JAKARTA - Samsung terus mempertahankan tradisi peluncuran flagship kuartal pertama dengan persiapan Galaxy S26 Ultra. Setelah kesuksesan seri Galaxy S25, perhatian kini beralih ke penerusnya yang disebut membawa sedikit peningkatan, bukan revolusi total.
Strategi Samsung ini menunjukkan pendekatan konservatif yang menekankan keberhasilan desain sebelumnya. Alih-alih merombak seluruh modul kamera, perusahaan lebih memilih memperbaiki beberapa sensor tertentu.
Konfigurasi Kamera Hampir Tetap
Menurut bocoran dari akun X @chunvn8888 pada Senin, 10 November 2025, Galaxy S26 Ultra mempertahankan sebagian besar sensor kamera dari pendahulunya. Kamera utama tetap menggunakan sensor 200MP HP2, sama dengan yang ada pada S25 Ultra.
Kamera ultrawide masih memakai sensor 50MP JN3, sedangkan kamera telefoto periskop 5x zoom menggunakan sensor 50MP IMX854. Kamera depan untuk selfie tetap mengandalkan sensor 12MP IMX874.
Satu-satunya perubahan signifikan terdapat pada kamera telefoto 3x optik. Sensor 10MP lama berukuran 1/1.39 digantikan oleh sensor 12MP S5K3LD yang lebih baru, memungkinkan peningkatan performa zoom jarak dekat.
Meskipun demikian, arsitektur empat kamera belakang secara keseluruhan tetap identik dengan generasi sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Samsung fokus pada konsistensi performa yang telah terbukti disukai konsumen.
Pendekatan Samsung Pasca Kesuksesan S25 Ultra
Peluncuran Galaxy S25 Ultra pada kuartal pertama 2025 mencatatkan rekor penjualan baru. Keberhasilan ini didorong fitur on-device Galaxy AI dan penggunaan chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy secara global.
Dengan prestasi itu, Samsung tampaknya lebih memilih strategi “evolution, not revolution” untuk S26 Ultra. Perusahaan menekankan stabilitas dan kualitas yang telah terbukti daripada melakukan perubahan radikal.
Opsi peningkatan ini juga terlihat pada kamera telefoto 3x optik, yang kini memiliki sensor lebih canggih. Sensor baru ini diharapkan memberikan detail lebih baik dan warna yang lebih akurat pada foto jarak menengah.
Pendekatan ini memudahkan pengguna yang sudah familiar dengan S25 Ultra untuk beradaptasi. Selain itu, konsistensi modul kamera memastikan kompatibilitas perangkat lunak dan fitur fotografi tetap optimal.
Fitur Video Tingkat Profesional
Selain pembaruan sensor kamera, bocoran juga menyebut opsi kode video baru bernama APV Video Code. Fitur ini menawarkan dua tingkat kualitas video, HQ dan LQ, yang membutuhkan kapasitas penyimpanan cukup besar.
APV HQ memerlukan ruang sekitar 1,5GB per menit rekaman, sementara APV LQ menggunakan 750MB per menit. Angka ini menunjukkan peningkatan bitrate atau resolusi video yang signifikan dibanding standar sebelumnya.
Fitur ini jelas dirancang untuk profesional konten kreator dan pengguna yang menuntut kualitas rekaman tinggi. Samsung ingin memastikan Galaxy S26 Ultra mampu bersaing dengan perangkat premium yang fokus pada videografi.
Dengan kemampuan APV, pengguna dapat merekam video dengan detail yang lebih tajam dan warna lebih kaya. Hal ini sekaligus menegaskan posisi Samsung dalam segmen smartphone kelas atas dengan fokus pada multimedia.
Dimensi dan Desain Tetap Elegan
Meski bocoran fokus pada kamera dan video, desain keseluruhan S26 Ultra diperkirakan tetap elegan dan premium. Samsung kemungkinan besar mempertahankan layar besar dengan kualitas AMOLED terbaik dan desain ramping khas seri Ultra.
Kombinasi desain ini dengan sensor canggih akan memberi pengalaman fotografi dan videografi yang maksimal. Para pengguna premium akan tetap menikmati estetika flagship tanpa mengorbankan fungsionalitas.
Desain yang familiar juga memudahkan aksesoris kompatibel dari generasi sebelumnya. Hal ini menjadi strategi tambahan untuk menjaga loyalitas konsumen setia Samsung.
Strategi Samsung di Pasar Global
Pendekatan Samsung yang konservatif namun cerdas ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang pasar global. Dengan tetap mempertahankan elemen sukses S25 Ultra, perusahaan mengurangi risiko eksperimen berlebihan yang bisa mengganggu penerimaan konsumen.
Sementara itu, peningkatan sensor tertentu dan opsi video profesional menjadi nilai jual baru yang relevan. Samsung menekankan bahwa inovasi tidak selalu harus radikal, tetapi dapat muncul dari penyempurnaan fitur yang sudah terbukti.
Langkah ini juga memungkinkan perusahaan mengalokasikan sumber daya untuk fitur AI dan perangkat lunak lainnya. Hal ini menegaskan fokus Samsung pada ekosistem teknologi yang saling terintegrasi.
S26 Ultra, Evolusi Bukan Revolusi
Galaxy S26 Ultra hadir sebagai evolusi dari seri S25 Ultra, menekankan stabilitas dan penyempurnaan pada sensor kamera. Perangkat ini tetap mempertahankan konfigurasi empat kamera, dengan pembaruan utama pada sensor telefoto 3x optik.
Fitur APV Video Code menandai peningkatan signifikan untuk videografi kelas profesional. S26 Ultra siap menawarkan pengalaman premium yang lengkap bagi pengguna yang mengutamakan kualitas foto dan video.
Dengan strategi ini, Samsung membuktikan bahwa inovasi dapat dicapai melalui perbaikan dan penyempurnaan. Galaxy S26 Ultra siap menjadi perangkat flagship andalan di tahun 2026, menghadirkan performa, desain, dan fitur multimedia yang seimbang.