JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia kembali diperbarui per Kamis, 24 April 2025. Sejumlah perusahaan penyedia BBM seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP telah merilis harga terkini di berbagai SPBU mereka. Informasi ini menjadi penting bagi masyarakat luas, terutama bagi pengguna kendaraan pribadi dan pelaku industri transportasi yang sangat bergantung pada fluktuasi harga BBM dalam menentukan efisiensi operasional harian.
Dari data resmi yang dihimpun, SPBU milik Pertamina kembali mempertahankan harga baru yang sebelumnya sudah diturunkan sejak 29 Maret 2025. Penurunan tersebut menjadi bentuk penyesuaian terhadap harga minyak mentah global yang cenderung menurun dalam beberapa pekan terakhir, serta sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat menjelang momen Lebaran. Berikut rincian harga BBM Pertamina untuk wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti Jakarta: Solar subsidi dijual dengan harga Rp6.800 per liter, Pertalite tetap di angka Rp10.000 per liter, sementara Pertamax dijual Rp12.500 per liter. Pertamax Turbo ditetapkan Rp13.500 per liter, Pertamax Green 95 sebesar Rp13.250 per liter, Dexlite Rp13.600 per liter, dan Pertamina Dex pada angka Rp13.900 per liter.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan harga minyak dunia dan kondisi dalam negeri. “Kami memastikan bahwa stok BBM aman dan harga yang kami tetapkan sudah mempertimbangkan harga minyak dunia serta kemampuan masyarakat,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Sementara itu, SPBU Shell mempertahankan harga BBM-nya tanpa perubahan sejak 1 April 2025. Harga yang ditawarkan Shell adalah sebagai berikut: Shell Super seharga Rp12.920 per liter, Shell V-Power Rp13.370 per liter, Shell V-Power Diesel Rp14.060 per liter, dan Shell V-Power Nitro+ dibanderol Rp13.550 per liter. Meski tidak ada penurunan harga baru, Shell tetap memberikan jaminan kualitas premium untuk produk-produknya. Dalam keterangannya, Shell menyatakan bahwa stabilitas harga ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kenyamanan konsumen di tengah fluktuasi harga minyak global.
Harga BBM di SPBU BP pun tidak mengalami perubahan sejak awal April 2025. BP 92 dijual dengan harga Rp12.800 per liter, BP Ultimate Rp13.370 per liter, dan BP Diesel Ultimate Rp14.060 per liter. BP menyampaikan bahwa mereka terus melakukan evaluasi terhadap harga BBM sesuai dengan perkembangan pasar global, namun juga mempertimbangkan daya beli masyarakat Indonesia. “Harga yang kami tetapkan tetap kompetitif dengan layanan premium yang kami hadirkan,” jelas BP Indonesia.
Berbeda dengan Shell dan BP, SPBU Vivo mencatat adanya penyesuaian harga, khususnya untuk produk Revvo 90. Penurunan sebesar Rp100 per liter dilakukan pada awal April 2025. Dikutip dari akun resmi Instagram SPBU Vivo di Jakarta, Sabtu (5/4), harga Revvo 90 diturunkan dari Rp12.800 menjadi Rp12.700 per liter. Sementara itu, harga produk lainnya seperti Revvo 92 tetap di angka Rp12.920 per liter, Revvo 95 Rp13.370 per liter, dan Diesel Primus Plus dijual Rp14.060 per liter. Penyesuaian ini menjadi upaya Vivo untuk tetap bersaing di pasar serta memberikan alternatif pilihan BBM kepada konsumen. “Kami ingin memberikan alternatif harga yang kompetitif kepada masyarakat, dengan tetap menjaga kualitas BBM yang kami pasarkan,” ujar perwakilan Vivo dalam siaran persnya.
Penyesuaian harga BBM dari masing-masing operator SPBU tentu membawa dampak langsung pada kehidupan masyarakat. Di tengah situasi ekonomi global yang masih menghadapi ketidakpastian, termasuk fluktuasi harga minyak mentah dan tensi geopolitik di berbagai belahan dunia, penurunan harga BBM domestik menjadi kabar baik bagi masyarakat luas. Pengemudi kendaraan pribadi, pelaku usaha logistik, dan sektor transportasi umum bisa sedikit bernapas lega dengan adanya harga yang lebih stabil dan bahkan cenderung menurun.
Kendati demikian, masyarakat tetap diimbau untuk cermat dalam memilih jenis BBM sesuai kebutuhan kendaraan. Selain mempertimbangkan harga, penting juga memperhatikan kualitas dan kesesuaian bahan bakar terhadap mesin kendaraan. BBM dengan oktan lebih tinggi biasanya memberikan efisiensi pembakaran yang lebih baik dan menjaga performa mesin dalam jangka panjang. Konsumen disarankan untuk membaca rekomendasi pabrikan kendaraan dan tidak hanya memilih berdasarkan harga termurah.
Langkah transparan dari masing-masing operator dalam merilis harga resmi juga patut diapresiasi. Informasi harga yang diakses langsung dari situs dan akun media sosial resmi memberikan kejelasan kepada masyarakat dan menghindarkan dari informasi palsu atau spekulatif yang bisa menyesatkan. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga terus melakukan pemantauan agar kebijakan harga BBM tetap seimbang antara kepentingan bisnis dan perlindungan konsumen.
Dengan adanya update harga BBM per 24 April 2025 ini, masyarakat diharapkan dapat mengambil keputusan yang bijak dalam memenuhi kebutuhan energi hariannya. Penyesuaian harga yang kompetitif dan stabilitas pasokan menjadi sinyal positif bahwa Indonesia terus bergerak menuju ketahanan energi nasional yang lebih tangguh. Seperti ditegaskan Irto Ginting dari Pertamina, “Kami selalu berupaya menyesuaikan harga secara rasional dan kompetitif agar tetap terjangkau oleh masyarakat, sekaligus menjamin ketersediaan pasokan BBM di seluruh Indonesia.”
Kehadiran berbagai merek SPBU dengan harga yang bersaing ini membuka ruang bagi masyarakat untuk memiliki lebih banyak pilihan. Perlu diingat bahwa harga BBM sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti dinamika pasar global, sehingga konsumen diimbau untuk terus memantau informasi resmi secara berkala. Transparansi dan literasi energi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan sektor energi ke depan.