JAKARTA - Bank terbesar di Singapura, DBS Bank, baru-baru ini mengumumkan langkah strategis untuk memangkas sekitar 4.000 posisi dalam tiga tahun mendatang sebagai respon terhadap adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin meningkat. Pengumuman ini menandai pergeseran besar dalam lanskap pekerjaan di sektor perbankan yang mulai memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan operasi sehari-hari.
CEO DBS Group, Piyush Gupta, menyatakan bahwa saat ini DBS memiliki antara 8.000 hingga 9.000 karyawan kontrak. Reduksi tenaga kerja ini, katanya, merupakan bagian dari integrasi teknologi canggih ke dalam berbagai aspek bisnis bank. Gupta menjelaskan, "Pengurangan tenaga kerja akan terjadi karena pemangkasan alami seiring dengan bergantinya peran dari para pegawai sementara dan kontrak selama beberapa tahun ke depan."
Langkah ini juga ditegaskan oleh laporan dari Press Trust of India, yang mengisyaratkan bahwa DBS Bank akan memangkas jumlah karyawan seiring dengan penggunaan teknologi AI untuk menjalankan sejumlah fungsi yang sebelumnya dikelola oleh manusia. Namun, Gupta memastikan bahwa karyawan permanen tidak akan terpengaruh oleh pengurangan ini.
Meskipun akan ada pengurangan signifikan dalam tenaga kerja, Gupta menyatakan bahwa DBS juga berencana untuk menciptakan sekitar 1.000 peluang kerja baru yang terkait dengan AI. Ini menunjukkan bahwa meskipun AI menggantikan beberapa peran tradisional, teknologi ini juga membuka pintu untuk pekerjaan baru di bidang yang lebih canggih.
Pergantian besar-besaran ini tidak hanya berfokus pada efisiensi operasi tetapi juga menunjukkan bagaimana bank berupaya bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi. Gupta menambahkan bahwa langkah ini menempatkan DBS sebagai bank besar pertama yang melakukan transformasi operasional signifikan melalui AI.
Sementara itu, penggantian peran kunci juga terjadi di pucuk pimpinan DBS. Deputi CEO Tan Su Shan dijadwalkan akan menggantikan Gupta sebagai CEO pada tanggal 28 Maret 2025. Perubahan ini diharapkan membawa visi baru dalam menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dari tren teknologi maju.
Belum ada detail spesifik mengenai berapa banyak dari 4.000 pekerjaan yang akan dipangkas di Singapura. Namun, dengan DBS menjadi salah satu bank paling terkemuka di negeri ini, keputusan ini tentu akan berdampak pada lanskap pekerjaan lokal, khususnya di sektor perbankan.
Menurut juru bicara DBS, "Pengurangan ini bukanlah tindakan pemutusan langsung, melainkan lebih kepada pergantian peran secara alami dari pegawai sementara dan kontrak." Ini mengindikasikan bahwa alih-alih melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, bank akan mengurangi tenaga kerja secara bertahap seiring berakhirnya kontrak.
Teknologi AI memang semakin merambah ke dalam industri perbankan, memungkinkan lembaga keuangan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan layanan pelanggan. Menurut laporan dari Bloomberg Intelligence bulan lalu, bank-bank global diprediksi akan memangkas hingga 200.000 karyawan dalam tiga hingga lima tahun ke depan akibat penggunaan AI yang semakin meluas.
India juga menjadi salah satu negara yang terkena dampak karena banyak dari posisi yang akan diotomatisasi berlokasi di sana. Dengan penggunaan AI, tugas-tugas yang bersifat rutin dan administrasi dapat diselesaikan lebih cepat dan dengan risiko kesalahan yang lebih kecil dibandingkan saat dikerjakan manusia.
Namun, transaksi ini tidak hanya tentang pengurangan pekerjaan. Bank seperti DBS berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan dan menawarkan peluang baru kepada para karyawan yang siap beradaptasi dengan perubahan teknologi. Kesempatan ini tentu menjadi angin segar bagi mereka yang ingin berkembang di bidang baru seperti analisis data dan pemrograman AI.
Secara keseluruhan, transformasi ini menggambarkan bagaimana AI merevolusi sektor perbankan, tidak hanya dalam hal efisiensi tetapi juga dalam pengembangan keahlian baru bagi tenaga kerja. Dampaknya, meski cukup signifikan dalam jangka pendek, diharapkan membawa manfaat yang lebih besar dalam jangka panjang, tidak hanya bagi bank tetapi juga bagi karyawan yang dapat beradaptasi dengan cepat dengan perubahan teknologi.
Dengan perkembangan ini, DBS memperlihatkan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan komunitasnya, sembari menjaga relevansi di era digital yang terus berkembang pesat.