JAKARTA - Perdagangan saham awal pekan ini kembali menunjukkan optimisme di pasar modal. Indeks Bisnis-27, yang merupakan indeks hasil kolaborasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harian Bisnis Indonesia, dibuka menguat mengikuti penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Beberapa saham unggulan menjadi motor penggerak, terutama dari sektor pertambangan, infrastruktur, dan farmasi. Di tengah sentimen pasar yang dinamis, penguatan ini mencerminkan stabilnya antusiasme investor terhadap saham-saham tertentu.
Performa Saham Pendukung Kenaikan
Pada sesi pembukaan, Indeks Bisnis-27 tercatat naik sebesar 0,35% ke posisi 506,94 per pukul 09.02 WIB. Data BEI mencatat bahwa dari keseluruhan konstituen indeks ini, 14 saham menguat, 12 saham mengalami pelemahan, dan 1 saham berada di posisi stagnan.
Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) memimpin penguatan dengan kenaikan 2,51% ke level Rp3.270. Disusul PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang naik 2,09% ke harga Rp2.440. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) juga menguat 1,96% menjadi Rp520 per saham. Tak ketinggalan, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatat penguatan 1,07% ke level Rp2.830.
Sementara itu, beberapa saham yang mengalami penurunan antara lain PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) yang turun 2,36% ke Rp1.035 dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) yang terkoreksi 1,60% ke Rp2.460.
Kinerja IHSG dan Aktivitas Pasar
Sejalan dengan indeks sektoral lainnya, IHSG juga dibuka menguat 0,60% ke posisi 7.442,61. Pada saat pembukaan, indeks bergerak di kisaran level terendah 7.437,20 dan menyentuh titik tertinggi di 7.453,05.
Aktivitas pasar menunjukkan bahwa sebanyak 221 saham berada di zona hijau, 149 saham melemah, dan 586 saham stagnan. Total kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp13.169 triliun.
Tren ini menunjukkan bahwa meskipun pasar masih menghadapi sejumlah tantangan dari sisi global dan domestik, investor tetap menunjukkan minat terhadap saham-saham tertentu yang dinilai memiliki prospek kuat dalam jangka pendek hingga menengah.
Pandangan Analis Mengenai Arah IHSG
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memberikan analisis teknikal mengenai arah IHSG. Ia menuturkan bahwa indikator stochastic RSI menunjukkan kondisi overbought, mengindikasikan potensi konsolidasi jangka pendek. Namun, indikator MACD masih memperlihatkan sinyal penguatan, yang diperkuat oleh lonjakan volume beli.
“Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ke level 7.450–7.470,” ujar Ratna dalam riset harian yang dipublikasikan oleh Phintraco Sekuritas.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pasar terlihat kuat, tetap ada ruang untuk pergerakan konsolidatif yang perlu dicermati oleh investor. Fokus terhadap pergerakan teknikal menjadi salah satu kunci dalam strtegi investasi saat ini.
Faktor Domestik dan Pengaruh Komoditas
Salah satu katalis positif datang dari program Koperasi Merah Putih yang diluncurkan pemerintah. Sebanyak 80.081 koperasi akan memperoleh akses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp3 miliar dengan bunga 6% dan tenor maksimum 10 tahun. Kebijakan ini memberikan dorongan terhadap sektor UMKM dan diharapkan turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal.
Namun, sentimen ini juga menimbulkan kekhawatiran di pasar mengenai potensi risiko kredit bermasalah, tekanan terhadap net interest margin (NIM), serta dampak terhadap likuiditas perbankan milik negara.
Di sisi lain, kenaikan harga komoditas seperti emas dan logam dasar menjadi faktor yang mendukung penguatan saham-saham tambang. Dengan tren harga global yang solid, emiten-emiten di sektor pertambangan logam berpotensi mencatatkan kinerja positif.