JAKARTA - Memiliki rumah layak kini semakin mudah dijangkau masyarakat berpenghasilan rendah. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus mendorong program Kredit Pemilikan Rumah Subsidi (KPRS) 2025 sebagai solusi pembiayaan bagi keluarga Indonesia.
Program ini menawarkan pinjaman dengan bunga rendah dan cicilan ringan, sehingga debitur bisa memiliki rumah tanpa terbebani kewajiban finansial besar. Hingga akhir Agustus 2025, BRI telah menyalurkan KPRS senilai Rp14,65 triliun kepada sekitar 107.000 debitur di seluruh Indonesia.
Rincian Skema Penyaluran KPRS BRI
Penyaluran KPRS BRI terbagi dalam beberapa skema sesuai kebutuhan masyarakat:
KPR Sejahtera FLPP: Rp14,21 triliun
KPR Tapera: Rp329,92 miliar
KPR Subsidi Selisih Bunga (SSB): Rp103,75 miliar
Program BP2BT: Rp9,24 miliar
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan pencapaian ini menegaskan komitmen BRI dalam menghadirkan hunian terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami berkomitmen memberikan akses hunian layak, sejalan dengan visi BRI untuk berkontribusi pada pemerataan kesejahteraan dan agenda pembangunan nasional,” ujarnya pada Minggu, 21 September 2025.
Dukungan BRI untuk Program 3 Juta Rumah
Sebagai bagian dari Program 3 Juta Rumah, BRI menambah kuota KPR FLPP dari 17.700 unit menjadi 25.000 unit pada Agustus 2025. Dengan langkah ini, semakin banyak masyarakat bisa memiliki rumah layak huni.
Penyaluran KPRS juga mendukung pembangunan ekonomi di tingkat lokal, karena mendorong sektor properti, material bangunan, dan jasa konstruksi. “Melalui pembiayaan perumahan, BRI tidak hanya memberikan akses tempat tinggal, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tegas Dhanny.
Simulasi Plafon dan Cicilan KPRS BRI
Agar lebih jelas, berikut ilustrasi simulasi plafon KPRS BRI dan perkiraan cicilan per bulan dengan tenor 10–20 tahun:
Plafon KPRS | Tenor 10 Tahun | Tenor 15 Tahun | Tenor 20 Tahun |
---|---|---|---|
Rp100 juta | ± Rp1,1 juta/bulan | ± Rp770 ribu/bulan | ± Rp580 ribu/bulan |
Rp200 juta | ± Rp2,2 juta/bulan | ± Rp1,54 juta/bulan | ± Rp1,16 juta/bulan |
Rp300 juta | ± Rp3,3 juta/bulan | ± Rp2,31 juta/bulan | ± Rp1,74 juta/bulan |
Cicilan tersebut sudah termasuk subsidi bunga, sehingga debitur bisa mengatur keuangan lebih fleksibel tanpa khawatir membayar bunga tinggi. Dengan tenor panjang, beban bulanan relatif ringan dan terjangkau bagi keluarga dengan penghasilan tetap.
Persyaratan Pengajuan KPRS BRI
Debitur yang ingin mengajukan KPRS perlu menyiapkan dokumen berikut:
Identitas diri (e-KTP, KK, surat nikah/cerai)
Bukti penghasilan sesuai ketentuan program
Dokumen rumah yang akan dibeli atau sertifikat tanah
NPWP (jika diperlukan sesuai ketentuan)
Prosedur pengajuan dilakukan melalui kantor cabang BRI terdekat. Petugas akan membantu proses verifikasi dokumen dan kelayakan pengajuan. Dengan prosedur yang jelas, debitur bisa memperoleh persetujuan dengan cepat dan transparan.
Manfaat Jangka Panjang Program KPRS
KPRS BRI tidak hanya memberikan rumah layak huni, tetapi juga memberi dampak ekonomi luas. Beberapa manfaat jangka panjang antara lain:
Peningkatan kualitas hidup masyarakat: Memiliki rumah sendiri meningkatkan rasa aman, kenyamanan, dan stabilitas keluarga.
Stimulus ekonomi lokal: Pembangunan rumah mendorong industri material, tenaga kerja konstruksi, serta jasa pendukung lainnya.
Perencanaan keuangan lebih baik: Subsidi bunga dan cicilan ringan membantu masyarakat mengelola keuangan tanpa membebani pengeluaran rutin.
Pemerataan kesejahteraan: Akses perumahan subsidi mendukung tujuan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hunian di seluruh Indonesia.
Tips Memaksimalkan KPRS BRI
Agar pembiayaan rumah berjalan lancar, beberapa tips perlu diperhatikan:
Tentukan plafon dan tenor sesuai kemampuan bayar, jangan melebihi kapasitas finansial.
Pilih rumah sesuai kebutuhan, lokasi strategis, dan akses infrastruktur memadai.
Siapkan dokumen lengkap sebelum mengajukan KPRS agar proses cepat dan efisien.
Bayar cicilan tepat waktu untuk menjaga riwayat kredit tetap baik dan memudahkan pengajuan pembiayaan berikutnya.
Dengan perencanaan matang, program KPRS BRI 2025 menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah sendiri. Ini sejalan dengan visi BRI untuk mendukung pemerataan kesejahteraan dan pembangunan nasional secara berkelanjutan.
BRI terus memperkuat dukungan pada program perumahan rakyat melalui KPRS 2025. Dengan plafon pinjaman yang beragam, bunga ringan, dan cicilan terjangkau, masyarakat berpenghasilan rendah kini memiliki kesempatan lebih besar untuk memiliki rumah layak huni.
Selain itu, program ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pemerataan kesejahteraan di seluruh Indonesia. Dengan strategi yang tepat, KPRS BRI bukan hanya soal rumah, tetapi juga kontribusi nyata pada peningkatan kualitas hidup dan pembangunan nasional.