BSI

BSI Resmi Kantongi Izin Ekspansi ke Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Global

BSI Resmi Kantongi Izin Ekspansi ke Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Global
BSI Resmi Kantongi Izin Ekspansi ke Arab Saudi, Siap Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Global

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) selangkah lebih maju dalam memperluas jangkauan internasionalnya setelah secara resmi memperoleh izin prinsip untuk membuka kantor cabang di Jeddah, Arab Saudi. Langkah ini menjadi pencapaian penting dalam ekspansi global BSI, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem keuangan syariah dunia.

Izin prinsip tersebut merupakan hasil dari proses panjang selama hampir dua tahun, yang diawali sejak awal 2023. Pencapaian ini juga mempertegas komitmen BSI dalam memperkuat perannya sebagai bank syariah nasional dengan kapabilitas global, menyusul kesuksesan sebelumnya membuka cabang internasional pertamanya di Dubai, Uni Emirat Arab.

Keberhasilan ini disambut positif oleh pemangku kepentingan, karena dinilai akan membuka peluang strategis bagi Indonesia, terutama dalam mengintegrasikan sistem layanan keuangan syariah dengan aktivitas ekonomi dan ibadah umat Muslim di luar negeri, khususnya di tanah suci.

Dalam proses lanjutan, BSI akan mempersiapkan berbagai tahapan strategis menuju operasional penuh di Arab Saudi dalam waktu satu tahun ke depan. Persiapan tersebut meliputi penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), penguatan infrastruktur digital, perekrutan tenaga kerja berkualitas, hingga pembentukan jaringan mitra bisnis lokal di kawasan Timur Tengah.

Langkah ekspansi ini tidak hanya berorientasi pada pelayanan keuangan syariah konvensional, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat kolaborasi ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, terutama dalam mendukung ekosistem Haji dan Umrah. Potensi ekonomi dari sektor ini dinilai sangat besar dan masih belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal oleh lembaga keuangan nasional.

BSI memproyeksikan potensi transaksi dari kegiatan ibadah Haji dan Umrah yang bisa dikelola secara langsung oleh lembaga keuangan nasional bisa mencapai puluhan triliun rupiah setiap tahunnya. Selama ini, sebagian besar transaksi tersebut masih dikelola oleh lembaga keuangan asing atau terfragmentasi tanpa integrasi yang kuat.

Dengan adanya cabang di Jeddah, BSI akan memiliki kendali yang lebih besar dalam menyediakan layanan keuangan yang menyeluruh untuk jemaah Haji dan Umrah asal Indonesia. Ini mencakup penyediaan layanan simpanan, pembayaran digital, pembiayaan, penukaran valuta asing, serta pengelolaan dana berbasis syariah secara real time dan sesuai prinsip hukum Islam.

Tak hanya itu, kehadiran BSI di Arab Saudi juga berpeluang menjadi gerbang bagi produk-produk syariah Indonesia lainnya untuk masuk ke pasar Timur Tengah, seperti produk makanan halal, obat-obatan, kosmetik, logistik, hingga layanan teknologi keuangan berbasis syariah. Peluang ini akan diperkuat dengan pendekatan business-to-business (B2B) yang terarah dan berkelanjutan.

Di sisi lain, BSI juga tengah menjajaki kerja sama lintas negara untuk membentuk sistem layanan keuangan syariah borderless, khususnya yang berkaitan dengan proses imigrasi dan administrasi Haji dan Umrah. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, lembaga imigrasi, dan perbankan, ke depannya pengurusan dokumen Haji dapat dilakukan langsung dari Indonesia secara digital dan terintegrasi dengan sistem imigrasi Arab Saudi.

Proyeksi positif juga terlihat dari sisi teknologi layanan keuangan. BSI menargetkan digitalisasi penuh terhadap layanan pembayaran Haji dan Umrah, yang memungkinkan jemaah melakukan semua transaksi mulai dari tanah air hingga tiba di tanah suci tanpa membawa uang tunai. Dengan digital payment yang aman dan efisien, BSI ingin menjadi pelopor dalam memberikan solusi syariah digital lintas batas negara.

Perluasan jaringan keuangan syariah internasional ini juga akan diperkuat oleh dukungan infrastruktur seperti terminal keberangkatan Haji dan Umrah khusus, yang akan mempercepat proses keberangkatan dan kedatangan jemaah. Keberadaan terminal khusus juga mendukung kelancaran arus keuangan dan logistik dari Indonesia ke Arab Saudi.

Langkah BSI untuk mewujudkan kehadiran fisik di Arab Saudi juga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat kemandirian sektor keuangan syariah nasional. Hal ini menjadi bagian dari strategi besar menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Seiring proses perizinan yang terus berjalan, BSI menegaskan bahwa keberadaan cabang di Jeddah bukan sekadar ekspansi bisnis, tetapi juga menjadi simbol diplomasi ekonomi Indonesia. Dengan memperkuat kehadiran di luar negeri, BSI berperan aktif dalam memperkenalkan model perbankan syariah Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kepentingan umat.

Dalam satu tahun ke depan, BSI akan mulai membentuk tim operasional di Arab Saudi, melakukan pendekatan regulasi dengan otoritas lokal, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya yang berada di wilayah Arab Saudi dan sekitarnya.

BSI juga akan membuka layanan edukasi keuangan syariah di cabangnya nanti, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan literasi keuangan umat. Harapannya, masyarakat tidak hanya menggunakan produk perbankan syariah, tetapi juga memahami prinsip-prinsip syariah dalam mengelola keuangan secara holistik.

Dengan dimulainya era baru ini, BSI optimistis mampu memperkuat posisi sebagai bank syariah pilihan utama, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di panggung global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index