Serie A

Pencetak Gol Terbaik Serie A yang Langsung Diminati Klub Baru, Bukti Daya Tarik Pemain Italia

Pencetak Gol Terbaik Serie A yang Langsung Diminati Klub Baru, Bukti Daya Tarik Pemain Italia
Pencetak Gol Terbaik Serie A yang Langsung Diminati Klub Baru, Bukti Daya Tarik Pemain Italia

JAKARTA - Menjadi top skor Serie A adalah pencapaian impian bagi para striker, terlebih bagi pemain lokal Italia. Gelar ini menandakan musim yang luar biasa dan konsistensi di lini depan. Namun, beberapa nama justru mengambil keputusan mengejutkan tak lama setelah mendapatkan kehormatan tersebut: mereka memilih pindah klub, bahkan ada yang meninggalkan Eropa. Fenomena ini memperlihatkan bahwa status sebagai pencetak gol terbanyak bisa menjadi pintu masuk bagi perubahan besar dalam karier para pemain.

Empat pemain asal Italia yang pernah menyandang gelar pencetak gol terbanyak Serie A memutuskan berpindah klub setelah meraih penghargaan tersebut. Kisah-kisah ini tidak hanya menarik dari sisi teknis permainan, tetapi juga mencerminkan dinamika pasar transfer yang terus berubah dan bagaimana klub-klub melihat nilai dari seorang pemain setelah sukses individual.

Perjalanan Igor Protti Setelah Masa Emas di Bari

Salah satu contoh paling klasik datang dari Igor Protti. Musim 1995/1996 menjadi salah satu yang tak terlupakan dalam kariernya saat membela SSC Bari. Ia menjadi top skor Serie A dengan koleksi 24 gol bersama Giuseppe Signori. Sayangnya, meski tampil gemilang secara individu, klubnya justru harus terdegradasi ke Serie B karena finis di posisi ke-15.

Meski Bari terpuruk, Protti tetap menarik perhatian klub besar. Lazio datang sebagai peminat serius dan akhirnya memboyong sang penyerang. Namun, kariernya di Lazio tidak berjalan sesuai harapan. Pada musim 1996/1997, ia hanya mencetak 7 gol dari 27 laga, dan Lazio pun mengalami penurunan performa di liga dengan finis di peringkat keempat. Meski begitu, transfer ini tetap mencatatkan Protti sebagai bagian dari kelompok langka: pencetak gol terbanyak Serie A yang langsung berganti klub.

Filippo Inzaghi dan Lompatan ke Juventus

Salah satu nama paling terkenal di daftar ini adalah Filippo Inzaghi. Ia hanya semusim membela Atalanta, tetapi sukses menjadikan momen itu bersejarah dengan meraih gelar top skor Serie A 1996/1997 melalui 24 gol yang ia cetak. Ketajamannya menarik perhatian Juventus, yang segera mengamankan jasanya pada musim panas tahun itu.

Berbekal reputasi sebagai predator kotak penalti, Inzaghi menjawab ekspektasi Juventus dengan tajam. Ia menyumbangkan 18 gol di Serie A 1997/1998 dan membantu klub mempertahankan gelar juara. Meski gagal mengulang pencapaian sebagai top skor, keberhasilannya beradaptasi di tim besar menegaskan kualitas dan insting golnya yang tajam.

Langkah Inzaghi ke Juventus memperlihatkan bagaimana gelar top skor bisa membuka peluang ke klub-klub besar dan menjadi batu loncatan dalam karier pemain Italia, terutama di era dominasi Serie A oleh klub-klub raksasa.

Ciro Immobile dan Tantangan di Luar Negeri

Ciro Immobile memiliki hubungan erat dengan gelar top skor Serie A. Ia telah meraih penghargaan tersebut empat kali sepanjang kariernya, tetapi yang paling signifikan terjadi pada musim 2013/2014. Saat itu, Immobile mencetak 22 gol untuk Torino dan langsung dilirik oleh Borussia Dortmund.

Keputusan untuk pindah ke Bundesliga menjadi langkah besar dan ambisius. Namun, performa Immobile bersama Dortmund tidak secerah sebelumnya. Dalam semusim, ia hanya mampu mencetak sepuluh gol di berbagai kompetisi. Tantangan adaptasi dan gaya bermain yang berbeda membuatnya kesulitan berkembang. Setelahnya, ia sempat dipinjamkan ke Sevilla dan Torino sebelum kembali menemukan konsistensinya di Serie A.

Kisah Immobile menjadi contoh bahwa tak semua perpindahan usai menjadi top skor membawa keberhasilan langsung. Namun, tetap menunjukkan bagaimana klub-klub luar negeri memantau dan memberi nilai tinggi pada pencapaian individu di Serie A.

Mateo Retegui Menuju Timur Tengah Usai Musim Gemilang

Mateo Retegui menjadi nama terbaru yang masuk dalam daftar ini. Musim 2024/2025 menjadi tahun cemerlang baginya. Bersama Atalanta, ia tampil eksplosif dan mencetak 25 gol di Serie A. Torehan tersebut membuatnya dinobatkan sebagai top skor, mengungguli Moise Kean yang mencetak 19 gol. Atalanta pun berhasil menembus tiga besar, dan Retegui menjadi bagian krusial dari kesuksesan itu.

Namun, alih-alih melanjutkan karier di Eropa, Retegui mengejutkan publik dengan menerima tawaran dari Al-Qadsiah, klub asal Arab Saudi. Transfer senilai 68,25 juta euro (sekitar Rp1,30 triliun) menjadi penanda keputusan besar dalam kariernya. Pemain berdarah Argentina-Italia tersebut kini bersiap membuka lembaran baru di liga yang sedang gencar mendatangkan pemain-pemain bintang dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index