Pertamina Fokus Migas dan EBT, Unit Non Core Dilepas

Senin, 22 September 2025 | 10:37:36 WIB
Pertamina Fokus Migas dan EBT, Unit Non Core Dilepas

JAKARTA - Di tengah transformasi industri energi, PT Pertamina (Persero) menegaskan kembali arah bisnisnya yang akan tetap mengutamakan sektor minyak dan gas bumi (migas) sebagai inti utama kegiatan usaha. 

Namun, untuk mewujudkan fokus ini, Pertamina juga melakukan restrukturisasi terhadap beberapa unit bisnis yang tidak lagi dianggap sebagai bagian dari core business. Langkah ini ditempuh melalui proses pemisahan atau spinoff terhadap lini usaha non-inti.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyatakan bahwa langkah restrukturisasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang diarahkan untuk memperkuat efisiensi, efektivitas, serta penciptaan nilai dalam ekosistem BUMN energi.

Unit Non-Core Dipisah, Dikoordinasikan Lewat BPI Danantara

Dalam pemaparannya di hadapan anggota DPR, Simon mengungkapkan bahwa Pertamina akan melakukan spinoff terhadap beberapa unit usaha yang tidak masuk dalam kategori bisnis utama.

“Dengan demikian, untuk beberapa usaha kami akan spin off dan tentunya di bawah koordinasi dari Danantara akan kita gabungkan, clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis,” jelas Simon saat mengikuti rapat bersama parlemen.

Langkah ini dilakukan agar unit usaha yang dipisahkan dapat berkembang lebih optimal di bawah manajemen yang fokus sesuai sektor masing-masing. Adapun BPI Danantara, atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, akan menjadi pihak yang mengelola portofolio bisnis non-core tersebut.

Simon juga menyebutkan bahwa roadmap pengembangan unit-unit usaha non-inti akan sepenuhnya berada di bawah arahan BPI Danantara. Badan ini telah ditugaskan sebagai holding pengelola investasi BUMN non-core yang bertujuan mengonsolidasikan dan merampingkan struktur usaha pelat merah.

Layanan Kesehatan hingga Asuransi Masuk Daftar Spinoff

Beberapa unit usaha yang termasuk dalam rencana spinoff ini antara lain berasal dari sektor layanan kesehatan, hospitality, hingga bisnis asuransi. Unit-unit tersebut selama ini beroperasi melalui anak usaha Pertamina seperti Tugu Insurance dan Perta Life.

Pertamina menilai bahwa sektor-sektor tersebut lebih tepat dikelola oleh entitas yang benar-benar memiliki fokus dan kapabilitas di bidang tersebut. Dengan demikian, potensi pertumbuhan dan efisiensi operasional dapat lebih optimal.

Pendekatan ini dinilai sejalan dengan praktik korporasi global yang mulai memisahkan bisnis inti dan non-inti untuk mempercepat pengambilan keputusan, meningkatkan fokus operasional, dan memaksimalkan nilai perusahaan.

Konsolidasi Asuransi BUMN Jadi Bagian Strategi Nasional

Sebelumnya, pada Mei 2025, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. atau Tugu Insurance telah mengungkapkan sedang dalam proses mengkaji akuisisi terhadap perusahaan asuransi sesama anak usaha Pertamina, yakni PT Perta Life Insurance.

Langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya konsolidasi bisnis asuransi milik Pertamina. Penggabungan dua entitas tersebut dinilai akan memperkuat posisi perusahaan asuransi di bawah naungan BUMN.

Informasi yang beredar juga menyebutkan bahwa proses akuisisi ini tidak berdiri sendiri. BPI Danantara dikabarkan sedang menyiapkan strategi merger dan akuisisi untuk merampingkan bisnis asuransi pelat merah, yang selama ini tersebar di berbagai BUMN.

Pendekatan tersebut bertujuan untuk menghilangkan tumpang tindih layanan, meningkatkan efisiensi biaya, serta memperkuat daya saing sektor asuransi nasional secara keseluruhan.

Arah Baru Pertamina: Fokus, Efisien, dan Tangguh

Simon Mantiri menegaskan bahwa spinoff bisnis non-core tidak berarti mengabaikan potensi unit-unit tersebut, tetapi justru memberikan ruang gerak yang lebih luas melalui pengelolaan yang tepat sasaran.

Pertamina ingin agar seluruh portofolio bisnisnya, baik yang inti maupun non-inti, dapat memberikan kontribusi maksimal dalam ekosistem BUMN. Strategi ini juga akan mempermudah proses investasi dan pembentukan kemitraan, karena struktur bisnis yang lebih jelas dan terfokus.

Langkah ini sekaligus menandai upaya transformasi organisasi secara menyeluruh, agar Pertamina tetap tangguh menghadapi dinamika industri energi global yang cepat berubah.

Transformasi Menuju Energi Masa Depan

Di luar langkah restrukturisasi, pengembangan energi baru dan terbarukan tetap menjadi prioritas Pertamina. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan telah mulai menjajaki proyek-proyek EBT yang mencakup solar panel, hidrogen, geothermal, hingga bioenergi.

Fokus ganda antara bisnis migas dan EBT ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi saat ini dan masa depan. Sementara migas masih menjadi tulang punggung ekonomi nasional, EBT akan menjadi penggerak masa depan yang lebih berkelanjutan.

Dengan struktur bisnis yang lebih ramping dan efisien, Pertamina berharap bisa lebih lincah dalam mengembangkan inovasi di sektor energi bersih, tanpa terbebani oleh unit-unit usaha yang tidak berkaitan langsung dengan misinya.

Terkini

Rahasia Stylist: Pakai Crop Top Tanpa Takut Perut Terlihat

Senin, 22 September 2025 | 14:18:15 WIB

5 Spot Kuliner Sinjai, Surga Makanan Tradisional Lezat

Senin, 22 September 2025 | 14:18:14 WIB

6 Resep Pie Susu Rumahan dengan Cita Rasa Premium

Senin, 22 September 2025 | 14:18:14 WIB

Manis Tanpa Takut! 7 Gula Sehat Pengganti Gula Pasir

Senin, 22 September 2025 | 14:18:13 WIB

Atasi Gangguan Hormon dengan 5 Teh Alami Ini

Senin, 22 September 2025 | 14:18:12 WIB