JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa pihaknya selalu menjunjung tinggi prinsip transparansi dalam pengelolaan informasi publik, termasuk dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Hal ini ditegaskan menyusul adanya gugatan keterbukaan informasi oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat di Sulawesi Utara.
Regional CEO BRI wilayah Manado, Luthfi Iskandar menyatakan bahwa BRI tidak pernah menolak memberikan informasi yang bersifat publik, selama dilakukan melalui mekanisme yang sah dan sesuai ketentuan. Menurutnya, BRI berkomitmen untuk selalu terbuka terhadap permintaan informasi dari masyarakat.
“Kami selalu terbuka dan menghormati mekanisme yang berlaku, serta menghargai setiap keputusan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang,” ujar Luthfi.
Gugatan yang dimaksud menyoroti beberapa perusahaan milik negara, termasuk BRI, terkait transparansi laporan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Menanggapi hal itu, BRI kembali menegaskan bahwa program TJSL yang dijalankan sepenuhnya mengacu pada regulasi terbaru dari pemerintah.
Pelaksanaan TJSL BRI berpedoman pada aturan resmi yang mengatur penugasan khusus dan tanggung jawab sosial perusahaan milik negara. Luthfi menyebut, pelaksanaan program ini diaudit secara rutin oleh auditor independen untuk memastikan integritas dan akuntabilitasnya.
“Setiap program TJSL yang dijalankan BRI sudah melalui mekanisme audit yang ketat dan disusun dalam laporan lengkap sesuai standar yang berlaku,” lanjutnya.
BRI juga memastikan bahwa laporan kegiatan TJSL tersedia secara terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Laporan tersebut dipublikasikan secara berkala dan dapat diunduh melalui situs resmi perusahaan.
Hal ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga akuntabilitas dan mendorong partisipasi publik. BRI meyakini bahwa keterbukaan informasi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi perbankan, khususnya perusahaan BUMN yang memiliki tanggung jawab sosial tinggi.
Dalam era digital saat ini, masyarakat memiliki kemudahan untuk mengakses berbagai informasi melalui kanal resmi perusahaan. Menurut Luthfi, hal ini menjadi alasan mengapa keterbukaan informasi sudah seharusnya menjadi standar utama dalam menjalankan aktivitas bisnis.
“Kami pastikan tidak ada yang ditutup-tutupi. Laporan kami tersedia dan dapat diakses kapan saja oleh publik. Ini bentuk tanggung jawab kami sebagai institusi yang berorientasi pada kepentingan masyarakat,” tambahnya.
Program TJSL BRI selama ini telah mencakup berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, hingga pelestarian lingkungan. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi prioritas pembangunan nasional.
Tidak hanya itu, BRI juga mengintegrasikan pendekatan berkelanjutan dalam pelaksanaan TJSL, sejalan dengan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Dengan pendekatan ini, program yang dijalankan tidak hanya fokus pada pemberian bantuan, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang yang bisa diukur dan dirasakan oleh penerima manfaat.
Secara keseluruhan, BRI menegaskan kembali bahwa transparansi bukan hanya sekadar kewajiban hukum, tetapi juga merupakan bagian dari budaya perusahaan dalam melayani masyarakat. Terlebih sebagai bank milik negara, BRI menyadari pentingnya menjaga integritas dan kepercayaan publik dalam setiap lini usahanya.
Masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut juga dapat memanfaatkan berbagai kanal pengaduan atau pertanyaan yang telah disediakan. BRI membuka jalur komunikasi langsung dengan publik melalui layanan pelanggan di seluruh kantor wilayah serta saluran digital yang aktif 24 jam.
Langkah-langkah ini menjadi bukti nyata bahwa BRI tidak pernah menutup akses informasi bagi publik, apalagi menolak permintaan informasi yang diajukan secara resmi. Luthfi menekankan bahwa semua permintaan akan diproses sesuai ketentuan dan diberikan tanggapan yang transparan.
“Setiap masyarakat berhak atas informasi, dan kami di BRI menjadikan prinsip itu sebagai pedoman utama. Komitmen kami adalah memastikan seluruh proses berjalan sesuai regulasi, serta menjunjung tinggi nilai keterbukaan,” tutupnya.
Dengan berbagai upaya ini, BRI menunjukkan keseriusan dalam menjalankan fungsinya sebagai agen pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga mengedepankan nilai sosial dan tanggung jawab kepada masyarakat.