PT Timah TINS Optimis Pulihkan Kinerja Paruh Kedua 2025

Selasa, 23 September 2025 | 10:12:51 WIB
PT Timah TINS Optimis Pulihkan Kinerja Paruh Kedua 2025

JAKARTA - PT Timah Tbk. (TINS), entitas tambang milik Danantara, mencatat penurunan laba bersih 30,93% pada semester I/2025 menjadi Rp300,07 miliar. Realisasi ini turun dari Rp434,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu, terdampak sejumlah kendala operasional.

Pendapatan TINS sepanjang paruh pertama tahun ini tercatat Rp4,22 triliun, turun 19% dibanding Rp5,2 triliun pada semester I/2024. Penurunan pendapatan bersumber dari menurunnya volume produksi bijih dan logam timah.

Penurunan Produksi dan Penjualan

Sepanjang semester I/2025, produksi bijih timah TINS mencapai 6.997 ton, turun 32% yoy dibanding 10.279 ton pada semester I/2024. Produksi logam timah juga turun 29% menjadi 6.870 ton dari 9.675 ton.

Penjualan logam timah TINS menurun 28% yoy menjadi 5.983 ton, dari 8.299 ton pada periode sama tahun sebelumnya. Meski volume menurun, harga jual rata-rata logam timah naik 8% menjadi US$32.816 per ton dibanding US$30.397 per ton.

EBITDA TINS tercatat Rp838 miliar, lebih rendah 31% dibanding Rp1,21 triliun pada semester I/2024, seiring kendala operasional yang menekan efisiensi produksi.

Faktor Penurunan Kinerja

Direktur Operasi dan Produksi TINS, Nur Adi Kuncoro, mengungkap beberapa kendala yang memengaruhi kinerja. “Jumlah alat produksi turun signifikan, terutama kapal isap produksi. Intensitas cuaca lebih lama dibanding tahun lalu. Beberapa lokasi, seperti Olivier Laut Belitung, Briga di Bangka Tengah, dan Laut Rias di Bangka Selatan, tidak bisa diakses,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin, 22 September 2025.

Tahun ini, perseroan menetapkan target produksi bijih timah 21.500 ton Sn, produksi logam timah 21.545 ton, dan penjualan logam timah 19.065 ton. Target ini menjadi fokus untuk memulihkan kinerja pada paruh kedua 2025.

Strategi Pemulihan Operasional

Meski paruh pertama lesu, TINS optimistis mampu meningkatkan kinerjanya pada semester II/2025. Beberapa strategi telah dijalankan, antara lain meningkatkan komitmen setiap karyawan untuk mencegah fraud dan mengoptimalkan produktivitas.

Perseroan membentuk tim manajemen khusus untuk mengurusi perizinan agar proses administrasi tambang bisa berjalan cepat dan lancar. Selain itu, TINS mengoptimalkan tambang darat dan tambang primer, misalnya di wilayah Paku, Bangka Tengah dan Batu Besi, Belitung Timur.

Perusahaan juga menargetkan pengoperasian optimal 60 kapal isap produksi untuk meningkatkan volume produksi logam timah. Strategi ini diharapkan mampu menutup gap produksi dan penjualan yang terjadi pada paruh pertama.

Optimisme TINS ke Depan

TINS menekankan pentingnya efisiensi operasional dan pemanfaatan infrastruktur produksi yang ada. Langkah-langkah ini diyakini dapat membantu perusahaan mencapai target tahunan dan memperkuat posisi keuangan.

Seiring upaya pemulihan, TINS berharap tren positif harga timah global dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan margin penjualan. Dengan strategi terencana dan fokus pada optimalisasi produksi, perusahaan optimistis menutup tahun 2025 dengan kinerja lebih baik.

Terkini

Pemerintah Serap Rp 15,6 Triliun untuk UMKM dan Koperasi

Selasa, 23 September 2025 | 14:11:46 WIB

Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS Periode 2025–2030

Selasa, 23 September 2025 | 14:11:45 WIB

Merdeka Gold Resmi IPO, Bukukan Dana Segar Triliunan

Selasa, 23 September 2025 | 14:11:44 WIB

Harga Emas Spot Tembus US$3.747,08 Per Troy Ounce

Selasa, 23 September 2025 | 14:11:43 WIB

5 Hal Pribadi yang Sebaiknya Tidak Diceritakan ke Oranglain

Selasa, 23 September 2025 | 14:11:42 WIB