KAI

KAI Berhasil Proses Pembatalan 22.664 Tiket Akibat Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek

KAI Berhasil Proses Pembatalan 22.664 Tiket Akibat Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek
KAI Berhasil Proses Pembatalan 22.664 Tiket Akibat Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan bahwa hingga 3 Agustus 2025 pukul 09.15 WIB, pihaknya telah berhasil memproses pembatalan tiket untuk 22.664 pelanggan yang terdampak insiden anjloknya kereta api Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (1/8) menyebabkan sejumlah gangguan pada perjalanan kereta api, termasuk keterlambatan yang mempengaruhi jadwal beberapa layanan KA. Pembatalan tiket tersebut mencakup periode perjalanan antara 1 hingga 3 Agustus 2025.

KAI juga memastikan bahwa meskipun terjadi pembatalan besar-besaran, layanan kereta api tetap beroperasi dengan kapasitas tinggi. Pada periode yang sama, sekitar 440.581 pelanggan tetap melanjutkan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk yang tersedia. Hal ini menunjukkan upaya KAI untuk memastikan pelayanan kepada pelanggan tetap berjalan lancar meskipun ada gangguan operasional.

KAI Siapkan Pengembalian Dana dan Kompensasi untuk Pelanggan
Sebagai bentuk tanggung jawab, KAI memberikan pengembalian dana penuh (100%) kepada pelanggan yang melakukan pembatalan tiket akibat kejadian tersebut. Pelanggan dapat mengajukan refund tiket hingga 7x24 jam setelah jadwal keberangkatan. Proses pengajuan refund bisa dilakukan langsung di stasiun, dan KAI memastikan bahwa prosedur tersebut berlangsung dengan mudah bagi setiap pelanggan yang terdampak.

Selain pengembalian dana, KAI juga memberikan kompensasi berupa service recovery bagi pelanggan yang mengalami keterlambatan signifikan. Service recovery ini bertujuan untuk meminimalisir ketidaknyamanan yang dialami penumpang akibat keterlambatan perjalanan.

Respons Cepat KAI dalam Mengatasi Gangguan Perjalanan
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengungkapkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus merespons dengan cepat setiap gangguan perjalanan. "KAI akan terus berupaya melakukan respons cepat dalam mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang terdampak gangguan perjalanan," ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (3/8/2025). Pihak KAI juga memahami ketidaknyamanan yang dialami pelanggan, terutama bagi mereka yang harus menunggu lama di atas kereta atau harus mengantre untuk proses refund.

Didiek menyatakan, meskipun berbagai upaya sudah dilakukan, pihaknya menyadari bahwa ada beberapa titik layanan yang masih perlu perbaikan, terutama terkait kesiapan layanan service recovery di lokasi-lokasi tertentu. KAI akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan di masa mendatang, terutama pada saat situasi krisis seperti ini.

Tren Pemulihan Layanan Kereta Api
Setelah kejadian tersebut, layanan kereta api di jalur timur Jakarta menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Pada Minggu (3/8), dari total 72 perjalanan kereta api dari arah timur menuju Jakarta, sebanyak 65 perjalanan berhasil tiba tepat waktu, sementara 7 perjalanan lainnya mengalami keterlambatan. Hal ini menandakan bahwa KAI terus berupaya menjaga ketepatan waktu dan mengurangi dampak dari gangguan operasional yang terjadi.

Sebagai langkah mitigasi risiko, KAI saat ini memberlakukan pembatasan kecepatan operasional kereta api di lokasi kejadian Pegadenbaru. Kecepatan kereta di lokasi tersebut dibatasi hingga 60 km/jam sebagai bagian dari upaya memastikan keselamatan perjalanan. KAI berencana untuk secara bertahap meningkatkan kecepatan hingga kembali ke kondisi normal, yakni 120 km/jam, setelah evaluasi teknis yang ketat dilakukan.

Investigasi dan Tindak Lanjut KAI
Pihak KAI juga memastikan bahwa seluruh jajaran direksi turun langsung ke lokasi kejadian untuk memantau penanganan insiden ini dengan cepat dan tepat. Saat ini, peristiwa anjloknya KA Argo Bromo Anggrek masih dalam proses investigasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.

Didiek Hartantyo mengungkapkan bahwa, meskipun insiden tersebut mempengaruhi layanan, KAI tetap berfokus pada perbaikan seluruh aspek layanan. "Kami terus berupaya memperbaiki seluruh aspek layanan, termasuk dalam penanganan kondisi krisis seperti ini. Bagi kami, pelayanan dan keselamatan pelanggan adalah yang utama," tambah Didiek. KAI menjadikan setiap tantangan yang ada sebagai bahan introspeksi untuk memperkuat sistem, meningkatkan respons, dan memberikan pelayanan yang lebih andal di masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index