Saham

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Optimalkan Bisnis Inti, Laba Melonjak 182 Persen dan Saham Pernah Diramal Tembus Rp5.200

Solusi Sinergi Digital (WIFI) Optimalkan Bisnis Inti, Laba Melonjak 182 Persen dan Saham Pernah Diramal Tembus Rp5.200
Solusi Sinergi Digital (WIFI) Optimalkan Bisnis Inti, Laba Melonjak 182 Persen dan Saham Pernah Diramal Tembus Rp5.200

JAKARTA – Emiten teknologi terafiliasi dengan pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (IDX: WIFI), mengumumkan langkah korporasi terbaru terkait divestasi kepemilikan saham pada salah satu anak usahanya, PT Sinergi Apta Media (SAM), melalui PT Aspek Media Indonesia (AMI). Transaksi ini dilakukan seiring upaya perseroan memperkuat struktur bisnis dan efisiensi operasional.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, manajemen WIFI mengungkapkan bahwa AMI, sebagai anak usaha perseroan, telah menjual seluruh kepemilikan saham di PT Sinergi Apta Media kepada pihak eksternal, yakni PT Investasi Maju Makmur (IMM), dengan nilai transaksi mencapai Rp360 juta. IMM sendiri disebut tidak memiliki hubungan afiliasi dengan WIFI maupun entitas anak lainnya.

“Dengan adanya perubahan akta tersebut, tidak ada dampak signifikan terhadap perseroan, selain PT SAM yang tidak lagi dikonsolidasikan pada laporan keuangan konsolidasi perseroan,” ujar Direktur WIFI, Shannedy Ong, dalam keterangan resminya.

Langkah divestasi ini dinilai sebagai bagian dari strategi korporasi untuk fokus pada lini bisnis inti yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan dan pertumbuhan laba perusahaan. Meski nilai transaksi tergolong kecil, langkah ini dinilai penting dalam upaya konsolidasi portofolio bisnis dan penyesuaian strategi ekspansi ke depan.

Performa Saham WIFI Fluktuatif, Pernah Diramal Capai Rp5.200

Saham WIFI pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025, ditutup melemah 0,95 persen ke level Rp2.090 per saham. Dalam sepekan terakhir, saham ini telah terkoreksi sebesar 5,43 persen. Namun jika ditinjau dari awal tahun hingga saat ini (year to date/YTD), saham WIFI masih mencatatkan lonjakan fantastis sebesar 409,76 persen.

Lonjakan harga saham yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir sempat menarik perhatian pelaku pasar. Bahkan, rumah riset Samuel Sekuritas Indonesia sempat memberikan rekomendasi "buy" dengan target harga ambisius Rp5.200 per saham. Angka ini mencerminkan potensi kenaikan signifikan dari harga saham saat ini.

Dalam laporan risetnya, Samuel Sekuritas menyusun target harga berdasarkan pendekatan discounted cash flow (DCF) dengan asumsi weighted average cost of capital (WACC) sebesar 11,7 persen dan pertumbuhan terminal 1,5 persen. Selain itu, valuasi juga mempertimbangkan rasio EV/EBITDA forward sebesar 5 kali.

“Target tersebut menyiratkan valuasi EV/EBITDA 2026 sebesar 6,6 kali, atau diskon 40 persen terhadap rata-rata industri sektor terkait,” jelas laporan riset Samuel Sekuritas yang dikutip belum lama ini.

Analis menilai bahwa potensi pertumbuhan bisnis digital dan infrastruktur konektivitas milik WIFI masih sangat besar, terlebih di tengah meningkatnya kebutuhan akan solusi jaringan dan layanan teknologi digital di berbagai sektor industri dan pemerintahan.

Laba Bersih Melejit 182 Persen di Kuartal I-2025

Selain aksi korporasi dan proyeksi harga saham yang menjanjikan, kinerja fundamental perusahaan juga menunjukkan perbaikan signifikan. Pada kuartal I-2025, Solusi Sinergi Digital berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp82,6 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Capaian ini tumbuh 182,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan laba ini didukung oleh peningkatan pendapatan dari segmen layanan jaringan digital dan efisiensi biaya operasional yang dilakukan sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025. Kinerja positif ini sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perseroan.

Dari sisi struktur pendapatan, WIFI disebut telah memperluas cakupan jaringan infrastruktur berbasis digital di berbagai wilayah Indonesia, terutama untuk mendukung layanan konektivitas berbasis fiber optik serta pengembangan smart city dan layanan big data yang terus berkembang.

Fokus pada Bisnis Inti dan Ekspansi Strategis

Dengan pelepasan kepemilikan di PT Sinergi Apta Media, WIFI menegaskan komitmennya untuk lebih fokus pada bisnis inti yang berkaitan erat dengan infrastruktur digital dan teknologi informasi. Hal ini sejalan dengan arah pertumbuhan industri digital nasional yang membutuhkan kapasitas dan adaptasi teknologi yang tinggi.

Shannedy Ong menekankan bahwa penguatan lini bisnis utama dan inovasi akan tetap menjadi fokus utama perseroan ke depan. “Kami terus berupaya menjadi bagian dari transformasi digital Indonesia dengan menyediakan layanan dan infrastruktur berkualitas tinggi, baik untuk sektor publik maupun swasta,” ujarnya.

Sebagai bagian dari ekspansi, WIFI juga dikabarkan tengah menjajaki sejumlah kerja sama strategis dengan mitra global maupun domestik guna memperluas jangkauan dan kapasitas jaringan, terutama di wilayah-wilayah dengan akses internet terbatas.

Langkah ini dipandang sebagai respon atas kebutuhan transformasi digital nasional yang semakin mendesak, terutama pasca-pandemi, ketika digitalisasi layanan publik dan swasta meningkat drastis.

Potensi Besar Meski Dihadapkan pada Fluktuasi Pasar

Meskipun saat ini saham WIFI tengah mengalami tekanan jangka pendek di pasar, para analis menilai bahwa secara jangka panjang, prospek pertumbuhan perusahaan masih sangat solid. Dorongan dari sektor digital nasional, didukung dengan transformasi infrastruktur teknologi, akan menjadi katalis positif bagi perusahaan.

Kinerja fundamental yang terus membaik, serta langkah strategis seperti divestasi anak usaha non-inti, memperlihatkan keseriusan manajemen dalam menjaga efisiensi dan keberlanjutan bisnis.

Jika proyeksi dan asumsi yang digunakan oleh analis seperti Samuel Sekuritas terbukti valid, maka target harga Rp5.200 bukanlah sesuatu yang mustahil dicapai dalam beberapa tahun ke depan, selama manajemen mampu mempertahankan pertumbuhan laba dan ekspansi secara konsisten.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index