, responsif, dan tanpa biaya, perusahaan milik negara ini menegaskan komitmennya sebagai penyedia transportasi publik yang peduli terhadap kepuasan dan keselamatan penumpang.
Bagi pelanggan yang bepergian menggunakan layanan KAI, kini tidak perlu khawatir jika barang tertinggal di kereta. Yang terpenting, segera laporkan, lengkapi data, dan hubungi saluran resmi agar barang bisa ditemukan kembali secepatnya.