JAKARTA - Kondisi harga sembako di Jawa Timur terus menunjukkan dinamika yang menarik perhatian banyak pihak, terutama para ibu rumah tangga dan pelaku pasar. Hari ini, sejumlah komoditas tercatat mengalami perubahan harga, baik kenaikan maupun penurunan. Salah satu yang cukup mencolok adalah kenaikan pada harga bawang merah dan cabai merah keriting, sementara beberapa bahan pokok lainnya, seperti cabai rawit dan daging ayam kampung, justru mengalami penurunan harga.
Data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur memperlihatkan fluktuasi ini terjadi secara wajar dan mencerminkan kondisi pasar yang terus berkembang.
Rincian Harga Bahan Pokok
Informasi terbaru menyebutkan bahwa harga bawang merah naik sebesar Rp1.200 atau sekitar 2,75 persen dari harga sebelumnya. Cabai merah keriting juga mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp583 atau 1,92 persen. Di sisi lain, cabai rawit merah mengalami penurunan sebesar Rp1.006 atau sekitar 2,48 persen. Penurunan juga terjadi pada daging ayam kampung yang turun sebesar Rp816 atau 1,20 persen.
Adapun rincian harga sembako lainnya yang tercatat hari ini adalah sebagai berikut:
Beras premium: Rp14.955/kg
Beras medium: Rp13.005/kg
Gula putih: Rp16.571/kg
Minyak goreng curah: Rp18.515/liter
Daging sapi paha belakang: Rp118.896/kg
Daging ayam ras: Rp31.434/kg
Telur ayam ras: Rp27.190/kg
Susu kental manis merek Bendera: Rp12.443 (370 gr)
Cabai merah besar: Rp32.102/kg
Bawang putih: Rp30.889/kg
Garam halus: Rp9.473/kg
Gas elpiji: Rp19.676
Harga ini mencerminkan rata-rata yang berlaku di sejumlah pasar di wilayah Jawa Timur dan bisa bervariasi tergantung lokasi dan pasokan.
Faktor-Faktor Pemicu Perubahan Harga
Perubahan harga sembako dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari sisi produksi maupun distribusi. Kenaikan dan penurunan harga tersebut bukan semata-mata terjadi tanpa sebab. Beberapa aspek yang sangat menentukan antara lain adalah ketersediaan stok, kondisi cuaca, biaya produksi, hingga pengaruh kebijakan pemerintah.
Faktor cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama yang berdampak pada pasokan sayuran dan hasil pertanian lainnya. Misalnya, curah hujan yang tinggi dapat menghambat proses panen dan distribusi bawang atau cabai, sehingga stok di pasar berkurang dan harga naik. Sebaliknya, saat hasil panen melimpah dan distribusi berjalan lancar, harga pun cenderung turun.
Upaya Pemerintah dalam Stabilitas Harga
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus melakukan pemantauan dan pengawasan harga sembako melalui sistem Siskaperbapo. Sistem ini memungkinkan pengumpulan data harga dari berbagai pasar secara real time, sehingga pemerintah dapat mengambil kebijakan yang cepat dan tepat jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar.
Selain itu, langkah strategis seperti operasi pasar, penambahan distribusi logistik ke pasar-pasar tradisional, serta kerja sama dengan para petani dan distributor terus digencarkan guna menjaga stabilitas harga. Pemerintah juga memperhatikan peran Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyediakan cadangan pangan yang dapat digunakan ketika terjadi kelangkaan.
Respons Masyarakat dan Pedagang
Di tingkat pasar, para pedagang menilai bahwa perubahan harga hari ini masih dalam batas wajar dan tidak memengaruhi penjualan secara signifikan. Para konsumen pun sudah terbiasa dengan fluktuasi harga harian, terutama untuk komoditas seperti cabai dan bawang yang sangat sensitif terhadap faktor cuaca dan distribusi.
“Naik-turun itu biasa, yang penting tidak melonjak terlalu tinggi atau langka di pasaran,” ujar Siti Aminah, salah satu pedagang sembako di Pasar Wonokromo, Surabaya. Ia mengakui bahwa pembeli masih stabil meskipun ada perubahan harga. Senada dengan itu, beberapa pembeli mengatakan bahwa mereka lebih memilih membeli dalam jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan harian agar tetap hemat.
DAFTAR PERUBAHAN HARGA SEMBAKO YANG MENONJOL:
Bawang merah naik Rp1.200/kg
Cabai merah keriting naik Rp583/kg
Cabai rawit merah turun Rp1.006/kg
Daging ayam kampung turun Rp816/kg
Harga bahan pokok lain stabil