JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan penguatan tipis pada perdagangan sesi pertama Rabu, 30 April 2025, di tengah fluktuasi pasar yang terjadi menjelang penutupan bulan. IHSG tercatat naik 4,03 poin atau 0,06 persen ke level 6.753,1 saat pembukaan dan bergerak dalam kisaran sempit antara 6.746 hingga 6.761 sepanjang awal sesi. Meskipun indeks utama hanya mencatat kenaikan tipis, beberapa saham justru menunjukkan performa yang menonjol dan masuk dalam daftar top gainers hari ini.
Lima saham tercatat mengalami lonjakan harga signifikan, dengan PT PAM Mineral Tbk (NICL) memimpin kenaikan sebesar 20,8 persen. Disusul oleh PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang melesat 19,4 persen, dan PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) yang turut mencatatkan penguatan 12,8 persen. Tidak ketinggalan, saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) meningkat 11,7 persen, sementara PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) naik 10 persen. Pergerakan positif ini menunjukkan adanya minat beli yang kuat pada emiten-emiten tertentu, meskipun kondisi indeks secara keseluruhan tidak mengalami perubahan signifikan.
Berdasarkan data dari RTI, sebanyak 1,36 miliar saham telah berpindah tangan di menit-menit awal perdagangan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp604,7 miliar. Aktivitas perdagangan ini terjadi dalam 50.276 kali transaksi, menggambarkan dinamika pasar yang aktif. Dari total saham yang diperdagangkan, tercatat 213 saham mengalami kenaikan harga, 126 saham terkoreksi, dan 235 saham lainnya stagnan.
Meski ada saham-saham yang menunjukkan kenaikan tajam, para analis tetap memberikan catatan waspada terhadap pergerakan IHSG. Reliance Sekuritas dalam riset hariannya memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi melemah, dan diperkirakan akan bergerak dalam rentang support 6.668 hingga resistance 6.792. Mereka mencermati pola candle IHSG yang membentuk doji, sebuah sinyal teknikal yang menunjukkan potensi pembalikan arah (reversal pattern). Meskipun indeks masih berada di atas rata-rata pergerakan harian (moving average) MA5 dan MA20, indikator stochastic menunjukkan golden cross pada area overbought, yang mengindikasikan bahwa tekanan jual bisa meningkat dalam waktu dekat.
“Dengan demikian, kami proyeksikan IHSG hari ini akan mengalami pelemahan,” tulis Reliance Sekuritas dalam laporan analisis teknikalnya.
Untuk merespons kondisi pasar yang dinamis tersebut, Reliance Sekuritas juga merekomendasikan sejumlah saham pilihan untuk diperhatikan investor, antara lain Astra International Tbk (ASII), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Multipolar Tbk (MLPL), dan Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Saham-saham ini dinilai memiliki potensi teknikal yang kuat dan fundamental yang mendukung untuk perdagangan jangka pendek.
Kenaikan signifikan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) menjadi salah satu sorotan utama hari ini. Pergerakan saham emiten transportasi ini mencerminkan sentimen pasar terhadap prospek pemulihan sektor transportasi pascapandemi yang kian menguat, serta kemungkinan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung ekspansi armada atau digitalisasi layanan transportasi. Sementara itu, penguatan NICL menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap sektor pertambangan, seiring dengan tren harga komoditas global yang tetap tinggi meskipun tidak stabil.
Saham MFIN juga mencuri perhatian karena lonjakan harga yang signifikan. Kinerja keuangan emiten pembiayaan ini kemungkinan besar menjadi faktor pendorong, di tengah kebutuhan masyarakat akan pembiayaan konsumtif dan produktif yang terus tumbuh. Kinerja fundamental yang kuat serta kepercayaan investor terhadap manajemen perusahaan menjadi katalis positif bagi harga sahamnya.
Secara umum, kondisi pasar saham domestik pada hari ini masih dibayangi oleh sejumlah faktor eksternal yang dapat mempengaruhi arah pergerakan indeks. Salah satunya adalah perkembangan ekonomi global, termasuk kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed), fluktuasi harga minyak mentah, serta potensi perlambatan ekonomi global yang memengaruhi permintaan ekspor Indonesia. Ketidakpastian dari pasar global ini turut menahan laju kenaikan IHSG secara keseluruhan.
Namun demikian, pelaku pasar tetap mencermati peluang dari saham-saham individual yang memiliki potensi pertumbuhan berdasarkan laporan keuangan kuartalan serta prospek sektoral. Musim laporan keuangan kuartal I/2025 yang mulai dirilis menjadi salah satu momentum penting yang dapat memengaruhi arah investasi para pelaku pasar. Emiten-emiten yang berhasil mencatatkan pertumbuhan laba dan pendapatan akan menjadi incaran investor, terutama jika didukung oleh prospek usaha yang menjanjikan sepanjang tahun ini.
Kondisi ini sekaligus memperlihatkan pentingnya diversifikasi portofolio dan pemilihan saham berdasarkan analisis yang mendalam. Investor perlu mempertimbangkan faktor fundamental, teknikal, serta sentimen pasar dalam mengambil keputusan investasi, terutama di tengah dinamika pasar yang penuh ketidakpastian.
Meski IHSG hari ini hanya mencatatkan kenaikan tipis, kinerja saham-saham unggulan dalam daftar top gainers menunjukkan bahwa peluang tetap terbuka lebar bagi investor yang cermat dalam membaca pergerakan pasar. Optimisme masih ada di kalangan pelaku pasar, dengan selektivitas menjadi kunci utama dalam meraih keuntungan dari perdagangan saham di tengah gejolak sentimen global.