JAKARTA - Komitmen PT PP (Persero) Tbk atau PTPP dalam mendukung sektor kesehatan nasional kembali diwujudkan melalui keterlibatannya dalam pembangunan gedung Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. Mahar Mardjono Jakarta. Proyek prestisius ini bukan hanya menjadi bagian penting dari peningkatan layanan kesehatan, tetapi juga menjadi cikal bakal berdirinya Institut Neurosains Nasional (INN) sebagai pusat pendidikan dan layanan neurosains internasional di Indonesia.
Dibangun sebagai bagian dari upaya mewujudkan inisiatif “Indonesia Menuju Brain Decade”, fasilitas ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak riset dan pelayanan medis di bidang penyakit saraf. Proyek kolaborasi antara PTPP dan WIKA ini telah rampung 100% pada akhir Juni, dan menunjukkan bagaimana sinergi antara BUMN konstruksi dan pemerintah menghasilkan fasilitas publik bertaraf global.
Fasilitas Neuromedis dan Pendidikan Bertaraf Internasional
Gedung baru ini didirikan untuk meningkatkan mutu dan kapasitas layanan kesehatan saraf serta menyediakan ruang belajar dan penelitian bagi para profesional di bidang neurosains. INN dirancang untuk menjadi pusat unggulan di kawasan Asia Tenggara, tidak hanya sebagai rumah sakit, namun juga sebagai institusi pendidikan dan riset yang terintegrasi.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi G. Sadikin, yang turut hadir dalam acara soft launching, menyampaikan apresiasi atas selesainya proyek tersebut. Ia menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang adaptif terhadap perubahan dan berorientasi pada pelayanan yang inklusif dan berkualitas. Kehadiran gedung baru ini, menurutnya, menjadi momentum dalam mendorong transformasi layanan kesehatan berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan modern.
Proyek ini dibangun di atas kawasan strategis MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, dan diharapkan memberikan aksesibilitas tinggi kepada masyarakat luas yang membutuhkan layanan spesialis saraf.
Tiga Gedung Terpadu Dalam Satu Kompleks Modern
Pembangunan INN mengusung pendekatan integrasi antara fungsi layanan medis, pendidikan, dan penunjang. Kompleks ini terdiri atas tiga gedung utama, yaitu Gedung Pelayanan, Gedung Parkir, dan Gedung Pendidikan. Ketiga gedung tersebut dirancang saling terhubung satu sama lain dan dengan gedung lama RSPON, menciptakan konektivitas yang memudahkan proses pelayanan dan operasional rumah sakit.
Gedung Pelayanan memiliki luas ±32.000 meter persegi dengan total 12 lantai plus satu basement, dilengkapi dengan fasilitas seperti IGD, SCU, HCU, ICU, serta unit radioterapi seperti LINAC (Linear Accelerator) dan CT Simulator. Gedung Parkir dibangun dengan luas ±33.000 meter persegi, sementara Gedung Pendidikan menempati area seluas ±30.000 meter persegi dengan konsep semi-basement.
Sumber pendanaan proyek ini berasal dari kombinasi APBN, SMI, dan Badan Layanan Umum (BLU), menunjukkan dukungan pemerintah yang kuat terhadap sektor layanan kesehatan berbasis teknologi tinggi dan pendidikan berkelanjutan.
Inovasi Konstruksi Modern Dorong Efisiensi dan Estetika
PTPP membawa berbagai inovasi teknik konstruksi dalam pelaksanaan proyek ini. Salah satunya adalah penggunaan sistem bekisting kolom praktis semi panel yang terbukti meningkatkan efisiensi pekerjaan struktur di lapangan. Metode ini tidak hanya mempercepat durasi pengerjaan, namun juga meningkatkan kualitas hasil akhir bangunan.
Selain itu, pengamanan proyek turut dimodernisasi dengan sistem pagar otomatis yang mendukung keamanan dan tampilan area proyek secara keseluruhan. Elemen desain arsitektural juga mendapat perhatian khusus. Material facade yang digunakan terdiri dari kaca, aluminium, ACP (Aluminium Composite Panel), serta GRC cetak yang membentuk karakter visual modern dan berkelas.
Menurut Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, pemilihan material dan pendekatan desain tersebut mencerminkan perpaduan antara fungsi, teknologi, dan estetika. Gedung ini dirancang tidak hanya fungsional tetapi juga ikonik sebagai wajah dari pusat layanan otak nasional Indonesia.
Dedikasi PTPP Bangun Infrastruktur Medis Berkelas Global
Keikutsertaan PTPP dalam pembangunan proyek ini mencerminkan peran strategis perusahaan dalam menyediakan infrastruktur layanan kesehatan yang mutakhir. Proyek ini menjadi representasi komitmen PTPP dalam mendukung agenda pemerintah untuk memperluas akses terhadap fasilitas medis berkualitas tinggi dan memperkuat sistem kesehatan nasional.
Dengan nilai kontrak sebesar Rp1,03 triliun (termasuk PPN), penyelesaian proyek ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan PTPP sebagai mitra terpercaya pemerintah di sektor infrastruktur kesehatan. Selain aspek teknis, proyek ini juga menjadi bukti bahwa PTPP mampu menghadirkan solusi konstruksi kompleks dengan hasil yang sesuai harapan publik dan pemangku kebijakan.
