BSI

BSI Gencarkan Pengembangan Dana Murah Melalui Ekspansi Layanan Payroll

BSI Gencarkan Pengembangan Dana Murah Melalui Ekspansi Layanan Payroll
BSI Gencarkan Pengembangan Dana Murah Melalui Ekspansi Layanan Payroll

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mempercepat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), dengan fokus utama pada peningkatan dana murah atau current account saving account (CASA). Salah satu strategi kunci BSI adalah dengan memperluas kolaborasi berbasis payroll. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan deposit tetapi juga memperluas basis nasabah.

Pertumbuhan DPK yang Menggembirakan

Dalam catatan tahun 2024, DPK BSI menunjukkan kinerja yang menjanjikan dengan pencapaian sebesar Rp 327,45 triliun, meningkat 11,46% secara year on year (yoy). Dana murah menjadi motor utama dengan tabungan mencapai Rp 140,53 triliun, bertumbuh sebesar 12,67%. Porsi terbesar berikutnya datang dari giro dan deposito.

Kemitraan dengan Sucofindo: Langkah Strategis BSI

Langkah strategis BSI terbaru adalah menjalin kemitraan dengan PT Superintending Company of Indonesia atau Sucofindo. Kerja sama ini melibatkan berbagai aspek seperti inspeksi, pengujian, sertifikasi, pelatihan, dan konsultasi, yang semuanya diharapkan dapat menguatkan layanan BSI sekaligus memberikan manfaatsignifikan bagi pegawai Sucofindo.

Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menyoroti pentingnya kemitraan ini. "BSI hadir sebagai warna dan energi baru untuk Indonesia. Dengan jumlah nasabah yang terus berkembang, BSI harus mampu menjawab kebutuhan nasabah yang semakin dinamis ini, sehingga kami membutuhkan sinergi dan kolaborasi seluruh pihak untuk senantiasa menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia," ujarnya.

Layanan Komprehensif dari BSI untuk Sucofindo

Sebagai bagian dari kerja sama ini, BSI akan berfungsi sebagai bank payroll bagi pegawai Sucofindo serta menyediakan layanan pembiayaan yang dapat diakses dengan mudah oleh mereka. Di sisi lain, BSI juga menawarkan layanan jasa dan produk seperti treasury, custodian, global market, trade finance, dan cash management system yang dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis Sucofindo.

Anton menegaskan peran Sucofindo sebagai mitra penting dalam menjaga kualitas bisnis dan pelayanan BSI. "Sucofindo juga menjadi mitra strategis untuk BSI dalam menjaga kualitas bisnis dan pelayanan yang optimal. Salah satunya, Sucofindo akan membantu mempersiapkan BSI dalam implementasi dan Sertifikasi ISO 37001 standar Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dan ISO Series," tambahnya.

Sinergi untuk Penguatan Layanan Syariah

Perjanjian kerja sama ini tidak hanya mencakup operasi bisnis tetapi juga pengembangan kapasitas internal BSI. Sucofindo akan menawarkan jasa konsultansi due diligence, pemeriksaan kelaikan dan sertifikasi laik fungsi gedung, pengujian kualitas dan kuantitas barang jaminan, pengawasan pembangunan gedung, hingga keamanan siber, IT roadmap, dan disaster recovery center (DRC).

Dengan adanya komitmen kerja sama ini, BSI dan Sucofindo berupaya memperluas pangsa pasar syariah. Kini, layanan syariah menjadi lebih mudah diakses oleh pegawai Sucofindo, baik dari sisi pengelolaan keuangan maupun akses pembiayaan syariah.

Ekspansi Jaringan BSI ke Penjuru Nusantara

Untuk memastikan layanan yang lebih luas, BSI kini telah memiliki lebih dari 1.000 kantor cabang di berbagai pelosok Indonesia. Dengan jaringan ini, BSI dapat menjangkau lebih dari 21 juta nasabah dari berbagai segmen. Anton menekankan, "Ekspansi jaringan ini akan memperkuat layanan kami dan memastikan bahwa BSI bisa melayani kebutuhan semua nasabah, di mana pun mereka berada."

Fokus pada Pertumbuhan Berkelanjutan

Langkah-langkah ekspansif BSI melalui kerja sama dengan Sucofindo merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan bank dalam memastikan ketersediaan dana murah yang berkelanjutan. Dengan strategi ini, BSI tidak hanya berfokus pada stabilitas finansial tetapi juga pada peningkatan layanan, inovasi, dan memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang, semuanya dengan memegang teguh prinsip-prinsip syariah. Ini menjadikan BSI sebagai salah satu pelaku utama dalam industri perbankan syariah di Indonesia.

Melalui langkah-langkah kolaboratif ini, BSI menegaskan posisi sebagai lembaga keuangan yang terus berkembang, inovatif, dan berkomitmen untuk memainkan peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi syariah nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index