Energi

KLH Dorong Transformasi Sampah Menjadi Energi, Solusi Inovatif atasi Timbulan Sampah di Kota-Kota Besar

KLH Dorong Transformasi Sampah Menjadi Energi, Solusi Inovatif atasi Timbulan Sampah di Kota-Kota Besar
KLH Dorong Transformasi Sampah Menjadi Energi, Solusi Inovatif atasi Timbulan Sampah di Kota-Kota Besar

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terus mengintensifkan upaya pengolahan sampah menjadi energi di berbagai kota dan kabupaten besar di Indonesia, sebagai langkah progresif dalam menghadapi permasalahan sampah yang semakin mendesak. Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Hanif menegaskan komitmen kementeriannya dalam mengurangi timbulan sampah dengan berbagai kebijakan strategis. Salah satu kebijakan signifikan yang telah dirancang dan dijalankan termasuk larangan impor plastik dan pembatasan impor kertas untuk keperluan daur ulang. "Kami juga memastikan pelibatan produsen dalam menangani produk mereka melalui tanggung jawab produsen diperluas atau extended producer responsibility (EPR)," jelas Hanif.

Hanif menyoroti pentingnya akselerasi pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik, terkhusus di kota metropolitan dan kota besar yang memproduksi sampah dalam jumlah yang masif. "Transformasi sampah menjadi energi listrik wajib dijalankan, sebab sistem pengelolaan lainnya terasa kurang mampu menangani angka konversi sampah dan timbulan sampah harian yang sangat tinggi," ujarnya.

Salah satu tantangan utama implementasi program ini adalah kebutuhan infrastruktur dan sumber daya yang besar, yang sering kali menjadi penghambat bagi pemerintah daerah untuk menjalankannya. Namun demikian, Hanif menyarankan agar program ini difokuskan di wilayah dengan potensi timbulan sampah lebih dari 1.000 ton per hari.

Langkah ini diambil seiring dengan meningkatnya perhatian dunia terhadap pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan. "Pengolahan sampah menjadi energi listrik bukan hanya langkah praktis tetapi juga agenda penting dalam menyongsong strategi pembangunan nasional yang berkelanjutan," tambah Hanif.

Selain itu, Hanif menyoroti pentingnya edukasi dan pelibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah, terutama di kawasan komersial seperti hotel, restoran, dan kafe. Sektor ini sering kali menyumbang volume sampah yang signifikan, terutama dari sisa makanan. Berdasarkan data yang ada, volume ini belum diimbangi dengan upaya daur ulang yang optimal. "Kami sudah mendorong pengelola kawasan untuk lebih terlibat aktif dalam penataan dan pengelolaan sampah," kata Hanif.

Selain fokus pada daratan, Kementerian Lingkungan Hidup juga mengedepankan upaya penanganan sampah laut, terutama di destinasi wisata utama seperti Bali. Wilayah ini menjadi perhatian khusus karena besarnya aktivitas pariwisata yang turut meningkatkan volume sampah.

Hanif juga mengungkapkan, KLH akan memperkuat kerja sama dengan TNI dalam rangka mempromosikan budaya pilih-pilah sampah kepada masyarakat. "Kami bersama Panglima TNI akan segera bergerak untuk memobilisasi semua sumber daya dalam menumbuhkan budaya memilah sampah langsung dari pintu ke pintu," jelas Hanif. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat perubahan perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab.

Perbankan sebagai salah satu pemangku kepentingan juga didorong untuk mendukung inisiatif ini melalui pembiayaan berkelanjutan. Pembiayaan dari sektor perbankan menjadi kunci dalam memperkuat program lingkungan yang memiliki basis ESG (Environmental, Social, and Governance).

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen menghadirkan solusi tepat guna dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah yang kini telah mencapai tahap kritis. Diharapkan, inovasi dalam pengolahan sampah menjadi energi bisa menjadi angin segar dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah dengan bijak menjadi elemen kritis dalam upaya ini.

Dengan strategi yang komprehensif dari KLH dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sistem pengolahan sampah di Indonesia dapat lebih efisien, berdaya saing, dan memberikan manfaat jangka panjang baik untuk lingkungan maupun masyarakat luas. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara lain dalam mengubah sampah menjadi sumber daya yang berharga bagi kehidupan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index