Kereta Api

Antusiasme Warga Naik Kereta Api Naik Dorong Transportasi Rendah Emisi di Yogyakarta

Antusiasme Warga Naik Kereta Api Naik Dorong Transportasi Rendah Emisi di Yogyakarta
Antusiasme Warga Naik Kereta Api Dorong Transportasi Rendah Emisi di Yogyakarta

JAKARTA - Minat masyarakat terhadap moda transportasi kereta api di wilayah Daerah Operasi 6 (Daop 6) Yogyakarta menunjukkan peningkatan signifikan. Tingginya penggunaan kereta api dalam mobilitas harian dan wisata mengindikasikan semakin kuatnya kesadaran warga akan pentingnya transportasi ramah lingkungan.

Kereta api, yang dikenal dengan efisiensi energi dan emisi karbon rendah, kini semakin diminati sebagai alternatif moda transportasi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan. KAI melihat tren ini sebagai sinyal positif dalam mendukung program pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

“Kereta api bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian dari solusi lingkungan,” ujar Feni Novida Saragih, Manager Humas Daop 6 Yogyakarta. Ia menegaskan bahwa pilihan masyarakat terhadap kereta api merupakan bentuk kontribusi langsung dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung gerakan transportasi hijau.

Kinerja Daop 6 Alami Peningkatan Positif
Selama semester pertama tahun ini, KAI Daop 6 mencatatkan kinerja angkutan yang mengesankan. Jumlah penumpang mencapai 3.533.664 orang, meningkat sebesar 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat 3.268.806 penumpang.

Di sisi lain, volume angkutan barang juga menunjukkan lonjakan signifikan. Total 181.678 ton barang berhasil diangkut, tumbuh sebesar 15 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 157.297 ton.

Data tersebut memperkuat posisi kereta api sebagai pilihan utama dalam mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik dengan cara yang lebih ramah lingkungan dibandingkan moda berbasis jalan raya seperti mobil pribadi, motor, maupun bus.

Kontribusi KA terhadap Lingkungan dan Emisi Rendah
Salah satu keunggulan utama kereta api dibanding moda lain terletak pada emisi karbon yang jauh lebih rendah. Kereta api mampu mengangkut lebih banyak orang atau barang dengan konsumsi energi yang lebih hemat dan polusi yang lebih kecil. Hal ini menjadikan kereta sebagai elemen penting dalam strategi pengurangan gas rumah kaca nasional.

KAI Daop 6 secara aktif mendorong kesadaran akan pentingnya transportasi beremisi rendah, termasuk melalui fitur inovatif di aplikasi Access by KAI. Dalam aplikasi ini, penumpang bisa melihat estimasi jejak karbon dari perjalanan mereka. Fitur ini bertujuan memberikan transparansi sekaligus edukasi kepada pengguna untuk lebih memahami dampak positif dari penggunaan kereta api terhadap lingkungan.

Dukungan Teknologi dan Inovasi Ramah Lingkungan
KAI terus berinovasi dengan menghadirkan sistem penggerak yang lebih efisien dan modern. Upaya ini dilakukan untuk semakin memperkecil konsumsi energi serta memastikan pengoperasian kereta berlangsung secara optimal dan rendah emisi.

Transformasi ini juga sejalan dengan langkah global menuju transportasi berkelanjutan, di mana sektor kereta api diharapkan menjadi tulang punggung transportasi massal masa depan. Dalam konteks lokal, wilayah Daop 6 berperan penting karena tingginya lalu lintas penumpang dari dan menuju Yogyakarta sebagai pusat pendidikan, budaya, dan pariwisata.

Selain mendukung pengurangan emisi, kereta api juga membantu mengurangi kemacetan dan tekanan pada infrastruktur jalan di kawasan perkotaan.

Komitmen Berkelanjutan untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Feni Novida Saragih menambahkan bahwa komitmen KAI tidak berhenti hanya pada efisiensi operasional dan layanan penumpang. Perusahaan juga menempatkan isu lingkungan sebagai prioritas utama dalam pengembangan ke depan.

Dengan meningkatnya peralihan masyarakat ke kereta api, diharapkan akan terjadi penurunan konsumsi bahan bakar fosil dan polusi udara, terutama di kawasan padat aktivitas. Feni juga mengajak masyarakat untuk terus memilih moda transportasi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index