JAKARTA - Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Batam kali ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali perlunya dialog konstruktif antara buruh, pengusaha, dan pemerintah. Dalam peringatan yang penuh makna tersebut, Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun iklim investasi yang sehat dan mendukung kesejahteraan pekerja melalui komunikasi terbuka dan kolaboratif.
Kegiatan peringatan May Day di Batam kali ini tidak hanya dirayakan dengan aksi-aksi simbolis, tetapi juga dengan sebuah gerakan nyata, yakni penanaman 1.000 pohon mangrove oleh serikat pekerja. Aksi ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara buruh dan pengusaha, serta menekankan kontribusi positif buruh terhadap lingkungan hidup dan pembangunan daerah.
Amsakar Achmad, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa dialog yang sehat antara buruh, pengusaha, dan pemerintah menjadi fondasi utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Batam. “Hari ini adalah manifestasi bahwa kami semua sudah berada pada arah yang sama untuk membuat Batam lebih hebat. Saya ingin mengajak semua pihak untuk membahas semua aspirasi secara dialogis,” ujar Amsakar saat menghadiri aksi penanaman pohon mangrove oleh serikat pekerja.
Meningkatkan Kualitas Dialog dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
Amsakar juga mengungkapkan perlunya transformasi forum bipartit menjadi forum tripartit, yang melibatkan pemerintah secara langsung dalam setiap pembicaraan antara buruh dan pengusaha. Menurutnya, perubahan ini sangat penting agar semua persoalan hubungan industrial dapat diselesaikan dengan cara yang adil, transparan, dan bermartabat.
“Kalau dialog antara buruh dan pengusaha sehat, dan difasilitasi oleh pemerintah, tentu formulasi kebijakan seperti upah akan lebih mudah disepakati dan disalurkan ke provinsi,” jelasnya. Dengan adanya ruang dialog yang lebih terbuka dan inklusif, diharapkan setiap pihak dapat mengeluarkan aspirasi mereka dengan lebih jelas dan solutif, serta berujung pada kebijakan yang lebih baik untuk semua pihak.
Amsakar menekankan bahwa dalam menghadapi tantangan industri dan hubungan industrial yang kompleks, dialog merupakan solusi terbaik untuk menemukan titik temu antara pihak buruh, pengusaha, dan pemerintah. Dengan pendekatan ini, kebijakan terkait upah dan ketenagakerjaan lainnya dapat dijalankan dengan lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan daerah.
Meninggalkan Cara Lama dan Menyongsong Cara Baru yang Konstruktif
Wali Kota Batam yang juga memiliki latar belakang sebagai aktivis buruh ini mengajak semua pihak untuk meninggalkan cara-cara lama yang destruktif dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan dan industri. Ia menegaskan bahwa cara-cara lama yang cenderung mengarah pada konfrontasi tidak lagi relevan dengan kebutuhan zaman sekarang yang mengedepankan kreativitas, kolaborasi, dan penyelesaian secara damai.
“Cara-cara lama yang destruktif tak bisa lagi diandalkan. Kami butuh kreativitas dan cara baru seperti aksi hari ini,” kata Amsakar, yang merujuk pada aksi tanam mangrove sebagai contoh konkrit bagaimana buruh Batam kini bergerak dalam cara yang lebih kreatif dan positif. Aksi tanam mangrove ini tidak hanya menunjukkan perhatian buruh terhadap lingkungan, tetapi juga mencerminkan citra positif buruh Batam yang lebih konstruktif dan peduli terhadap masa depan daerah.
Menurut Amsakar, aksi ini adalah bukti bahwa buruh Batam tidak hanya peduli terhadap kesejahteraan pekerja, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. "Ini yang akan menarik investor," tambahnya. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, Batam ingin menunjukkan bahwa buruh tidak hanya menjadi bagian dari tenaga kerja, tetapi juga bagian dari solusi pembangunan yang berkelanjutan.
Ketimpangan Pertumbuhan Investasi dan Pengangguran
Amsakar juga menyoroti adanya ketimpangan antara pertumbuhan investasi yang pesat dan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang masih cukup tinggi. Meskipun investasi di Batam terus mengalami peningkatan, namun tingkat pengangguran terbuka belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Ia mengungkapkan bahwa hal ini harus menjadi perhatian bersama dan upaya bersama antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Investasi terus naik, tapi TPT juga belum turun secara signifikan. Ini harus menjadi usaha bersama,” tegas Amsakar. Ia menjelaskan bahwa meskipun Batam terus mengalami perkembangan pesat di sektor investasi dan industri, tetapi tantangan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas dan merata masih harus diselesaikan dengan lebih baik.
Menurut Amsakar, pemerintah kota Batam berkomitmen untuk terus membuka ruang dialog yang lebih luas bagi seluruh stakeholder. Dengan membuka ruang dialog yang terbuka, ia berharap dapat menciptakan solusi bersama untuk mengatasi ketimpangan tersebut dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. “Pemkot Batam akan terus membuka ruang dialog seluas-luasnya demi kesejahteraan pekerja dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Komitmen Pemkot Batam dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja, Pemkot Batam telah melakukan berbagai kebijakan dan program yang mendukung sektor ketenagakerjaan dan investasi. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi pelatihan keterampilan bagi pekerja untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja, serta mempercepat proses perizinan untuk mendukung pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.
Sebagai kota yang terus berkembang pesat, Batam menyadari bahwa pertumbuhan investasi harus diimbangi dengan penciptaan lapangan pekerjaan yang cukup bagi masyarakat. Oleh karena itu, dialog antara buruh, pengusaha, dan pemerintah menjadi kunci utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di sektor ketenagakerjaan.
Harapan untuk Batam yang Lebih Hebat
Dengan kolaborasi dan dialog terbuka yang terus dijalin, Batam diharapkan dapat mencapai keseimbangan antara pertumbuhan investasi dan kesejahteraan pekerja. Melalui upaya bersama ini, Batam akan semakin memperkuat posisinya sebagai kota industri yang tidak hanya menarik bagi para investor, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya pekerja.
“Semua pihak harus bekerja sama untuk membuat Batam lebih hebat, dengan memberikan ruang bagi dialog yang konstruktif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Amsakar Achmad. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang kuat, Batam siap untuk mengatasi tantangan dan terus berkembang sebagai kota industri yang berdaya saing tinggi.