Hari Tani 2025: Suara Petani Maluku dan Harapan Masa Depan

Rabu, 24 September 2025 | 09:08:59 WIB
Hari Tani 2025: Suara Petani Maluku dan Harapan Masa Depan

JAKARTA - Setiap tahun, Hari Tani Nasional menjadi saat penting bagi para petani di seluruh Indonesia, termasuk di Maluku. Tahun 2025 ini, peringatan tersebut menjadi lebih dari sekadar seremoni.

Bagi petani Maluku, Hari Tani adalah waktu refleksi sekaligus ajang menyuarakan harapan dan tantangan yang mereka hadapi sehari-hari. Peran mereka dalam menjaga ketahanan pangan dianggap sangat strategis.

Di tengah semangat memperingati hari besar itu, aspirasi petani kecil menjadi fokus utama. Mereka menuntut perhatian serius dari pemerintah agar bisa bekerja lebih produktif dan sejahtera.

Harapan dan Tantangan Petani di Maluku

Ali Umarela, petani dari Desa Tulehu, menyoroti kendala utama yang masih mereka hadapi. Ia menekankan pentingnya akses pupuk dan bibit berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Menurut Ali, banyak petani kecil kesulitan mendapatkan sarana produksi yang memadai. Hal ini berimbas pada rendahnya hasil panen dan kesejahteraan yang belum optimal.

Sementara itu, Hasanudin, seorang petani muda dari Leihitu, menambahkan bahwa teknologi pertanian modern menjadi kunci agar sektor ini tidak ditinggalkan generasi muda.

“Anak-anak muda harus didorong agar melihat pertanian sebagai peluang usaha yang menjanjikan, bukan sekadar pekerjaan tradisional,” ujarnya tegas.

Sinergi Demi Masa Depan Pertanian Maluku

Peringatan Hari Tani Nasional tahun 2025 diharapkan menjadi momentum memperkuat kerja sama antara petani, pemerintah, dan masyarakat luas.

Kolaborasi ini penting untuk membangun kemandirian pangan yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan petani di Maluku.

Dengan dukungan yang tepat, para petani di wilayah ini bisa lebih maksimal dalam mengelola lahan dan memanfaatkan teknologi, sekaligus menarik minat generasi muda.

Jika semua elemen bersinergi, pertanian di Maluku berpotensi menjadi sektor yang maju dan mandiri, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Terkini