JAKARTA - Pilihan moda transportasi wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Yogyakarta menunjukkan tren menarik. Data terbaru dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta menunjukkan peningkatan signifikan jumlah warga negara asing (WNA) yang menggunakan layanan kereta api selama semester pertama 2025.
Tercatat sebanyak 117.312 penumpang WNA dilayani melalui stasiun-stasiun di bawah wilayah Daop 6 selama periode Januari hingga Juni tahun ini. Angka ini meliputi data keberangkatan maupun kedatangan dan menjadi indikator meningkatnya kepercayaan wisatawan asing terhadap transportasi berbasis rel.
Penggunaan kereta api oleh turis asing tidak hanya menunjukkan performa positif sektor transportasi, tetapi juga mencerminkan keterkaitan erat dengan pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah DIY dan sekitarnya. Pilihan kereta sebagai moda andalan wisatawan menjadi penguat peran KAI dalam mendukung industri wisata yang terus menggeliat.
Faktor Kenyamanan dan Integrasi Destinasi Menjadi Daya Tarik
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyebutkan bahwa sejumlah faktor turut mendorong tingginya minat wisatawan asing menggunakan kereta api di wilayahnya. Salah satu yang paling menonjol adalah kemudahan akses menuju berbagai destinasi wisata unggulan, termasuk yang berlokasi di luar kota Yogyakarta.
Menurut Feni, keunggulan layanan KAI terletak pada keterpaduannya dengan berbagai kawasan budaya dan wisata alam. Dari stasiun, para pelancong dengan mudah melanjutkan perjalanan ke objek-objek favorit, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, hingga dataran tinggi Dieng.
“Kami melihat minat dari wisatawan asing terutama dari kawasan Asia Tenggara dan Eropa dalam memilih transportasi massal yang aman, nyaman, dan terintegrasi,” ungkap Feni.
Dengan meningkatnya permintaan, Feni meyakini bahwa keberadaan kereta api sebagai transportasi publik berstandar internasional akan semakin mendapat tempat di hati wisatawan asing. KAI dianggap mampu menyediakan solusi mobilitas yang sesuai dengan ekspektasi pelancong global.
Peningkatan Layanan Digital dan Pelatihan Petugas
Sebagai bentuk keseriusan dalam meningkatkan kualitas pelayanan, KAI Daop 6 telah mengembangkan sejumlah inisiatif berbasis digital dan penguatan sumber daya manusia. Aplikasi pemesanan tiket kini telah tersedia dalam bahasa Inggris untuk memudahkan akses bagi turis asing.
Tak hanya itu, penyediaan informasi wisata di area stasiun juga dilakukan sebagai upaya memperkuat pengalaman pelanggan. Frontliner atau petugas layanan di garis depan pun mendapatkan pelatihan khusus agar dapat memberikan informasi dengan jelas dan ramah kepada wisatawan asing.
Kebijakan ini tak hanya meningkatkan kualitas layanan, namun juga turut memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan infrastruktur transportasi publik yang adaptif dan inklusif terhadap kebutuhan global. KAI melihat peluang ini sebagai bagian dari kontribusi dalam membangun ekosistem pariwisata nasional yang tangguh.
Stasiun-Stasiun Favorit Wisatawan Asing
Data yang dirilis oleh KAI Daop 6 mencatat Stasiun Yogyakarta sebagai lokasi dengan volume penumpang WNA tertinggi, baik dari sisi keberangkatan maupun kedatangan. Jumlah keberangkatan dari stasiun ini mencapai 47.200 penumpang, sementara jumlah kedatangannya sebanyak 45.693 penumpang selama periode Januari hingga Juni 2025.
Selain Stasiun Yogyakarta, dua stasiun lainnya yang juga ramai oleh wisatawan asing adalah Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Lempuyangan. Stasiun Solo Balapan mencatat 5.444 penumpang asing yang berangkat dan 5.255 yang datang. Adapun Stasiun Lempuyangan melayani 4.341 penumpang asing untuk keberangkatan, serta 4.239 penumpang untuk kedatangan.
Tingginya angka tersebut memperkuat posisi kota-kota seperti Yogyakarta dan Solo sebagai simpul penting dalam jalur pariwisata nasional. Keberadaan stasiun yang terhubung dengan moda lanjutan seperti angkutan wisata, shuttle hotel, hingga layanan online ride sharing, membuat wisatawan merasa lebih aman dan efisien saat menjelajahi destinasi.
Sinergi Transportasi dan Pariwisata Terus Diperkuat
Peningkatan kunjungan wisatawan asing melalui jalur kereta api juga mendorong KAI untuk semakin aktif menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Mulai dari pelaku industri pariwisata, pemerintah daerah, hingga komunitas lokal, semuanya diajak untuk memperkuat ekosistem layanan yang ramah wisatawan.
“Demi memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh penumpang, baik domestik maupun internasional, KAI Daop 6 secara aktif bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan program-program promosi serta kemudahan akses transportasi menuju destinasi unggulan,” ujar Feni.
Dengan sinergi tersebut, keberadaan moda transportasi publik seperti kereta api diharapkan tidak hanya sebagai sarana perpindahan, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman berwisata yang menyenangkan, aman, dan tak terlupakan.