JAKARTA - Dalam upaya menggerakkan ekonomi lokal dan memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Kabupaten Sleman kembali menghadirkan inovasi melalui acara "War Takjil Ramadhan Sinduadi". Pembukaan acara yang digagas oleh Forum Komunikasi (Forkom) UMKM Kalurahan Sinduadi ini dilakukan secara resmi oleh Bupati Sleman, Harda Kiswaya.
Bupati Harda Kiswaya menyoroti pentingnya momen Ramadhan sebagai kesempatan yang baik bagi pelaku usaha kuliner, khususnya mereka yang berada di sektor UMKM, untuk memasarkan produk mereka. “Momen Ramadhan selalu identik dengan aneka ragam takjil sebagai makanan pembuka setelah berpuasa seharian penuh. Ini adalah kesempatan untuk UMKM agar bisa meningkatkan pemasaran produk-produk mereka kepada konsumen," ujar Harda.
Acara tersebut bukan hanya tentang menjajakan takjil, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam memajukan ekosistem bisnis lokal. Harda Kiswaya menambahkan bahwa acara ini sangat relevan dalam memperkuat jaringan bisnis dan mendorong kebangkitan UMKM di Sleman. “Mari kita jadikan momentum ini sebagai ajang sinergi dan kolaborasi yang lebih kuat untuk mendukung kebangkitan UMKM di Sleman," katanya lebih lanjut, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor ini.
Keterlibatan pemerintah setempat tidak hanya berhenti pada dukungan moral. Pemerintah Kabupaten Sleman secara aktif memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendukung pertumbuhan UMKM dengan menggandeng berbagai pihak seperti badan usaha milik kalurahan (BumKal) dan fasilitas kesehatan lokal untuk menyediakan ruang bagi pelaksanaan acara.
Lurah Sinduadi, Senen Haryanto, menjelaskan bahwa acara ini dirancang tidak hanya untuk memanfaatkan momentum Ramadhan tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM di kalurahannya. Saat ini, tercatat ada sekitar 1.150 pelaku UMKM di Sinduadi. “Jika kita bisa mensinergikan mereka melalui acara seperti ini, kita dapat menciptakan lingkungan ekonomi Sinduadi yang lebih hidup dan semarak," kata Senen.
Lebih lanjut, Senen menyatakan bahwa acara ini dipandang sebagai langkah awal menuju kegiatan ekonomi yang lebih besar di masa depan. “Penyelenggaraan War Takjil Sinduadi ini dilaksanakan mulai 1 Maret sampai 23 Maret 2025. Semoga dapat berjalan lancar, barokah, dan semua merasakan dampak positifnya, sekaligus menggerakkan perekonomian di Sinduadi," ia menambahkan dengan penuh harap.
Salah satu aspek menonjol dari pelaksanaan acara ini adalah penggunaan lahan parkir yang sebelumnya tidak digunakan untuk kegiatan ekonomi. "Dengan memanfaatkan lahan parkir kosong yang dikelola BumKal Sinduadi dan RSUP Sardjito, kami berharap area tersebut dapat lebih bermanfaat untuk kegiatan ekonomi masyarakat," jelas Senen.
Keberhasilan acara seperti War Takjil Ramadhan Sinduadi diharapkan menjadi barometer bagi kegiatan sejenis di wilayah lain. Model ini menunjukkan bagaimana sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, dan pelaku usaha dapat menciptakan efek berganda bagi ekonomi setempat. Faktor inilah yang diharapkan menjadi embrio bagi kegiatan selanjutnya yang tidak hanya greget, tetapi juga membawa dampak ekonomi berkelanjutan.
Acara ini juga mendapat perhatian luas dari masyarakat setempat, termasuk para konsumen yang merasa terbantu dengan kemudahan akses untuk mendapatkan berbagai pilihan takjil selama bulan Ramadhan. Dengan demikian, acara ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi juga memperkuat hubungan antara konsumen dan pelaku usaha lokal.
Berpijak dari kesuksesan kali ini, di masa mendatang diharapkan semakin banyak inisiatif serupa yang dapat diadakan untuk semakin mendorong geliat ekonomi dan memajukan UMKM di daerah lain. Dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun komunitas setempat, menjadi kunci utama dalam mewujudkan ekosistem bisnis yang lebih kuat dan inklusif. Dengan kebersamaan dan komitmen semua pihak, kebangkitan UMKM yang lebih signifikan di Sleman maupun daerah lainnya, diyakini bukan hanya sekadar impian.