Sembako

Harga Sembako di Sukoharjo Stabil di Awal Ramadhan, Pasar Tradisional Jadi Fokus Pengawasan

Harga Sembako di Sukoharjo Stabil di Awal Ramadhan, Pasar Tradisional Jadi Fokus Pengawasan
Harga Sembako di Sukoharjo Stabil di Awal Ramadhan, Pasar Tradisional Jadi Fokus Pengawasan

JAKARTA - Ketika bulan suci Ramadhan dimulai, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, terpantau masih stabil. Berdasarkan pemantauan terbaru yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Sukoharjo, harga mayoritas komoditas di empat pasar tradisional utama di kabupaten ini berhasil tetap terkendali.

Pemantauan yang baru saja dilakukan ini mencakup Pasar Ir. Soekarno (Sukoharjo), Pasar Bekonang (Mojolaban), Pasar Tawangsari (Tawangsari), dan Pasar Kartasura (Kartasura). Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo, Iwan Setiyono, menjelaskan, "Berdasarkan hasil pemantauan, mayoritas harga kebutuhan pokok masih stabil. Namun, ada sedikit kenaikan pada bawang merah akibat faktor cuaca dan pasokan dari daerah penghasil," ujar Iwan.

Meski sebagian besar harga kebutuhan pokok belum menunjukkan tanda-tanda fluktuasi yang mengkhawatirkan, ada satu komoditas yang mengalami kenaikan. Harga bawang merah naik sebesar Rp250 per kilogram (kg), menjadikannya Rp36.000/kg. Situasi ini diduga akibat dari kondisi cuaca serta pasokan bawang merah yang bergantung pada daerah penghasil.

Pemantauan juga menunjukkan harga beras premium stabil di angka Rp14.000/kg, sementara beras medium dijual Rp13.000/kg. Komoditas lain seperti gula pasir dihargai pada Rp17.500/kg, dan minyak goreng curah terjual seharga Rp15.250 per liter. Minyak goreng kemasan premium juga bertahan di harga Rp21.250 per liter.

Untuk kebutuhan protein, harga daging sapi paha depan berada dalam kisaran Rp110.000–Rp120.000/kg, sementara paha belakang sedikit turun ke Rp122.500/kg. Harga daging ayam broiler berkisar pada Rp34.500/kg dan daging ayam kampung dijual Rp57.500 per ekor. Telur ayam ras stabil di harga Rp29.000/kg. Bawang putih Honan terjual Rp38.500/kg dan bawang putih Kating sekitar Rp42.250/kg.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan setempat menambahkan bahwa pihaknya terus mengupayakan koordinasi dengan pedagang dan distributor untuk menjamin bahwa stok bahan pokok tetap aman dan tidak terjadi kenaikan harga yang tiba-tiba. "Kami akan terus memantau perkembangan harga dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar tidak terjadi lonjakan harga signifikan. Masyarakat diharapkan tetap tenang karena stok bahan pokok masih mencukupi," pungkas Iwan.

Dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang dapat memberatkan masyarakat selama Ramadhan, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan berikut dengan instansi terkait lainnya, menerapkan sistem pemantauan berkala di pasar-pasar tradisional. Pemantauan ini tak hanya menyasar harga tetapi juga distribusi komoditas, untuk mencegah terjadinya oknum yang melakukan penimbunan barang.

Hal ini sejalan dengan upaya Polres Sukoharjo yang juga memantau distribusi komoditas, seperti MinyaKita, guna mengantisipasi tindakan penimbunan yang merugikan masyarakat luas. Sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan pelaku usaha di Sukoharjo menjadi jaminan bahwa harga kebutuhan pokok dapat tetap terkendali.

Momen Ramadhan sering kali menyebabkan meningkatnya permintaan bahan pangan, namun dukungan dari berbagai pihak yang konsisten melakukan pengawasan dan koordinasi, diharapkan mampu menjaga stabilitas harga. Dengan demikian, masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan berbagai aktivitas selama bulan Ramadhan tanpa merasa terbebani dengan harga bahan pokok yang melonjak.

Iwan juga menyampaikan harapan agar masyarakat tetap bijak dalam melakukan pembelian. "Kami berharap masyarakat tidak panik dan tetap bijak dalam berbelanja. Kami berkomitmen untuk memastikan stok tetap aman dan harga tetap stabil," tambahnya.

Kesigapan pemerintah daerah dalam mengelola situasi harga sembako selama bulan Ramadhan ini diharapkan mampu menjaga ketenangan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah suci ini. Sinergi antara pengelola pasar dan pemerintah akan menjadi penentu utama dalam menjamin ketersediaan serta kestabilan harga kebutuhan pokok hingga akhir bulan puasa nanti.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index