Listrik

Pemerataan Listrik di Kepulauan Riau Capai 98,19 Persen, Pemprov Kepri Terus Percepat Elektrifikasi

Pemerataan Listrik di Kepulauan Riau Capai 98,19 Persen, Pemprov Kepri Terus Percepat Elektrifikasi
Pemerataan Listrik di Kepulauan Riau Capai 98,19 Persen, Pemprov Kepri Terus Percepat Elektrifikasi

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan komitmennya dalam pemerataan akses listrik, khususnya di daerah kepulauan. Melalui Program Kepri Terang, rasio elektrifikasi di wilayah ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri, Muhammad Darwin, menyebutkan bahwa program tersebut sejalan dengan visi pemerataan listrik nasional yang dicanangkan pemerintah pusat dalam agenda swasembada listrik melalui Asta Cita dan Nawa Cita Presiden Prabowo.

"Sebagai langkah percepatan pemerataan listrik, sejak tahun 2021, Kepri memiliki program Kepri Terang. Program ini menjadi upaya konkret dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah kepulauan," ujar Muhammad Darwin.

Melalui program ini, Pemprov Kepri berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi dari 93,27 persen pada tahun 2021 menjadi 98,19 persen pada tahun 2024. Tak hanya itu, jumlah pulau yang telah dialiri listrik pun mengalami peningkatan signifikan, dari 96 pulau menjadi 155 pulau dalam kurun waktu tiga tahun.

Keberhasilan ini merupakan hasil dari berbagai strategi dan intervensi, mulai dari pembangunan Pembangkit Listrik Desa (PLD), pemanfaatan tower crossing untuk pulau-pulau yang jaraknya kurang dari 600 meter, hingga penggunaan kabel laut untuk menyalurkan listrik ke daerah yang sulit dijangkau.

Dari 14 Jam ke 24 Jam: Listrik Kini Mengalir Seharian

Sebelumnya, masyarakat di beberapa pulau di Kepulauan Riau hanya bisa menikmati listrik selama 14 jam per hari. Namun, berkat berbagai upaya yang dilakukan, kini listrik di pulau-pulau tersebut sudah dapat dinikmati selama 24 jam penuh.

Tidak hanya meningkatkan jumlah pulau yang dialiri listrik, Pemprov Kepri juga berhasil memperluas jaringan distribusi listrik dengan menambah jumlah sub sistem PLN dari 23 menjadi 37.

"Kami bekerja sama dengan PLN untuk memastikan bahwa listrik tidak hanya tersedia, tetapi juga stabil dan dapat diakses oleh masyarakat di seluruh Kepulauan Riau," terang Darwin.

Energi Bersih dan Intervensi di Pulau-Pulau Terpencil

Dalam mendukung transisi ke energi bersih, Pemprov Kepri bersama PLN juga mengembangkan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di beberapa wilayah. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengintervensi pulau-pulau berpenghuni yang belum memiliki listrik dengan skema tes komunal.

Pada tahun 2023, setidaknya enam pulau telah mendapatkan akses listrik dengan sistem ini, yakni tiga pulau di Batam, dua pulau di Lingga, dan satu pulau di Karimun.

Selain itu, Pemprov Kepri juga memanfaatkan Solar Home System (SHS) di sepuluh pulau terpencil. Sistem ini menggunakan panel surya sebagai sumber listrik, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga lebih efektif untuk daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.

Menurut Darwin, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk PT PLN (Persero), masyarakat, serta sektor swasta melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Keberhasilan pemerataan listrik di Kepri tidak bisa dilepaskan dari kerja sama berbagai pihak. Dukungan dari PLN, masyarakat, dan dunia usaha melalui CSR sangat berperan dalam merealisasikan program Kepri Terang," tutupnya.

Dengan capaian ini, Pemprov Kepri terus berupaya meningkatkan kualitas layanan listrik agar seluruh masyarakat, terutama di daerah kepulauan terpencil, dapat menikmati akses listrik yang merata, stabil, dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index