JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang telah mengeluarkan peringatan keras terkait potensi gelombang tinggi yang mengancam wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan dari Prakirawan BMKG, M. Caesar Agni Pratama, menjelaskan situasi cuaca maritim yang berlaku mulai hari ini, Senin (24/2/2025). Imbauan ini ditujukan khususnya kepada masyarakat nelayan dan pengguna transportasi laut agar lebih waspada terhadap ancaman gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda kawasan tersebut.
Potensi Bahaya di Laut: Gelombang Setinggi 2 Meter
Menurut M. Caesar Agni Pratama, kondisi gelombang tinggi diperkirakan berkisar antara 1,25 hingga 2 meter. "Wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi ini meliputi Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudra Hindia selatan Sumba-Sabu, Selat Ombai, Perairan Selatan Kupang-Rote, serta Samudra Hindia selatan Kupang-Rote," ujar Pratama dalam pernyataan resminya.
Gelombang yang tinggi ini memiliki risiko signifikan, terutama bagi aktivitas perahu nelayan dan kapal tongkang. Pratama menegaskan bahwa kewaspadaan harus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di laut. "Secara umum, kondisi cuaca di perairan NTT diperkirakan berawan hingga hujan ringan, dengan angin bertiup dari arah barat daya hingga barat laut berkisar antara 4 hingga 50 km/jam," tambah Pratama.
Antisipasi dan Tindakan Masyarakat
BMKG dengan tegas mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan informasi prakiraan cuaca maritim sebelum melakukan aktivitas di laut. Kondisi cuaca yang tidak bersahabat, seperti angin kencang dan gelombang tinggi, harus menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan melaut. "Jika cuaca di perairan kurang mendukung, masyarakat, terutama nelayan, diharapkan untuk mempertimbangkan kembali aktivitas di laut demi keselamatan," kata Pratama mengingatkan.
Pentingnya informasi cuaca ini bukan hanya untuk keamanan individu, tetapi juga untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat cuaca buruh yang semakin tidak menentu. Melalui informasi yang akurat, masyarakat dapat merencanakan kegiatan dengan lebih baik dan menghindari potensi bahaya di laut.
Langkah-langkah BMKG dan Harapan ke Depan
BMKG menegaskan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca dengan seksama. Pembaruan informasi akan diberikan secara berkala kepada masyarakat untuk memastikan bahwa semua pihak terinformasi dengan baik mengenai situasi terkini. Dengan adanya kewaspadaan dan kesiapan yang lebih baik, diharapkan tidak ada insiden serius yang terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem di laut.
Lembaga ini juga meminta dukungan dari media dan pemerintah setempat untuk menyebarluaskan peringatan dan informasi terkini agar masyarakat dapat segera mengetahui dan mempersiapkan diri. "Kolaborasi semua pihak sangat penting untuk memastikan keselamatan di laut. Dengan koordinasi yang baik, kita dapat meminimalkan risiko dan menjaga keselamatan jiwa," Pratama menegaskan dalam penutupan pernyataannya.
Harapan dari Perubahan Cuaca Ekstrem
Di tengah kondisi perubahan iklim yang semakin nyata, cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi dan angin kencang menjadi lebih sering dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, kewaspadaan dan kesiapan menghadapi situasi darurat menjadi sangat penting. Dengan menerima informasi yang tepat dan cepat dari lembaga resmi seperti BMKG, diharapkan masyarakat dapat beradaptasi dengan baik dan mengurangi dampak negatif dari fenomena cuaca ekstrem ini.
Dengan semua langkah pencegahan dan langkah yang diambil, diharapkan keselamatan dan keamanan di kawasan perairan, khususnya di NTT, dapat terjaga dengan baik. Peran serta semua pihak dalam mengikuti dan menyebarluaskan informasi akurat menjadi kunci dalam menjaga kestabilan dan menghindarkan dari bahaya yang mungkin terjadi akibat ketidakpastian cuaca di masa depan.
