Harga Minyak Dunia Bergerak Tipis, Geopolitik Jadi Sorotan

Selasa, 23 September 2025 | 10:12:59 WIB
Harga Minyak Dunia Bergerak Tipis, Geopolitik Jadi Sorotan

JAKARTA - Harga minyak dunia bergerak tipis pada perdagangan Selasa, 23 September 2025. Pasar masih menimbang dampak ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Rusia.

Selain itu, kekhawatiran terkait tarif perdagangan yang dapat menekan permintaan energi turut memengaruhi sentimen investor. Minyak mentah Brent tercatat stabil di US$66,56 per barel pukul 07.41 WIB, sedangkan WTI naik tipis 2 sen menjadi US$62,29 per barel.

Ketegangan Timur Tengah dan Rusia Jadi Sorotan

Situasi geopolitik di Gaza masih memanas. Dua rumah sakit dilaporkan berhenti beroperasi akibat serangan darat Israel. Sementara itu, puluhan pemimpin dunia berkumpul di PBB membahas pengakuan Palestina, meski mendapat tentangan dari Israel dan Amerika Serikat.

Di Eropa, Ukraina meningkatkan serangan drone ke fasilitas energi Rusia, menargetkan kilang dan terminal ekspor. NATO menuduh Rusia melanggar wilayah udara Estonia dan Polandia, yang dikhawatirkan memicu eskalasi konflik lebih luas. Rusia mengklaim pasukannya menguasai pemukiman Kalynivske di Dnipropetrovsk, Ukraina.

Dampak Kebijakan Energi dan Perdagangan

Uni Eropa berencana mempercepat larangan impor LNG Rusia setahun lebih awal melalui paket sanksi ke-19. Langkah ini merupakan respons terhadap tekanan Presiden AS Donald Trump.

“Minyak mentah relatif stabil karena pasar masih mencerna dampak langkah Uni Eropa dalam membatasi pasokan energi Rusia,” kata analis ANZ Daniel Hynes.

Di sisi pasokan, ekspor minyak Arab Saudi pada Juli turun ke level terendah dalam empat bulan. Sebaliknya, Irak, sebagai produsen terbesar kedua OPEC, meningkatkan ekspor sesuai kesepakatan OPEC+.

Pergerakan Harga Minyak dan Prospek Pasar

Pergerakan harga yang tipis mencerminkan ketidakpastian pasar. Investor masih menyeimbangkan antara risiko geopolitik dan tekanan tarif perdagangan yang dapat menurunkan permintaan energi global.

Analisis pasar menunjukkan bahwa prospek harga minyak tetap rentan terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah maupun langkah-langkah sanksi yang membatasi pasokan energi dari Rusia.

Jika ketegangan geopolitik meningkat atau larangan impor energi berlaku lebih luas, harga minyak berpotensi mengalami fluktuasi lebih signifikan. Namun, jika situasi tetap stabil, harga diprediksi bergerak dalam kisaran sempit.

Terkini

OJK Beri Izin, Kripto Inovasi Siap Perkuat Pasar Digital

Selasa, 23 September 2025 | 13:05:57 WIB

IPO Merdeka Gold Dorong Kapitalisasi Pasar Bursa Efek

Selasa, 23 September 2025 | 13:05:56 WIB

Emas Tembus Rp62 Juta, Didukung Pemangkasan Suku Bunga

Selasa, 23 September 2025 | 13:05:56 WIB

Menkeu Purbaya Siapkan Gebrakan Dorong Penerimaan Pajak

Selasa, 23 September 2025 | 13:05:55 WIB

SIDO Lakukan Buyback Saham, Tanda Optimisme Pasar

Selasa, 23 September 2025 | 13:05:54 WIB