JAKARTA - Kondisi pasar saham global yang menunjukkan tren menguat mendorong prediksi positif terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini. BNI Sekuritas dalam riset hariannya menilai bahwa IHSG berpeluang untuk terus melaju hingga menembus kisaran 7.500 hingga 7.520. Sentimen positif dari pasar global serta dukungan dari beberapa sektor domestik membuat skenario kenaikan ini semakin terbuka.
Analis BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyampaikan bahwa pergerakan IHSG akan berada pada kisaran batas bawah 7.400–7.440 dan batas atas 7.500–7.520. Proyeksi ini mengindikasikan ruang penguatan lanjutan yang cukup terbuka seiring dengan dukungan faktor eksternal, terutama dari bursa global yang turut menghijau.
Dampak Kesepakatan Dagang Terhadap Pasar Saham
Faktor global yang cukup dominan dalam mendorong penguatan IHSG adalah kabar kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Jepang. Perjanjian tersebut memberikan efek positif terhadap psikologis investor, yang tercermin dalam lonjakan indeks saham di Wall Street. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, Dow Jones Industrial Average mengalami kenaikan 1,14 persen, S&P 500 naik 0,78 persen, dan Nasdaq Composite menguat 0,61 persen.
Respon positif juga tercermin di kawasan Asia. Indeks Nikkei 225 di Jepang melesat hingga 3,51 persen, Topix meningkat 3,18 persen, dan Hang Seng Hong Kong menguat 1,62 persen. Kenaikan serentak di sejumlah bursa utama Asia turut memberi sinyal bahwa risiko global mulai mereda, sehingga pasar bisa kembali bergerak positif.
Rangkuman Aksi Beli yang Direkomendasikan
Menanggapi situasi pasar yang cenderung positif, BNI Sekuritas menyarankan sejumlah saham untuk dipantau dan dibeli dalam kategori speculative buy. Saham-saham tersebut dinilai memiliki potensi pergerakan naik dalam jangka pendek, jika dikelola dengan strategi masuk dan keluar yang tepat.
Berikut beberapa rekomendasi dari Fanny Suherman beserta ulasannya:
CUAN direkomendasikan untuk speculative buy pada area 1.530–1.550 dengan batas cutloss di bawah 1.500. Target jangka pendek berada di kisaran 1.570–1.600.
PTRO disarankan dibeli di kisaran 3.700–3.780, dengan cutloss di bawah 3.600 dan target pendek di 3.840–3.940.
SSIA menjadi pilihan pada area beli 2.560 dengan cutloss di bawah 2.500. Target jangka pendek disiapkan di area 2.620–2.700.
BBRI direkomendasikan untuk speculative buy di 3.780, cutloss di bawah 3.750, dan target di 3.870–3.950.
BKSL memiliki area beli ideal di 121–123, cutloss di bawah 118, dan target pendek di 128–132.
CBDK disarankan dibeli jika berhasil break 6.100, dengan target pendek 6.175–6.300. Jika belum break, investor bisa antre beli di 6.025, dan cutloss bila harga turun di bawah 5.925.
Penguatan Saham Sektor Tertentu Menjadi Sorotan
Kondisi saat ini dinilai memberikan ruang yang lebih besar bagi saham-saham dengan sektor tertentu untuk tampil menonjol. Di tengah pemulihan ekonomi dan stabilnya harga komoditas global, sektor keuangan, energi, dan infrastruktur menjadi pusat perhatian investor ritel maupun institusi.
Saham seperti BBRI dan PTRO mencerminkan optimisme pasar terhadap keberlanjutan kinerja sektor perbankan dan energi. Sementara itu, saham SSIA dan CUAN mencerminkan sentimen positif terhadap sektor properti dan tambang. Pemilihan saham yang tepat dan manajemen risiko melalui cutloss menjadi kunci penting dalam mengelola investasi dalam fase pasar seperti sekarang.
Perlu Dicermati Investor Sebelum Ambil Aksi
Meskipun pasar menunjukkan indikasi penguatan, BNI Sekuritas tetap menekankan pentingnya kehati-hatian. Investor perlu mencermati pergerakan teknikal dan mempertimbangkan faktor-faktor makroekonomi lainnya sebelum memutuskan untuk masuk ke pasar. Sentimen yang mempengaruhi bursa global bisa berubah sewaktu-waktu, terutama berkaitan dengan kondisi geopolitik dan kebijakan suku bunga dari bank sentral besar.