JAKARTA - Konsistensi dalam inovasi dan ketepatan strategi investasi menjadi kunci keberhasilan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dalam menjaga dominasinya di industri asuransi jiwa. Hingga Juni 2025, perusahaan ini berhasil mencatatkan aset terbesar di antara pemain lain dalam sektor yang sama.
Tak hanya mencerminkan pertumbuhan, pencapaian ini menjadi bukti kemampuan Manulife dalam menghadapi tantangan ekonomi dan menjawab kebutuhan nasabah secara adaptif.
Diversifikasi Portofolio Jadi Pilar Pertumbuhan
Director & Chief of Finance Manulife Indonesia, Meylindawati, menyampaikan bahwa keberhasilan perusahaan dalam menjaga posisi puncak tidak lepas dari strategi investasi yang tepat sasaran.
"Diversifikasi investasi membantu mengurangi risiko terkonsentrasi dan menjaga pertumbuhan yang stabil," ungkapnya pada Senin, 22 September 2025.
Portofolio investasi Manulife terdiri dari kombinasi berbagai instrumen, termasuk Surat Berharga Negara (SBN), saham, reksadana, serta aset lainnya.
Dari total nilai aset per Juni 2025 yang mencapai Rp 62,73 triliun, porsi terbesar berasal dari SBN yang mencapai sekitar Rp 28,49 triliun.
Langkah diversifikasi ini terbukti menjadi pondasi kokoh yang membantu Manulife bertahan dan tumbuh di tengah dinamika pasar.
Inovasi Digital Perkuat Layanan dan Efisiensi
Manulife tidak hanya fokus pada pertumbuhan aset, tetapi juga aktif melakukan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi layanan kepada nasabah.
Salah satu terobosan yang diluncurkan adalah layanan berbasis Artificial Intelligence (AI) Assistant yang memudahkan tenaga pemasar dalam mengakses informasi secara cepat.
Melalui AI Assistant ini, tenaga pemasar dapat memberikan informasi produk, bantuan daring, pengelolaan polis, dan pelayanan berbasis data secara real time.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi optimalisasi proses internal serta menjawab ekspektasi nasabah yang semakin digital.
Digitalisasi juga memperkuat kecepatan dan akurasi layanan, terutama dalam memberikan pengalaman yang lebih efisien dan personal.
Meylindawati menjelaskan bahwa inovasi ini sejalan dengan komitmen Manulife dalam menyediakan solusi menyeluruh yang tidak hanya berbasis produk, tetapi juga layanan.
Ekspansi Jaringan dan Produk Jadi Fokus
Selain penguatan teknologi, Manulife juga memperluas jangkauan melalui pengembangan jaringan kantor pemasaran di berbagai kota.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses nasabah terhadap layanan serta memperluas cakupan distribusi produk yang ditawarkan.
Manulife juga akan terus meluncurkan produk-produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Keberagaman produk menjadi daya saing tersendiri bagi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan tren yang berubah.
Dengan inovasi produk dan jaringan yang lebih luas, Manulife mampu menjangkau lebih banyak segmen pasar.
Fondasi Keuangan Tetap Dijaga Kokoh
Dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan, Manulife tetap memprioritaskan aspek kehati-hatian dalam pengelolaan risiko.
Hal ini tercermin dari rasio Risk Based Capital (RBC) perusahaan yang mencapai 668% per Juni 2025.
Angka ini jauh di atas batas minimum yang ditetapkan regulator, menunjukkan kekuatan solvabilitas perusahaan dalam menjamin kewajiban kepada nasabah.
“RBC yang kuat menjadi fondasi penting untuk menjaga stabilitas aset dan kepercayaan nasabah,” tutur Meylindawati.
Stabilitas keuangan ini penting bagi keberlangsungan perusahaan jangka panjang, terutama dalam menjaga kepercayaan di tengah persaingan ketat industri asuransi jiwa.
Manulife Pimpin Daftar Asuransi Jiwa Terbesar
Berdasarkan laporan keuangan unaudited per Juni 2025, Manulife Indonesia menempati posisi teratas dalam daftar asuransi jiwa dengan aset terbesar di Indonesia.
Dengan total aset sebesar Rp 62,73 triliun, Manulife berhasil unggul dari sejumlah pemain besar lainnya.
Posisi kedua diduduki oleh PT Indolife Pensiontama dengan aset sebesar Rp 61,33 triliun.
Di posisi ketiga, terdapat PT Prudential Life Assurance yang mencatat aset sebesar Rp 57,48 triliun.
Posisi keempat dan kelima ditempati oleh PT Axa Mandiri Financial Services dan PT AIA Financial dengan masing-masing aset sebesar Rp 42,17 triliun dan Rp 40,91 triliun.
Selanjutnya, PT Asuransi Allianz Life Indonesia berada di posisi keenam dengan aset sebesar Rp 35,93 triliun.
Urutan ketujuh hingga kesepuluh secara berturut-turut ditempati oleh PT Asuransi Jiwa IFG, PT BNI Life Insurance, PT Asuransi BRI Life, dan PT Asuransi Jiwa Sequis Life.
Nilai aset keempat perusahaan tersebut masing-masing sebesar Rp 33,90 triliun, Rp 26,88 triliun, Rp 26,87 triliun, dan Rp 21,34 triliun per Juni 2025.
Komitmen Jangka Panjang untuk Nasabah dan Masyarakat
Keberhasilan Manulife dalam menjaga posisi teratas tidak hanya soal angka, tetapi juga tentang nilai yang dihadirkan kepada masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Manulife aktif melakukan kegiatan sosial, termasuk membangun sarana air bersih dan sanitasi di berbagai wilayah, seperti Bogor.
Langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berkomitmen terhadap kesejahteraan masyarakat luas.
Dengan strategi investasi yang disiplin, digitalisasi layanan, serta penguatan produk dan jaringan, Manulife menunjukkan arah transformasi yang progresif.
Ke depan, Manulife Indonesia optimis dapat mempertahankan kinerja positif dan terus menjadi mitra terpercaya masyarakat dalam perlindungan jiwa dan keuangan.